Lompat ke konten Lompat ke footer

Jalur Kereta China Menguntungkan Rusia Dari Segi Ekonomi dan Militer (2019)


Presiden partai komunis China, Xi Jinping. Telah mengagas sebuah program disebut OBOR (One Belt One Road) untuk menghidupkan kembali jalur sutra perdagangan silk road kuno.

China dikenal sebagai raksasa perdagangan terbesar di dunia. Bersaing ketat dengan Amerika Serikat.

Uni Eropa merupakan pelanggan loyal produk-produk China, karena harga barang-barang China dikenal murah meriah dan kualitasnya bagus setara seperti premium.

Dimana-mana. Produk Made By China ada terpajang di berbagai toko dan pasar di Eropa, Uni Eropa, Kerajaan United Kingdom, dll

JALUR KERETA CEPAT CHINA-RUSIA 


Sebelumnya, China menggunakan jalur laut untuk mengirim barang ke Eropa, Uni Eropa dan UK menggunakan kapal kargo besar.

Masalahnya saat ini sudah dinilai tak efektif, karena kapal mesti berputar jauh. Membutuhkan waktu hingga 48 hari agar kapal kargo dapat tiba disana.

Permasalahan lainnya yaitu semakin sempitnya jalur terusan Suez di Mesir karena tingkat kepadatan semakin hari banyak kapal melintas mengakibatkan keterlambatan waktu macet yg cukup parah.

Apalagi sering terjadi badai pasir di gurun Sinai Mesir mengancam kapal dagang China tertabrak timbunan pasir di air.

Diwilayah tanduk Africa dan disepanjang laut merah, teluk aden. Kapal-kapal dagang China mesti menghadapi bahaya perompak bajak laut.

Membutuhkan anggaran besar bagi China untuk menempatkan armada militer disana demi melindungi kapal dagang.

Dari segi bisnis, tentu sudah tak menguntungkan lagi menggunakan jalur laut merah menuju ke Eropa. Kecuali kapal dagang China berlabuh berhenti di negara seperti Oman, Bahrain, Iran, Uni Emirat Arab, Arab Saudi. Tentu menguntungkan secara finansial. 

Jalur kereta melalui Kazakhstan dan Rusia merupakan pilihan paling efektif dari segi bisnis.


Perjalanan waktu lebih hemat dari 48 hari melalui terusan laut Suez menjadi 18 hari saja melalui Rusia.

Ongkos biaya lebih murah.

1 kereta dapat membawa 68-70 peti kemas yang terdiri dari buah-buahan, peralatan rumah tangga, minyak, tas koper, smartphone, pakaian, elektronik, produk mainan, piring, mangkuk, dan barang-barang keperluaan rumah tangga lainnya.

Rute yang dilalui kereta berjalan mulai dari China, Kazakhstan, Rusia, Belarus, Polandia dan berhenti di kota Duisburg, Jerman.

Kemudian rel kereta dari Jerman bercabang-cabang ke United Kingdom (Inggris), Belgia, Ferancis, Spanyol dan negara-negara Eropa dan Uni Eropa lainnya.

Namun kali ini rel kereta bukan dimiliki oleh China, melainkan milik Uni Eropa. Perjalanan kereta dari Jerman ke United Kingdom (Inggris) masih dibawah pengawasan China.

Hubungan Uni Eropa dan Rusia memang kurang begitu akur.

Namun jalur kereta milik pemerintah China tak bisa dinegoisasikan karena dibawah kontrol penuh negeri Tirai Bambu tersebut. Uni Eropa hanya bisa pasrah saja..

Walhasil, Rusia mendapatkan sedikit keciprat kue dari gurihnya perdagangan transportasi perpindahan antara barang dari Uni Eropa, United Kingdom ke China dan sebaliknya dari China ke United Kingdom, Uni Eropa.

Seperti yg anda ketahui, jika pengen melewati Rusia. Kudu mesti bayar.

Apabila kereta melewati Afghanistan, Irak, dan Suriah. Agak sulit kurang kondusif. Karena kondisi keamanan negara tersebut sangat berbahaya banyak terorist, pembajak, peperangan dimana-mana dan ada perompak ganas bersenjatakan AK47, mortal dan RPG.

Jalur Kereta China Menguntungkan Rusia Dari Segi Ekonomi dan Militer 


Rusia tak terbantahkan memiliki industri militer terkuat dunia.

Namun Rusia terkendala dengan uang & ekonomi karena embargo yg dilancarkan oleh Uni Eropa dan Amerika Serikat.

Rusia mampu menciptakan produk senjata canggih seperti tank armata, rudal Avangard, Poseidon, Su-57, Zircon, Iskander, dll.


Namun Rusia terkendala karena permasalahan ekonomi sehingga sulit untuk memproduksi senjata-senjata mutakhir dalam skala besar.

Kemampuan Rusia dengan anggaran dana terbatas hanya mampu membuat Rusia memodernisasi perangkat senjata lawas saja.

Dengan adanya jalur kereta China yg telah beroperasi sejak 2017. Ekonomi Rusia telah mendapatkan sedikit keciprat kue. Keuntungan kue tersebut dipastikan dapat digunakan oleh Rusia untuk meningkatkan perekonomian dan armada militer di masa depan.

Amerika Serikat kudu menatap tajam efek bahaya dari jalur kereta China tersebut yg telah beroperasi sejak 2017 karena memberikan dampak ekonomi dalam jumlah cukup besar bagi Rusia.

Koridor jalur kereta lain 

Tak hanya China. Rusia turut membangun koridor trans Siberia menghubungkan Jepang, Korea utara dan Korea Selatan menuju Moskow melalui kereta. Ini tentu jauh lebih cepat ketimbang menggunakan kapal kargo melewati Suez Mesir dan Uni Eropa.

Rusia membangun pula rute kereta terhubung dari Rusia – Iran – India. India merupakan negara kaya sumber daya alam dan Iran negara kaya minyak, listrik matahari & gas.


India menggunakan pelabuhan strategis Chabahar Iran, untuk terhubung ke Rusia tanpa melewati Uni Eropa. Hanya rute ini menjadi kandidat paling layak ketimbang melalui laut Uni Eropa memutar jauh, memakan waktu lama. Kecuali Uni Eropa bagian selatan.  

Transportasi menguntungkan menjadikan beruang merah meningkatkan ekonomi dan militer.

Artikel Lainnya :


Presiden Rusia mengatakan :

Rusia adalah negara damai dan kami melakukan kebijakan luar negeri yg bertanggung jawab. Berusaha untuk memperkuat stabilitas internasional.

Rusia terus memperkuat pertahanan militer negara, mengembangkan dan meningkatkan angkatan bersenjata.

Kami memahami bahwa dunia modern adalah rumit dan penuh ketegangan kontradiktif dan berbagai macam terjadi konflik, tantangan dan ancaman. Sahutnya.  

Terima Kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU