Negara pemilik banyak partai politik segera menuju krisis dan kerusakan ekonomi [ Mengapa 1 negara demokrasi paling ideal hanya 2 partai saja ] ( 2022 )
Di abad modern saat ini.
Melalui sudut pandang perkembangan aspek militer, politik dan ekonomi.
China dapat dikatakan sebagai negara dengan kemajuan pesat jika dilihat dari sudut perekonomian. Walaupun masih banyak hal yang perlu diperbaiki dan dibenah oleh pemerintah partai komunis China (PKT).
China menempati posisi peringkat #1 sebagai pemilik cadev (cadangan devisa) terbesar di dunia. China menempati posisi #2 sebagai negara terkaya di dunia setelah Amerika Serikat berdasarkan gross domestic product.
China juga menempati posisi strategis dari segi investasi SWF (sovereign wealth funds) yang tak dapat dianggap remeh.
Dalam defenisi orang orang China.
Partai komunis PKT tak dapat disebut sebagai kediktatoran otoriter.
Tetapi dari sudut pandang orang orang demokrasi. Maka penerapan partai ala PKT tak cocok untuk diterapkan di banyak negara. Karena sistem partai komunis sosialis yang diterapkan oeh PKT milik pemerintah atheis China selalu berlawanan tak pernah akur dengan sistem demokrasi yang menerapkan banyak partai.
Meskipun begitu. Keberhasilan ekonomi China yang membuat banyak pelaku dari negara negara demokrasi menjadi kebingungan, tercengang dan takjub ketika melihat model negara yang dipimpin oleh satu partai mampu berakselerasi melalui persaingan ekonomi di kancah global.
Partai komunis China membuktikan kepada dunia.
Bahwa cukup hanya dengan modal 1 partai saja. Maka China telah berhasil memberikan pukulan telak dan pelajaran politik kepada negara demokrasi yang menerapkan banyak partai yang memboroskan uang pajak rakyat & APBN.
Foto : Multi partai politik di Indonesia |
Negara pemilik banyak partai segera menuju kerusakan krisis ekonomi ( 2022 )
Tujuan dibentuknya banyak partai politik di negara demokrasi memang penting agar terlaksananya sistem pengambilan keputusan berdasarkan pemilu.
Jadi alihkan pembahasan kita hari ini dari sistem politik di China. Karena multi (banyak) partai memang tak cocok untuk China. Demokrasi dan Komunis memang selalu berperang layaknya anjing dan kucing yang sulit bersatu.
Namun yang terjadi di negara negara demokrasi saat ini yaitu terlalu banyak terlibatnya partai politik dengan ideologi, kebijakan dan doktrin masing masing.
Sehingga negara demokrasi yang menerapkan banyak partai.
Condong dekat dengan sifat perilaku memboroskan banyak uang APBN.
Negara demokrasi yang menerapkan banyak partai juga identik dengan kericuhan politik, kegaduhan politik, keributan politik karena ingin merebut kursi tertinggi di bangku presiden dan setiap hari pemberitaan media tak pernah sepi dari komentar perpolitikan akibat kebanyakan partai politik.
Ketika partai politik A telah menjabat menjadi presiden. Maka partai politik B, C, D, E, F, dst mencari cara dan upaya untuk menyingkirkan kepemimpinan di partai A dengan tujuan utama agar partai miliknya sendiri yang dapat menggantikan posisi Jadi, begitu seterusnya siklus ini berulang ulang setiap tahun selama berdekade dekade.
Persaingan antara dua partai dan banyak partai di masing masing negara merupakan bagian penting dari demokrasi agar dapat berjalan semana mestinya. Karena negara demokrasi bukanlah negara komunis seperti China.
Mengapa 1 negara demokrasi paling ideal hanya 2 partai saja
Pada saat artikel ini ditulis bagi teman teman semuanya.
Hanya ada 1 negara yang menerapkan sistem demokrasi dengan memiliki 2 partai saja.
Yaitu Amerika Serikat melalui partai republik dan partai demokrat.
Sejauh ini, sistem politik Amerika Serikat merupakan lawan tanding sepadan bagi partai komunis China jika dilihat dari sudut pandang perpolitikan secara efektif dan efesien.
Hubungan korelasi antara kepemilikan jumlah partai yang banyak disebuah negara demokrasi terhadap perkembangan kemajuan ekonomi yang signifikan. Artinya adalah semakin banyak sebuah negara memiliki sistem partai politik maka semakin muram dan rusak ekonominya.
Sehingga ini mempengaruhi ekonomi terhadap kelangsungan hidup bagi separuh rakyatnya (55%) terutama yang berada dikelas bawah, meningkatkan gelombang wabah penyakit malnutrisi kepada 55% rakyatnya dan memicu kerawanan pangan akibat pemborosan APBN di bidang politik.
Satu satunya solusi untuk mengatasi hal ini yaitu dengan menghapus jumlah kepemilikan sistem banyak partai menjadi 2 saja di tiap masing masing negara demokrasi. Seperti yang sudah diterapkan di Amerika Serikat sejak lama.
Jika sistem dalam menganut banyak partai politik masih di terapkan di banyak negara demokrasi hingga tahun 2030. Maka ditakutkan jumlah kemiskinan dapat bertambah banyak dengan pengaruh berdampak semakin luas.
Terima kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU.