Lompat ke konten Lompat ke footer

VC venture capital sedang menuju standar penurunan ke titik kritis tak lagi sesuai ekspansi standar kelayakan bisnis. Industri saham dan cryptocurrency semakin terdepan ( 2022 )

Istilah venture capital merupakan hal yang lazim di kalangan entrepreneur. Terutama pada startup dalam tahap benih. Pendanaan awal menjadi alasan mengapa banyak perusahaan startup merapat atau menuju ke sana, selain mendapatkan akses uang segar yang berlimpah untuk menumbuhkan kinerja ke tahap selanjutnya juga untuk memperoleh koneksi ke infrastruktur, teknologi dan alat alat pendukung lainnya. 

Kenapa banyak venture capital mau bertaruh ke startup yang belum tentu juga sukses di masa depan. 

Hal itu karena semua perusahaan VC tahu bahwa untuk mendapatkan hasil imbal balik uang yang lebih besar, maka resikonya tinggi pula. Mengingat hampir 95% perusahaan startup baru yang didirikan setiap tahunnya di seluruh penjuru dunia di pastikan mengalami kegagalan total akibat banyak faktor yang mendasarinya. 

Biasanya, VC atau berbagai macam perusahaan investasi meminta tawaran imbal balik dalam bentuk saham dengan harapan kelak apa yang telah didanai bertumbuh menjadi perusahaan besar setelah startup IPO atau minimal melakukan transaksi bisnis M&A.

Taruhannya besar, VC harus jeli, teliti dan hati hati untuk memilih startup yang ingin diinvestasikan.

Pada umumnya, tim VC pertama tama melihat siapa di balik sosok foundernya.

Jika seorang foundernya diketahui suka melakukan sesuatu yang abal abal atau sering mengambil keputusan gegabah, maka VC menolak berinvestasi. 

Hanya founder orang orang hebat berbakat saja yang dipilih. 

Karena VC tak mau menaruh uang di tempat yang salah, di startup yang salah dan di founder yang salah 

VC venture capital sedang menuju standar penurunan ke titik kritis tak lagi sesuai ekspansi standar kelayakan bisnis karena persaingan sengit. Industri saham dan cryptocurrency semakin terdepan ( 2022 )

Ada berapa jumlah kumpulan perusahaan venture capital dan investasi di seluruh penjuru dunia. 

Jawabnya sekitar 2.000 unit lebih. 

Sebanyak 231 diantaranya merupakan perusahaan unicorn dan decacorn. Itu dipimpin oleh perusahaan Berkshire hathaway yang didirikan oleh orang terkaya ke 5 di dunia ( kakek Warren buffet ). 

Lalu ada pula perusahaan Blackrock, Softbank, Goodman, Guotai, Prospect, dan masih banyak lagi.

Saat ini, definisi VC venture capital agak samar samar. Karena beberapa ada yang berbentuk ke dalam model multi bisnis, seperti grup holding, perusahaan internasional, bank, universitas, perusahaan properti real estate yang merangkak nyambi menjadi VC bahkan hingga dari kalangan pejabat negara milik pemerintahan yang diawasi ketat oleh menteri keuangan dalam skema SWF ( sovereign wealth funds ).  

Secara strategi kelayakan bisnis, konsep venture capital tetap ada hingga 100 tahun ke depan.

Artikel ini turut pula membahas tentang sebuah perjalanan perusahaan investasi modal VC yang mengandalkan sumber income dari penghimpunan pendanaan dari calon pendaftar dengan cara memberikan setoran investasi ke tempat yang bersangkutan. 

Dari tahun ke tahun, perusahaan investasi VC dengan model seperti pembahasan diatas telah mengalami kesulitan memperoleh dana baru.

Hal ini, karena orang orang sudah mulai paham juga, mengapa harus membagi bagi uang ke pihak VC jika mereka sendiri dapat menghasilkan uang secara mandiri di bursa saham dan aktivitas trading crypto lainnya. 

Data dari KSEI sentral efek Indonesia di tahun 2022 saja, telah mengklaim peningkatan investor dari dulunya hanya ada 1.000.000 juta orang kini merangkak naik menjadi 9.500.000 juta investor. Padahal literasi finansial dan investasi di Indonesia masih kurang di bandingkan dengan negara maju. 

Data ini memberikan wawasan betapa VC dengan konsep bisnis menghimpun dana dari luar, tak lagi dibutuhkan oleh investor perorangan yang telah mampu bertindak secara mandiri berinvestasi di bursa saham dan cryptocurrency. 

Untuk startup yang masih dalam tahap awal, apabila terlepas dari jaringan VC sehingga tak mendapatkan pendanaan baru untuk keberlangsungan hidupnya, maka dapat mengalami kebangkrutan. 

Perusahaan startup yang kekurangan modal dan masih membutuhkan pendanaan berupa uang segar agar dapat mengoperasikan segala keperluaannya dapat mengalami kesulitan di tahun 2023 mendatang menuju kebangkrutan apabila ikut ke dalam dilema VC dengan model penghimpunan dana.  

Bisnis startup tetap terus bertumbuh hingga 100 tahun ke depan karena teknologi canggih generasi berikutnya tetap membutuhkan founder dari seorang inovator yang jenius, pintar dan cerdas. 

Hanya saja seperti yang diutarakan di atas. 

Peluang keberhasilan stratup semakin menipis hanya 5% saja, selebihnya 95% gagal.

Ada sekitar lebih dari 2.000 perusahaan VC dengan bermacam macam model. Itu live diluaran sana. 

Pada tahun 2023. Bisnis VC dapat mengalami perampingan model dengan mengandalkan uang cash hasil dari keuntungan investasi sebelumnya untuk diinvestasikan secara lebih lanjut agar dapat meraih pencapaian berkelanjutan. Jadi artinya, perusahaan VC yang di tahun 2022 sudah tak memiliki banyak kumpulan uang cash di dompetnya bakal berakhir tragis dengan kebangkrutan pada tahun mendatang. 

Sedangkan perusahaan VC yang memiliki banyak uang cash ditambah dengan warisan startup startup yang diinvestasikan berhasil menjalani IPO atau M&A. Maka VC ini dapat bertahan dengan aman. Tak hanya sekedar bertahan saja, melainkan bertumbuh pesat dengan cemerlang di tahun mendatang. Dengan tetap memastikan bahwa semua manajemen tercover dengan baik, pemilihan investasi startup tak boleh salah, cermat untuk dipilih dengan hati hati, uang cash tersedia dalam jumlah lebih besar daripada pesaing dan setiap langkah langkah keputusan harus diperhitungan berdasarkan gejolak ekonomi mikro makro global, memperhitungkan dampak kenaikan suku bunga dan mengawasi adanya disrupsi teknologi dari lawan. 

Kesimpulannya adalah bahwa alam semesta sesungguhnya tak membutuhkan 2.000 unit VC yang melibatkan ribuan karyawan yang tersebar di seluruh penjuru dunia. 

Karena itu hanya merusak, tak efektif dan menghabiskan sumber daya saja. 

Alam semesta nampaknya hanya membutuhkan kira kira antara 15 - 20 VC saja di seluruh dunia ini 

Bisnis perusahaan VC tetap ada hingga 100 tahun ke depan. Karena dunia masih membutuhkan inovasi dari startup di bidang seperti blockchain, fintech, otomotif, pertanian, perternakan, perkebunan, internet, proptech, insurance, web3, cloud, compute edge, militer, insurance, bigdata, pendidikan, komputer quantum, perdagangan trading, pemasaran marketing, elektronik, kesehatan, genetik, robot, dan masih banyak lagi. 

Tujuannya untuk mengganti teknologi lama menjadi teknologi baru yang lebih canggih atau merombak memperbaiki solusi lama menjadi mutakhir nan efektif.

Untuk di bidang ranah blockchain saja, umat manusia masih belum membuka cakrawalannya dengan maksimal. Begitu banyak pekerjaan tentang blockchain belum diselesaikan yang membutuhkan sosok founder startup hebat untuk menciptakannya. 

Perawatan kanker, alat alat medis, ilmu genetik, bioteknologi. Apalagi jika kita membahas tentang robotika, drone, bisnis model baru infrastruktur properti dan otomatisasi system juga belum tersentuh secara maksimal, panjang lebar apabila dibicarakan ya. 

Ada banyak ruang untuk inovasi startup. Oleh sebab itu, VC tetap dibutuhkan untuk mendanai semua keperluaan ini. 

Pada intinya, perusahaan VC tersisa hanya ada 15 - 20 unit saja di masa depan. Tak butuh banyak banyak. 

Pihak bertahan yaitu perusahaan perusahaan VC atau grup holding lainnya yang paling kuat, berani mengambil resiko dan memiliki manajemen ilmu pengetahuan yang tangguh.

Sedangkan pihak VC lemah atau pihak perusahaan holding lemah segera tersingkirkan ke alam nirwana yang dipenuhi oleh kebangkrutan.

Sedangkan pihak investor kecil kecil ( orang orang biasa ) dapat memilih kendaraan investasi saham sebagai salah satu cara untuk mengembangkan atau menumbuhkan isi saldo income utama atau sampingan mereka dengan meraih capital gain dan deviden.  

Investor saham perorangan di masa depan terus bertumbuh pula dengan pesat dan makin bertambah banyak, literasi saham semakin menyebar luas akibat perkembangan internet menjangkau hingga ke pelosok desa sehingga jumlah transaksi saham dapat terus meningkat dari waktu ke waktu.

Mahasiswa/i, kakek nenek yang dulunya cuma doyan investasi deposito & emas, para buruh, honorer, petani, satpam, nelayan, karyawan serabutan, hingga ibu rumah tangga diprediksi bakal ikut menyemaraki industri saham di seluruh dunia untuk tahun mendatang. Kini tak hanya didominasi oleh kalangan orang orang berdasi lagi, tapi para fans kerja maniak menggunakan celana kolor ikut memeriahkan industri investasi saham.

Perkembangan teknologi tokenisasi dan bursa crypto turut semakin memudahkan investasi. Tak hanya di dunia saham konvensional saja, melainkan ke ranah cryptocurrency digital turut ikut bertumbuh pesat karena kemudahan membeli saham perusahaan global kini telah dapat dilakukan hanya melalui smartphone dan laptop.

Informasi detail dapat mengunjungi link berikut ini : 

https://coinmarketcap.com/view/tokenized-stock/

atau di alamat berikut ini : 

https://www.heygotrade.com/id/

Terima kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU.