Langsung ke konten utama

Presiden Indonesia berikutnya harus stop impor daging sapi hingga ke titik 0% ( 2023 )

Daging sapi merupakan makanan dengan kasta protein paling tinggi di menu dunia. Hewan berkaki empat pemakan herbivora ini pada hakekatnya dapat hidup melimpah di Indonesia. Mengingat Indonesia adalah negara subur yang dipenuhi oleh banyak tanaman dan rerumputan hijau. 

Mengintip badan pusat statistik. Pada tahun 2022. Negara Indonesia melakukan impor daging sapi dan sejenisnya sebanyak 225.600 ton atau naik 6% dibandingkan tahun 2021. Jika dikalkulasikan ke angka sapi dewasa, itu berarti Indonesia setiap tahun mesti mengimpor kira kira kurang lebih 4.000.000 jutaan ekor sapi dari luar negeri guna memenuhi kebutuhan konsumsi masakan rendang dan bakso.

Indonesia mengimpor daging sapi dari 5 negara berikut ini yaitu : 

1]. India.

2]. Australia.

3]. Brazil.

4]. Amerika Serikat.

5]. Selandia baru. 

Jadi, inilah yang disebut sebagai sebuah kebenaran dan fakta nyata. Bahwa Indonesia belum mampu memproduksi daging sapi secara lokal walaupun hidup bertempat tinggal di tanah yang subur. So the easy solution from government officials is to just import it. Because they get fee profits from foreign import transactions.

Beberapa tahun belakang ini. Indonesia baru sadar betapa pentingnya menjaga perdagangan ekspor impor. Sehingga batas batas produk impor dari luar negeri diperketat. Seperti permasalahan tentang produk UKM Tiktok. Tetapi disisi lain, secara besar besaran pemerintah Indonesia mengimpor daging sapi dari luar negeri.  

Dan pada akhirnya, mereka harus membayar daging sapi dengan uang dari insiden UKM Tiktok.

He he...., 

Pemerintah Indonesia selama 5 tahun belakangan ini terus menerus mengimpor daging sapi dari luar negeri dengan uang APBN untuk menambahkan menu restoran. Volume ini terus meningkat dari tahun ke tahun. Tapi disisi lain tidak sadar bahwa banyak uang pajak negara NKRI terkuras sia sia ke luar negeri. Pemerintah beralasan untuk menjaga batas harga daging sapi agar normal. Tapi tidak sadar, uang APBN yang digunakan untuk menjaga batas harga itu justru mengalir ke luar negeri.

Lalu, mengapa tingkat produksi daging sapi di Indonesia rendah...? 

Hal ini berasal dari hampir tidak adanya dukungan pemerintah Indonesia dalam mendorong produksi daging sapi lokal dan pembangunan jaringan infrastruktur pendukungnya. BUMN dan pemerintah kebanyakan hanya sibuk untuk urusan impor daging sapi saja. 

Pemerintah selama 5 tahun tidak melakukan investasi di bidang peternakan dalam peningkatan kualitas produksi daging sapi lokal seperti ke 5 negara yang disebutkan diatas melakukan skala perhatian yang fokus dan terarah. Tetapi di Indonesia, anggaran APBN malah salah satunya banyak dihabiskan untuk infrastruktur kereta Whoosh yang tidak bermanfaat dan tidak menguntungkan, malah juga hanya merugikan banyak uang pembayar pajak untuk bayar cicilan utang pinjolnya setiap tahun. 

Lalu bagaimana solusi mengatasi semua permasalahan tentang impor daging sapi. 

Jawab : Saya tidak tahu. 

Namun jika saya dapat memberikan saran. Indonesia harus stop impor daging sapi mulai saat ini, jika tidak ingin keadaan menjadi makin memburuk.  

Pilihan lainnya yaitu hanya ada 3 :

1]. Tingkatkan produksi daging sapi lokal, dimana pemerintah Indonesia harus mau tidak mau ikut turut andil pada peranan ini. Karena mustahil produksi daging sapi lokal dapat meningkat tanpa adanya kebijakan yang baik dan benar dari pemerintah. 

2]. Orang orang Indonesia teruslah bergaya gaya makan bakso daging sapi impor lebih banyak. Artinya bahwa pemerintahan bakal terus mengimpor daging dalam skala yang lebih besar dari sumber uang APBN. 

3]. Stop total impor daging sapi hingga ke titik 0%. 

Berikut ini merupakan dampak sebab akibatnya. 

1]. Jika memilih point 1. Itu mustahil dan sulit. Karena pemerintah bakalan saya prediksi mengalami kebingungan akut harus bikin kebijakan apa untuk meningkatkan produksi sapi, tidak punya langkah taktis dan strategisnya. Kenapa...? Jawaban sederhana yaitu karena anggaran untuk ilmu pengetahuan R&D begitu minim. Tanpa bekal ilmu, maka tidak tahu harus berbuat apa....? Urusan R&D adalah urusan pemerintah bukan urusan rakyat. Kalau masih bingung bikin kebijakan tentang keluarga sapi. Coba tanya AI ChatGPT. Siapa tahu ada bocoran R&D. he he...,  

2]. Jika memilih point 2. Terima konsekuensinya yaitu dampak ekonomi makro Indonesia bakal turun lebih banyak secara drastis dan jumlah kemiskinan di Indonesia semakin membludak. Akibatnya mimpi Indonesia emas 2045 tidak dapat tercapai gara gara impor daging sapi kebanyakan mengakibatkan mata uang kurs rupiah melemah. Apabila jika aktivitas impor daging sapi terus dibiarkan berlarut larut tanpa stop. Maka dipastikan rupiah menuju Rp 20.000 ribu / $ 1. Siapa pelaku penyebab ini, tidak lain dan tidak bukan karena kesalahan kebijakan pemerintah itu sendiri.    

3]. Jika memilih point 3. Maka daging sapi di Indonesia harganya makin mahal mencapai Rp 500.000 ribu per kilogram untuk tahun mendatang. Mencari makanan bakso dan rendang dengan bahan utama dari sumber daging sapi bakalan sulit untuk dicari. 

Jadi, point 3 dapat menjadi pilihan masuk akal dan tidak perlu banyak gaya makan daging sapi lokal.

Tapi jangan lupa untuk menyesuaikan budget ya karena kelak harganya bakalan setinggi langit. 

Dan oh ya, ada potensi begitu besar pada masa depan di Indonesia saat hari raya Idul Adha. Di masjid masjid bakalan tidak ada lagi tersedia hewan kurban dari ternak sapi karena harganya yang sudah kelewat mahal tak lagi mampu dibeli oleh kebanyakan orang orang Indonesia. 

Di masa depan pada saat idul adha kurbannya pakai 'sapi plastik'. Karena sapinya kemahalan atau sapinya tidak ada. 

Menurut saya, agak aneh jika pemerintah Indonesia terus menerus mengimpor daging sapi.

Kalau untuk komoditas seperti gandum. Itu wajar menurut saya, karena gandum tidak dapat tumbuh di Indonesia. Maka impor menjadi jalan solusi terakhir. Nah, Tapi kalau untuk daging sapi kan bisa dipelihara. Ini hanya murni kesalahan kebijakan pemerintah aja kok. Jika mau diperbaiki masih ada kesempatan untuk maju. Terutama untuk presiden Indonesia berikutnya wajib memikirkan jangka panjang solusi mengatasi hal ini dan melakukan perubahan yang nyata untuk kedaulatan daging sapi lokal di Indonesia.  

Saya sendiri tidak tahu tentang bagaimana solusi untuk masalah daging sapi. 

Yang saya tahu yaitu tentang cara membulatkan daging sapi menjadi pentol aja. 

He he..., 

Terima kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU. 

Related Post