Langsung ke konten utama

Diary September 2023

 Saya kembali menulis tentang diary hasil bulan Agustus 2023

Tulisan ini saya tulis sebagai pedoman bagi saya untuk mencari kelemahan dan kelebihan setiap strategi untuk menjadi lebih baik lagi.

Siapa tahu bermanfaat bagi pembaca ya. 

Beli rice cooker baru


Karena rice cooker udah tua berumur lebih dari 10 tahun. Kami sekeluarga memutuskan membeli rice cooker baru merk Miyako. Ini digunakan untuk memasak nasi di rumah.  

1 ekor ayam KUB2 sudah siap bertelur. Penasaran gimana nanti anaknya ya.

Bangun pagi jam 6. 

Lalu saya bergegas berangkat ke kandang di belakang rumah menyayangi ayam di sayang ayam sayang sama saya juga sayang sama ayam saling menyayang disayang ayam dan ayam saling sayang ayam sama saya menyayangi ayam dan ayam sayang saya sayang saya.

Nah, salah satu ayam kampung unggul kesayangan saya adalah  KUB2. 

Nampaknya beliau sudah siap bertelur. 

Hampir 90% ayam saya berasal dari jenis ayam kampung asli. Sisanya ayam bangkok. 

Aku harap semoga saja ayam KUB2 kawin dengan ayam bangkok. 

Penasaran telurnya nanti jadi apa ya. 

Apakah jadi BANGKUB3. 

Wah, keren dong. 

Foto : Pengen beli 3 ekor angsa tapi belum ada modal. Cantik banget kan ;-)

Lalu kebetulan di kandang belakang rumah saya ada genangan air dan kolam renang alami yang airnya jarang surut berasal dari comperan dapur.

Pengen rasanya saya mau beli 3 hewan ANGSA.

Angsa bukan untuk skala bisnis, bukan untuk skala hobi maupun juga bukan untuk skala rumahan. Tapi sekedar skala hiburan. Biar di belakang rumah makin semarak banyak hewan ternaknya dari berbagai jenis untuk tontonan keluarga aja. 

Tapi penasaran juga nanti telur angsa jadi apa ya kalau kawin dengan ayam kampung. 

Apakah jadi BEBEK. 

Wah, keren dong. 

Terima kasih untuk pemerintah Indonesia

Foto : Pembangunan infrastruktur yang dikerjakan oleh pemerintah Indonesia.

Saya pengen mengucapkan rasa terima kasih kepada pemerintah atas perhatian dan gercap ( gerak cepatnya ) yang telah membangun infrastruktur irigasi air di lahan gambut di sekitar RT kami. 

Sebelumnya, di sekitar rumah kami dan tetangga kami jika memasuki musim hujan langsung banjir.

Banyak rumah tergenang. 

Kalajengking, serangga pengigit dan kecoa yang ada di hutan pada ngungsi ke rumah penduduk. 

Dan petani di sekitar malas menanam sayur jika masuk musim hujan karena banjir.  

Tetapi sekarang banjirnya udah berkurang karena adanya infrastruktur, jembatan dan sistem irigasi tersebut yang dibangun oleh pemerintah. 

Terima kasih sekali lagi saya ucapkan. 

Kalau pakai dana warga se-RT setempat dikumpul gotong royong sekalipun. Itu ngga bakalan bisa jadi infrastruktur tersebut karena berbiaya mahal bermiliar miliar rupiah. 

Thanks for PRESIDEN JOKOWI. 

Thanks for infrastrukturnya. 

Sungguh bermanfaat bagi petani dan peternak di tempat kami. 

Menuju desa Basarang

Basarang adalah salah satu desa di provinsi Kalimantan Tengah. 

Mayoritas penduduk disana bekerja sebagai petani nanas, jeruk, durian dan cimpedak.

Produk nanas, jeruk dan cimpedak kemudian dipasok ke kota Banjarmasin, kota Kapuas, dan kota Palangkaraya. 

Tetapi disana juga ada pengolahan UKM untuk menyulap nanas menjadi bentuk turunan bernilai value lebih tinggi seperti sirup, selai dan keripik. 

Jarak dari kota Palangkaraya ke desa Basarang sekitar 121 km. 

Nah, untuk mencapai desa Basarang dibutuhkan waktu 2 jam 24 menit kalau ngebut. 

Aku dan mamah berangkat ke Basarang.

Sebenarnya kami punya 2 rombongan dari Palangkaraya menuju ke Basarang. Tapi 1 rombongan sudah jalan duluan. 

Tujuan kami semua berangkat yaitu ikut acara menghadiri kondangan pernikahan teman mamahku.

Teman mamahku ini punya anak. Anaknya kawin di Basarang. 

Nah, teman mamahku itu lalu mengundang agar semua teman temannya semasa ia tinggal di Palangkaraya untuk hadir merayakan pernikahan anaknya dengan gembira. 

Saat di perjalanan. Kami berhenti dulu melihat kebun jeruk dan anggrek di pinggiran desa Basarang. 

Saya terkesima melihat jeruk mereka disana karena bisa berbuah banyak, padahal pohonnya kecil hanya setinggi 50 cm tapi buahnya bisa sampai sebanyak 100 an. 

Lalu rombongan kami juga menuju ke tempat kebun anggrek. Disana banyak anggrek. Kami pun membelinya sekitar Rp 100.000 ribu rupiah per tanaman. 

Sesampainya di acara pernikahan. 

Kami kemudian makan makan dan mamahku berbincang bincang dengan teman temannya semasa kuliah dulu. 

Waktu di acara pernikahan. 

Aku ngerasa diriku kok beda banget ya. 

Fisik tubuh, sifat dan logat orang orang disana beda banget. 

Aku ngerasa nuansanya berbeda dengan keadaan di kota Palangkaraya yang banyak dihuni oleh mayoritas orang Jawa, orang Melayu dan orang Banjar. 

Di Basarang pada pernikahan tersebut, justru hampir 99% orang suku Bali.

Pada sore hari setelah selesai acara pernikahan. 

Kami pun bergegas pulang dan sampai di kota Palangkaraya. 

Sebelumnya, saya juga mengucapkan banyak terima kasih untuk teman mamahku yang udah bayar Rp 200.000 ke saya sebagai ucapan teruma kasih mau mengantar rombongan mereka ke desa Basarang.  

Sebelumnya, paman laki laki teman mamahku yang di rombongan 1 juga mengucapkan rasa terima kasih kepada saya sudah mau mengatar rombongan mereka menempuh perjalanan jauh. Karena rombongan laki laki semuanya masuk di rombongan 1 sehingga terhalang tidak dapat ikut membantu mengantar di rombongan 2. Jadi di rombongan 2 cuma ada rombongan ibu ibu + saya seorang diri laki laki. Jadi alasan itulah paman teman mamahku yang tidak saya kenal namanya mengucapkan banyak terima kasih kepada saya yang udah mengantar ibu ibu ini sampai ke tujuan di desa Basarang.  

Wkwkwkwkw...., 

Justru saya yang berterima kasih karena juga di kasih uang Rp 200.000 ribu oleh seorang ibu + makan enak di pernikahan.

He he..., 

Besoknya dengan uang itu saya langsung bergegas beli nasi padang + minuman Coca cola. 

Terima kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU. 

Related Post