Cara yang benar menerima angpao natal berupa kartu berhiasan indah berisikan uang dan apakah seseorang menerima hadiah uang natal adalah haram atau dosa ( 2025 )
Perayaan natal identik dengan sukacita, berbagi dan kasih.
Salah satu bentuk berbagi natal yang kian semakin umum adalah pemberian uang berupa kartu berhiasan indah yang berisi uang untuk anak anak Kristen Protestan.
Mirip seperti angpao yang sejatinya berasal dari tradisi Imlek.
Angpao pada umumnya dikenal dalam budaya Tionghoa. Namun sesungguhnya pemberian hadiah mirip seperti angpao natal tapi versi natal juga ada pada umat Kristen Protestan.
Video : Anak kecil di keluarga saya mendapatkan angpao uang dihari natal.
Angpao natal hanya diberikan kepada anak kecil dan orang orang pria wanita yang belum menikah ( belum dewasa ).
Jika menengok ke masa lalu pada zaman dulu kala.
Anak anak Kristen Protestan sering menerima hadiah dari Sinterklas atau guru Sekolah Minggu menjelang perayaan Natal di gereja.
Sinterklas adalah pria tua bertubuh gemuk ( gemoy ) yang periang dan penuh sukacita, mengenakan kostum cosplay berwarna merah menyala khas dengan topi ikonik serta jenggot putih.
Sinterklas akan memanggil satu per satu anak kecil ke depan mimbar Gereja saat acara perayaan natal.
Dengan gembira sinterklas membagikan hadiah berupa mainan mobil-mobilan, robot-robotan, boneka, hingga baju baru.
Sebenarnya, hadiah atau kado ini berasal dari orang tua masing masing anak yang dititipkan sebelumnya kepada panitia Gereja sebelum acara natal di mulai.
Tak hanya Sinterklas, orang tua, tetangga, dan keluarga lain juga sudah biasa kok memberikan hadiah kepada anak anak Kristen saat hari Natal.
Bahkan memberikan hadiah uang diperbolehkan berdasarkan iman Kristen yang sesuai prinsip Alkitab.
Dalam Alkitab tertulis bahwa saat kelahiran Yesus.
Orang orang Majus dari Timur yang datang dari perjalanan yang jauh memberikan hadiah berharga berupa emas, kemenyan, dan mur.
Emas pada masa itu berfungsi sebagai standar nilai tukar, mirip dengan uang di zaman modern. Artinya, memberi hadiah bernilai uang bukanlah sesuatu yang dilarang di Alkitab.
Memberikan hadiah berupa uang (emas) kepada anak anak Kristen sama sekali tidak haram dan tidak dosa.
Alkitab : Matius 2 : 1 - 2
Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman raja Herodes, datanglah orang-orang majus dari Timur ke Yerusalem dan bertanya-tanya: "Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu ? Kami telah melihat bintangNya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia.
Alkitab : Matius 2 : 11
Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibuNya, lalu sujud menyembah Dia. Merekapun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepadaNya, yaitu emas, kemenyan dan mur.
Selain natal. Orang orang Kristen Protestan pada umumnya juga akan datang bertamu dan memberikan hadiah berbentuk barang dan uang kepada pasangan pernikahan yang barusan melahirkan bayi.
Sikap perbuatan memberi hadiah ini sudah ada sejak zaman dulu kala sesuai dengan iman Kristen Protestan. Tak hanya kepada anak anak kecil, tapi juga hingga memberikan uang dan kado indah kepada pasangan yang barusan melahirkan bayi.
Oleh karena itu, pemberian dan penerimaan hadiah uang tidak haram, tidak melanggar ajaran Alkitab, dan bukan dosa, karena nilai kasih dan berbagi justru dianjurkan dalam iman Kristen.
Jadi jika ada anggapan orang orang diluar sana bahwa memberi uang adalah sesat dan penyesatan.
Maka itu keliru sama sekali.
Justru memberikan uang dan hadiah adalah iman Kristen Protestan yang terinspirasi dari Alkitab.


