Lompat ke konten Lompat ke footer

AS Negara Paling Berbahaya di Dunia. Tiap 100 rumah tangga sipil, 39 diantaranya memiliki Senjata dan Pistol (2018)

Selama bertahun-tahun, tak ada negara lain yang mengalami peristiwa penembakan massal yg dilakukan oleh warga sipil-nya sendiri seperti di Amerika Serikat.


Laporan menunjjukkan dari setiap 100 kejahatan tindak kriminal yg terjadi di Amerika Serikat hingga mengakibatkan pembunuhan. 71 pelaku penyerangan menggunakan senapan genggam.

Rata-rata pelaku penembakan menggunakan senapan dan pistol berkisar di angka 66%-73% tiap tahun.

Laporan dapat anda baca di diagram statistic percentage of homicides di bawah artikel ini nantinya.

SENAPAN DAN PISTOL DIPERBOLEHKAN DIMILIKI OLEH WARGA SIPIL AMERIKA SERIKAT

Menurut Konstitusi Pemerintah AS :

Berdasarkan Regulasi yang diatur dengan baik untuk keamanan negara. Hak Rakyat Sipil Amerika Serikat untuk menjaga diri dan membeli senjata api, tak dilarang’.

Budaya Amerika Serikat terkenal mengusung ‘kebebasan’.

sejak lama telah diketahui menjual produk seperti senjata senapan, shotgun, dan pistol kepada warga sipilnya. Wanita atau Pria.

Menurut laporan yg diterbitkan pada tahun 2015. Setiap 100 kematian akibat tindak Kriminal. 70% dibunuh melibatkan tembakan.


Menurut Laporan statistic yg berasal dari statiska.com :

Dari 100 rumah tangga warga AS, 39 diantaranya memiliki senjata api yg disimpan oleh ibu atau ayah.

Ini menjadikan Amerika Serikat sebagai penduduk sipil paling bersenjata di dunia. Sekaligus menjadi yg paling berbahaya di dunia.

Beberapa dari antara mereka membeli senjata lebih dari satu.

PISTOL/SENAPAN BERBURU DAN AR-15 : PRODUK PALING LARIS

Produk senjata paling laris tahun 2018 di Amerika Serikat yang paling banyak dibeli yaitu Pistol dan Senapan berburu rusa. 

Karena harga Pistol & Senapan berburu lebih murah. Pistol lebih mudah disimpan dalam laci-laci lemari tersembunyi.

Sedangkan produk senapan genggam yg paling laris tahun 2018 di Amerika Serikat adalah AR-15.

Harga AR-15 berkali-kali lipat lebih mahal dari pistol. Namun membentuk penjualan hingga 25% dari berbagai produk-produk senjata lainnya.

AR-15 memiliki keunggulan karena mampu menembak berturut-turut hingga amunisi habis.

Foto : AR-15
Kecanggihan AR-15 menyebabkan perusahaan pesaingnya ‘Remington’ mengajukan kebangkrutan karena kalah teknologi.


AR-15 bertanggung jawab atas kematian penembakan massal. Seperti di Hook Elementray School, menewaskan 26 orang, Konser Las Vegas 58 orang meninggal oleh Pelaku penembakan menggunakan AR-15.

Di Gereja Texas, Menewaskan 26 orang, Pelakunya pake AR-15, Di San Bernardino California, menewaskan 14 orang, Pelakunya pake AR-15. Dan masih banyak lagi.

Menurut laporan oleh Departemen Kehakiman, Tembakau, Senjata Api dan Bahan Peledak.

Sejak tahun 1986. Perusahaan industri militer AS telah memproduksi 150.000.000 juta senjata api, shotgun dan pistol. Sebagian dijual ekspor ke luar negeri, sebagian dibeli oleh warga sipil AS.


Sebanyak 5.000.000 juta senapan AR-15 telah ludes dibeli hanya oleh kalangan warga sipil AS saja.

[Belum dihitung secara Militer + Ekspor]

PRESIDEN DONALD TRUMP

Penjualan senjata api turun tajam sejak peristiwa penembakan massal Parkland Florida yg menewaskan 17 orang.

Ketika Presiden Donald Trump mencoba membatasi akses kepemilikan senjata untuk sementara waktu.

Masalah baru muncul ketika akses dibatasi.

Ada 12 Perusahaan manufaktur mulai menurunkan harga. Permintaan menurun, harga diturunkan. Menyebabkan menarik lebih banyak pembeli.

Pemerintah AS mustahil menutup industri senjata. Karena menjadi salah satu pemasukan sumber keuangan dan berdasakan Konstitusi, Rakyat Sipil AS berhak membeli Senjata api.

Solusi yg dihadirkan oleh Donald Trump, justru pengen meningkatkan penjualan senjata ke tahap yg lebih tinggi lagi. dengan mengharuskan setiap guru memiliki senjata dan diberi pelatihan menembak untuk mengatasi peristiwa penembakan massal.

Artikel Lainnya :

Presiden Donald Trump mengatakan :
sekolah bisa mempersenjatai sekitar 20 persen guru untuk mencegah penembakan. Nantinya guru-guru ini mendapatkan pelatihan menembak. Dengan ini, maka tidak ada lagi zona bebas senjata di sekolah, karena guru punya senapan. Zona bebas senjata hanya untuk orang pengecut,"

Terima Kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU