Lompat ke konten Lompat ke footer

Kalangan Kristen bertanya...? Sungai Jordan milik siapa ?

Bagi umat kalangan kristen. Tentu ada sebuah pertanyaan tentang bentuk hak kepemilikan sungai Jordan. Apakah sungai itu milik negara Israel atau kerajaan Yordania. 

Mengingat kedua negara diapit oleh sungai Jordan yang dianggap sakral bagi umat kristen. 

Dalam perspektif kristen. Sungai Jordan merupakan tempat dimana Tuhan Yesus Kristus dibaptis oleh Yohanes. Sebab itu juga, mengapa banyak orang orang kristen berbondong bondong pergi kesana untuk di baptis oleh bapak pendeta. 

Seperti ada tertulis di Alkitab :

Matius 3 : 16 - 17

Sesudah dibaptis Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah  seperti burung merpati turun ke atas-Nya. lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan.

Kalangan Kristen bertanya...? Sungai Jordan milik siapa ?

Sesuai dengan namanya, sungai Jordan tentu saja milik kerajaan Yordania. Namun, tak sepenuhnya benar juga, karena 3% dari aliran air sungai Jordan dimiliki dan dikuasai oleh Israel. Terutama pada bagian wilayah utara. 

Melansir dari ensiklopedia wikipedia. 

Sungai Jordan memiliki total panjang 251 km hingga berakhir di laut mati ( dead sea ). 

Lebar sungai Jordan adalah 30 meter. 

Air sungai Jordan berasal dari danau Galilea atau disebut juga danau Tiberias. Kemudian mengalir sepanjang kira kira 7 km hingga akhirnya bertemu pada 2 titik pertemuan dengan sumber air sungai Yarmuk yang mengalir dari wilayah Yordania. Sekaligus itu menjadi tanda pemisahan perbatasan antara wilayah Israel dan Yordania.  

Berdasarkan perjanjian perdamaian. Air sungai Jordan yang mengalir dari titik pertemuan sungai Yarmuk hingga ke selatan sepanjang  244 km adalah milik kerajaan Yordania, bukan milik Israel. 

Menghargai wilayah kedaulatan perbatasan kerajaan Yordania.

Pihak pemerintah Israel memberikan patok pemisah perbatasan sekitar 100 meter dari tepi aliran air sungai Yordan, sehingga Israel sama sekali tak memasuki, mencaplok dan tak memiliki tanggung jawab di area sepanjang 244 km karena itu telah menjadi kepentingan dan hak kepemilikan sepenuhnya kerajaan Yordania.  

Di Yordania, sungai Jordan menjadi sumber air untuk keperluaan peternakan, perkebunan, pertanian, air minum untuk keperluaan rumah tangga hingga ke industri dari UKM sampai perusahaan skala besar. 

Sedangkan di Israel, sungai Jordan hanya terletak di wilayah utara dengan aliran air sepanjang 7 km yang dimana airnya relatif bersih, dangkal dan deras. Itu terletak juga di dekat taman rekreasi kebun binatang milik Israel. 

Tetapi Israel juga mengelola sekitar 0,0001% wilayah sungai Jordan di tempat ziarah bagi orang orang kristen sebagai lokasi pembaptisan dekat kota Jerusalem dan kota Yerikho. 

Pihak Israel mendirikan sebuah bangunan beton yang masuk ke pinggiran tepi sungai demi memudahkan pembaptisan, itu berbatasan langsung dengan wilayah Jordania. 

Nah, jika kita berbicara tentang pembaptisan. Tentu saja di dalam kalangan umat kristen sendiri terjadi perdebatan dan polemik sengit hingga detik ini yang belum tuntas tuntas sehingga terjadi perpecahan yang menghasilkan aliran kepercayaan denominasi gereja kristen yang baru. 

Ada orang orang kristen beranggapan bahwa kristen katolik, kristen protestan evangelist dan kristen protestan lutheran itu sesat. 

Karena cara pendeta membaptis tak sesuai alkitabiah. Menggunakan versi baptis percik yang dimana mereka beranggapan seharusnya baptis menggunakan metode selam seperti hal yang sama terjadi dengan Tuhan Yesus Kristus ketika di baptis di sungai Jordan. 

Berbeda pendapat tentang metode tata cara baptis, maka muncullah denominasi kristen protestan baptis. 

Kristen protestan kharismatik pentakosta juga menerapkan hal pembaptisan selam dewasa, sama mirip seperti yang dilakukan oleh Yesus Kristus. Bukan menggunakan baptis percik yang dianggap tak sah. 

Entah terlepas mana yang benar dan salah atau mana yang sesat atau bukan. 

Semua tergantung lagi kepada umat kristen itu sendiri yang menilai kepada masing masing orang. 

Apakah baptis di sungai Jordan dengan percik atau baptis di sungai Jordan dengan metode selam. 

Karena saya ( afrid fransisco ) berasal dari kristen protestan evangelist. 

Maka selama terpercik air baptis yang dilakukan oleh bapak pendeta walaupun tanpa harus berada di air suci sungai Jordan, maka pembaptisan dianggap sah. Walaupun tak harus menyelam.  

Terima kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU.