Peluang bisnis menguntungkan ayam kampung di tengah melonjaknya harga daging sapi, kambing dan integrasi penggembalaan perternakan di kawasan kelapa sawit raksasa ( 2022 )
Artikel ini merupakan sambungan dari :
Cara memelihara ayam agar tak rugi gulung tikar di era persaingan bebas ( 2016 ).
Siapa sih yang ngga suka sama daging ayam kampung.
Hampir semua orang menyukai makan daging ayam kampung.
Daging ayam kampung memiliki ciri khas kekenyalan yang lebih keras, rasa aroma daging yang nendang dan jika ayam kampung di konsumsi oleh kita nampak seperti memberikan tenaga stamina tambahan yang baik buat tubuh.
Rasa ayam kampung tentu berbeda dengan ayam broiler. Karena kedua jenis ayam ini berbeda kasta. he he...,
Peluang bisnis ternak ayam kampung menjanjikan...?
Syarat utama untuk berternak ayam kampung adalah memiliki lahan yang agak jauh dari pemukiman rumah tetangga, jika teman teman tak ingin di demo oleh masyarakat sekitar karena suara kokoroyok yang berisik, limbah kotoran dan pencemaran bau tak sedap.
Tanpa lahan luas yang memadai.
Maka sulit untuk sukses di bidang peternakan ayam kampung dan harus ada kuota jumlah ayam yang dipelihara jika memang ditujukan sebagai bisnis utama, bukan sekadar cuma hobi semata.
Bisnis ternak ayam kampung di Indonesia menjanjikan sebagai pekerjaan utama bagi banyak orang.
Apalagi pemerintah Indonesia yang dipimpin oleh 'sang mulia presiden Jokowi' terus mendukung hal ini dengan melarang atau menutup kran impor dari negara lain untuk kebutuhan ayam kampung.
Untuk menjadi peternak ayam kampung yang sukses. Itu tak semudah membalikkan telapak tangan.
Para peternak di tuntut agar memenuhi kuota jumlah pemeliharaan di angka 500 ekor ayam kampung.
Jika kuota jumlah ayam kampung ini tak terpenuhi.
Maka sulit untuk kita menutup biaya ganti pakan, bensin, listrik, vitamin, viterna, EM4, peralatan dan lain lain sebagainya. Bahkan standar penghasilan ternak ayam kampung dapat berada di bawah angka UMR. Oleh sebab itu, jumlah pemeliharaan hingga 500 ekor merupakan tantangan krusial wajib untuk peternak ayam kampung.
Anda bisa saja sih berternak ayam kampung di bawah angka 500 ekor. Jika teman teman punya pekerjaan sampingan atau cuman menganggap sebagai hobi semata atau cuma iseng iseng ternak untuk dipotong sendiri setelah panen sebagai konsumsi keluarga. Ya, itu sah sah saja. Karena tiap orang memiliki kondisi finansial berbeda beda.
Tetapi jika teman teman ngga punya pekerjaan sampingan. Cuma ternak ayam kampung sebagai satu satunya pekerjaan andalan. Maka memelihara hingga 500 ekor memang sudah menjadi kewajiban yang tak dapat dihindari.
Ternak ayam kampung menguntungkan dan menjanjikan ketimbang ayam broiler, ayam petelur, bebek dan angsa.
Kebanyakan orang tak menyukai mengkomsumsi daging bebek.
Karena daging bebek terasa amis.
Oleh sebab itu, mengapa peternakan bebek dan angsa akhir akhir ini terus meredup.
Sedangkan beternak ayam broiler dan ayam petelur sudah dikuasai oleh perusahaan raksasa yang terdaftar di bursa saham IDX.
Bagi UKM skala kecil atau menengah.
Saat ini sudah tak ada celah keuntungan untuk sukses di peternakan ayam broiler. Sekalipun teman teman memelihara hingga 1.000 ekor ayam broiler. Kita tak dapat melawan persaingan menghadapi perusahaan raksasa yang memelihara hingga jutaan ayam broiler.
Jadi, bagi orang orang skala kecil. Hindarilah berkecimpung di usaha peternakan ayam broiler, ayam petelur. Hindari pula bekerja di peternakan pemeliharaan bebek dan angsa karena pada tahun 2022 tak menguntungkan bagi orang orang skala kecil.
Alasan mengapa berternak ayam kampung menguntungkan.
Banyak perusahaan raksasa menghindari usaha ayam kampung.
Penyebab karena sifat ayam kampung berbeda dengan ayam broiler dan ayam petelur.
Sifat ayam broiler dan ayam petelur itu jinak banget. Mudah dipelihara dalam sebuah perkumpulan kandang bersama skala besar yang intensif dan modern. Sehingga perusahaan tak perlu mengeluarkan lebih banyak biaya dalam investasi ketimbang memelihara ayam kampung.
Hal ini memang sulit dilakukan oleh perusahaan besar pada peternakan ayam kampung.
Sifat utama ayam kampung adalah suka berontak. Kadang kadang saling kanibal (berkelahi) karena rebutan istri. he he..., Kadang kadang juga punya sifat merasa paling jago. Sehingga jika ada ayam lain disekitarnya, si ayam kampung dapat bertindak membunuhnya untuk membuktikan bahwa dirinya ayam paling jago di kawasannya.
Kadang kadang, kalau si ayam kampung sedang mood berkelahi. Mereka bakal saling berkelahi.
Ayam kampung suka rebutan hingga menguasai 5 - 10 istri untuk mendominasi kawanan ayam betina.
Masalah krusial perkelahian antar sesama ayam ini untuk membuktikan diri siapa yang berkuasa punya banyak istri dan semua betina harus tunduk pada si ayam jago itu.
Sifat perkelahian ayam kampung menjadikan perusahaan besar enggan untuk membudidayakan.
Ayam broiler kerjaannya cuma makan, minum, tidur, buang tahi, makan, minum, tidur, buang tahi, gitu gitu aja terus.
Nah, kalau ayam kampung berbeda. Karena sering kelahi, tonjok tonjokan, cakar cakar dan bunuh bunuhan sampai mati.
Memang sih ada perusahaan besar yang terjun ke peternakan ayam kampung. Tetapi perusahaan harus mengeluarkan banyak kocek atau biaya investasi pembuatan kandang pemisah (sekat) antar sesama ayam jago dan manajemen juga harus lebih ketat untuk memantau perkembangannya. Masalahnya pemeliharaan ayam kampung bagi perusahaan besar memang cukup agak menakutkan karena sifat ketidakakuran, suka bertarung, suka berkelahi dapat menyebabkan kematian yang berujung pada kerugian.
Jadi, karena beberapa perusahaan besar menolak budidaya ayam kampung.
Ini menjadi celah peluang menarik buat orang orang seperti kita. Terutama skala kecil dan menengah untuk berternak ayam kampung dalam menghasilkan pundi pundi uang.
Selain lahan. Pembuatan sekat sekat kandang pemisah dibutuhkan untuk budidaya ayam kampung agar menghindari terjadinya saling pembunuhan.
Integrasi penggembalaan perternakan sapi dan kambing di kawasan kelapa sawit raksasa dan menelik hubungannya dengan peluang ternak daging ayam kampung ( 2022 )
Bagi teman teman yang tinggal di pulau Kalimantan.
Tentu tahu dong betapa luasnya perkebunan hutan kelapa sawit di Kalimantan.
Jika naik kendaraan sepanjang perjalanan beratus ratus kilometer.
Kita tentu saja di temani oleh pemandangan indah dari jutaan pohon kelapa sawit milik berbagai macam perusahaan besar.
Akhir akhir ini perusahaan besar mengintegrasikan perkebunan sawit dengan penggembalaan ternak sapi dan kambing untuk mendapatkan keuntungan profit yang lebih besar. untuk membahagiakan para investro saham.
Panen dari hasil daging sapi dan kambing ini kemudian didistribusikan ke perkotaan untuk konsumsi masyarakat Indonesia.
Sapi dan kambing memiliki peranan aktif untuk memakan tumbuh tumbuhan seperti rumput rumputan yang menganggu di sekitar perkebunan kelapa sawit. Disisi lain mengurangi ongkos biaya untuk karyawan pembersih gulma dan disisi yang lain kotoran sapi, kambing dapat berguna menjadi pupuk alami bermanfaat bagi pertumbuhan kelapa sawit dan tumbuhnya rumput rumputan yang baru sebagai pakan ternak sapi & kambing.
Di masa depan. Peternakan penggembalaan sapi & kambing yang terintegrasi ke perkebunan kelapa sawit dapat terus membesar.
Foto : Penggembalaan ternak sapi & kambing di perkebunan kelapa sawit tanpa harus cape cape arit rumput |
Pertanyaannya adalah kenapa perusahaan sawit kok nampak enggan budidaya ayam kampung ?
Padahal ayam kampung juga dapat digembalakan secara umbaran untuk memakan rumput seperti sapi & kambing.
Kenapa tak ada banyak ayam kampung di kebun kelapa sawit...?
Ular dan babi hutan adalah predator alami untuk ayam kampung.
Ini menjadi alasan mengapa perusahaan raksasa seperti perkebunan kelapa sawit juga menolak budidaya ayam kampung.
Ini tentu berbeda dengan peternakan penggembalaan seperti sapi dan kambing karena hewan ini dapat melawan dari ancaman serangan ular dan babi hutan.
Kalau sapi melihat ular. Si sapi dapat injak injak tuh kepala ular sampai remuk dan menyeruduk balik si babi hutan.
Nah, kalau ayam kampung tentu sudah menjadi santapan lezat bagi ular dan babi hutan.
Kalau manusia ketemu babi hutan. Biasanya sih yang tewas manusia ya diseruduk babi hutan.
Makanya kenapa harga minyak goreng terus naik. he he...,
Karyawan kelapa sawit dituntut extra hati hati kalau diseruduk babi hutan.
Jadi jika kita menelisik dari permasalahan tersebut.
Peluang bisnis ayam kampung memang menjanjikan bagi kesempatan orang orang skala kecil.
Perusahaan raksasa kelapa sawit saja banyak yang menolak budidaya ayam kampung.
Harga daging sapi dan kambing makin hari makin mahal. Alternatif lain adalah daging ayam kampung.
Daya beli masyarakat Indonesia saat ini memiliki ekonomi yang kurang menyenangkan.
Ditambah dengan permasalahan mengingat di zaman ini untuk mencari rumput sebagai pakan ternak sekarang juga makin susah. Hal ini diakibatkan karena banyak lahan hijau ditutupi oleh perumahan padat penduduk, oleh sebab itu harga daging sapi & kambing terus melonjak naik.
Sebagai bahan pertimbangan di kota Palangkaraya saja.
Rata rata gaji orang di Palangkaraya adalah Rp 2.000.000 juta - Rp 2.500.000 juta perbulan. ( Tahun 2022 )
Jika mereka membeli 1 kg daging sapi & kambing saja sudah menghabiskan hingga 5% - 8% pendapatan sebulan.
Itu baru untuk 1 kg daging sapi. Belum untuk sayur sayuran.
Itu baru untuk makan sehari. Belum untuk hari hari yang lain.
Hari hari lain makan mie instan dan telur rebus. he he...,
Oleh sebab itu, mengapa banyak orang mulai berbondong bondong membeli daging ayam kampung sebagai alternatif pengganti bagi kebutuhan terhadap daging sapi & kambing yang terus melonjak mahal untuk menekan biaya pengeluaran rumah tangga.
Bagi orang orang yang sudah tak dapat membeli daging sapi & kambing. Karena tak ada uang.
Pada akhirnya memilih daging ayam kampung yang setidaknya ya 1 tingkat di bawah level sapi & kambing.
Jadi peluang bisnis ayam kampung sungguh menjanjikan bagi pelaku usaha kecil karena permintaannya terus meningkat dari hari ke hari. (syarat untuk sukses adalah budidaya 500 ekor ayam kampung)
Nah, gimana nih.
Bagaimana menurut pendapat anda.
Sekedar berbagi ke sesama peternak ya.
Terima kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU.