Langsung ke konten utama

Diary Desember 2023

Saya kembali menulis tentang diary hasil bulan Desember 2023

Tulisan ini saya tulis sebagai pedoman bagi saya untuk mencari kelemahan dan kelebihan setiap strategi untuk menjadi lebih baik lagi.

Siapa tahu bermanfaat bagi pembaca ya.


Menuju kota Kasongan, tidur di rumah pejabat. Enak juga wkwkwkwk

Ada telepon dari keluarga yang tinggal di kota Kasongan. Katanya suruh antarin adik monic bawa baju buat kenzo. Tapi karena mamahnya melarang monic naik motor sendirian kesana yang jaraknya hampir 100 km dari arah kota Palangkaraya dan karena monic barusan masuk kelas SMA di Palangkaraya dan barusan bisa belajar naik ngendarain motor, jadi dia dilarang bawa motor seorang diri kesana. 

Akhirnya, aku, brim dan mamahku disuruh ngantarin monic adik keponakan bersama sama berangkat ke kota Kasongan, sambil monic yang memadu arah jalannya. 

Kami berangkat jam 19.30 dan sampai jam kira kira 22.00 malam. 

Awalnya aku kaget juga, kok monic membawa kami memadu ke lokasi jalan rumah rumah para kompleks pejabat.

Mamahku bilang ke monic. 

Ngga salah ini monic rumahnya.  

Kata monic. Iya ini benar.

Sesampai disana, aku terheran heran juga, ada satpam gitu dan rumahnya juga megah.

Karena sudah larut malam hampir mendekati jam 00.00 malam, setelah mamahku berbincang bincang atau ngomong ngomong. Tak terasa waktu berlalu dengan cepat. Akhirnya kami pun disuruh untuk tidur di rumah pejabat ini. 

Setelah ku tanya dengan mamahku. Kok kita tidur di rumah ini sih mah. 

Mamahku bilang, suami dari istri ( mamah monic ), punya kakak. Nah kakaknya ini seorang pejabat di kota Kasongan. 

Sontak saja, jam 00.00 aku berbincang bincang dengan brim sambil menikmati hidangan yang tiada duanya. Ha ha..., lengkap full enak enak deh. Ada goreng pisang, jagung rebus manis, keripik pedas asam asin, kerupuk lezat dan aneka macam kue hingga bakpia patok.  

Aku makan hidangan ini, karena pikirku. Besok kalau ngga dimakan bisa banyak yang basi. Sayang, makanan makanan lezat ini jika basi. 

Kemudian, aku pun tidur nyenyak sambil diiringi oleh hawa sejuk yang dingin sepoi sepoi.

Pagi hari, kami kembali disuguhi dengan minuman teh, ayam goreng dan sup ayam. 

Bersama sama keluarga kami makan disana.

Konon kabarnya, yang tinggal dirumah mewah ini sesungguhnya cuma ada 4 orang aja ( ayah ibu dan 2 orang anak ), tapi asisten rumah tangganya dan koki ada banyak banget hingga sampai 2 orang, lalu 1 petugas kebersihan yang datang tiap pagi hari, hingga satpam 2 orang di pagi-siang, 2 orang satpam di sore-malam. 

Oh ya, ada sesuatu yang menarik disini. 

Padahal mereka punya banyak orang orang pembantu yang disediakan oleh negara melalui pajak rakyat dan memiliki aneka macam fasilitas wow. Tapi ibu dari pejabat ini malah tetap menyapu rumah mewahnya sendiri, mengepel lantai dan menghidangkan makanan untuk kami. He he..., emang ya, kalau udah kebiasan didikan dari sejak kecil kayak gini, maka sekalipun kini dia bergelimang harta malah tetap menjadi seperti orang orang pada umumnya. he he...,  salut dengan ibu pejabat ini. He he.., 

Pada pukul jam 09.00 pagi. Kami pun bergegas pulang menuju ke kota Palangkaraya yang berjarak hampir 100 km dari kota Kasongan. 

Terima kasih untuk jamuan makan dan jamuan tidur malamnya. 

Salah satu keluarga meninggal dunia karena penyakit stroke

Keluarga besar dari papahku. Bernama bapak oyai. Telah meninggal dunia berpulang dengan damai menuju ke rumah Bapa yang disorga.  

Beliau mengalami sakit stroke yang membuat dirinya tidak dapat lagi berjalan seperti biasa, sulit mengangkat tangan dan sulit berbicara. Sehingga harus duduk di kursi roda. 

Selamat berpulang bapak Oyai. 

Sakit penyakitmu kini telah sembuh di surga. 

Tuhan Yesus menyertai dengan kedamaian. 

Menanam pisang kepok dan fokus ke bibit paria.

Bermaksud hati pengen memaksimalkan perkarangan urban farming yang ada di depan rumah dengan aneka macam jenis tanaman baru. 

Aku lalu membeli bibit sawi dan bibit jagung ketan.

Sudah bikin tempat space bendengannya disertai benteng penghalang, kira kira di depan rumah masih muat hingga 10-15 tanaman jagung.  

Sesungguhnya, ini udah pernah aku lakuin, tapi gagal. Karena sawi dan jagung dimakan ayam. Tapi karena aku punya ide bikin penghalang baru menggunakan seng agar ayam tak bisa masuk. Dulunya sih cuma pakai kayu, tapi sekarang ganti pakai seng. 

Awalnya aku kira ide ini berhasil. Ternyata gagal lagi. 

Tanaman sawi dan jagung hancur lebur di makan ayam. 

Tembok benteng penghalang yang udah susah payah aku bikin bisa dijebolin oleh ayam. 

Dari kejadian kegagalan ini. 

Aku berpikir ulang agar stop saja menanam sawi dan jagung. Mending beli di toko saja daripada mesti ditanam sendiri karena sering gagal.

Lalu fokus untuk tanam pisang kepok dan bibit paria. 

Tanaman paria tidak dimakan ayam karena daunnya pahit.

Sedangkan tanaman pisang tidak mudah untuk dihancuri oleh ayam. 

Jadi sekarang aku sudah menemukan ritme untuk urban farming yang cocok ditanam di depan rumah aku yaitu hanya membeli 1 jenis bibit paria saja. Tidak perlu lagi berhasrat membeli jenis bibit yang lain.

Ngomong ngomong juga harga per 1 buah paria ini juga lumayan sekitar Rp 9.000 ribuan dan rasanya juga enak, daun dan buahnya yang pahit begitu nikmat dilidah dan menjadi salah satu tanaman kesukaan saya. 

Disisi lain, tanaman paria tidak terlalu merepotkan dalam segi perawatannya. Hanya saja buahnya ketika berbuah perlu dibungkus dengan plastik rapat agar tidak dimasukin atau diserang oleh hewan serangan hama penyakit yang membuat buahnya digigit gigit lalu menjadi beraroma busuk. 

Sedangkan untuk pisang di rumah urban farming ku sudah mencapai 28 pohon. Harapannya dapat ditingkatkan lagi menjadi hingga 30 pohon - 35 pohon. 

Ketika pisang berbuah, dapat dijual ke toko atau dikonsumsi sendiri oleh keluarga. 

Saya sendiri dalam 1 hari bisa makan 4-5 buah pisang untuk memenuhi kecukupan gizi. 

Sedangkan batang pohonnya dan daunnya yang sudah selesai berbuah. Dapat diberikan ke ayam. Tapi batang dan inti akar mesti dipotong potong dulu jadi bagian potongan kecil kecil agar ayam lahap memakannya. 

Oh ya, untuk mengurangi dampak dari genangan air. Memang sih walaupun sudah ngga terlalu banjir seperti dulu. Tapi air dibawah tetap menjadi masalah, karena dapat membuat akar tanaman teredam.

Oleh sebab itu. Aku juga memutuskan memindahkan tanaman lengkeng dari belakang ke depan. Terus membuat tambahan tanah yang lebih tinggi untuk tanaman pepaya.

Karena jika ngga dilakukan seperti ini, maka pepaya bisa mati. Syukur setelah dilakukan peninggian, pepaya menjadi subur. 

Tanaman anggrek juga aku majuin ke depan. Agar terlihat lebih sedap dipandang. 

Lalu tanaman pandan untuk melezatkan nasi juga sudah aku perbanyak jumlahnya. 

Mengatur ulang manajemen waktu menjadi lebih displin dan teratur

Sejak 4 tahun pindah ke rumah baru. Aku yang dulunya biasa tidur pukul 20.00 malam hari, jadi berubah secara drasmatis. Ini wajar mengingat pekerjaan menuntut aku harus berangkat pada malam hari kala itu hingga pulang jam 21.00 hampir setiap hari dari mengambil sampah sisa makanan di toko warung dan restoran milik PT Rocket chicken. Bahkan aku terkadang kadang harus makam jam 22.00 malam sesampainya pulang dirumah dari pekerjaan ini. Sesuatu hal yang tidak baik untuk kesehatan dan tidur hampir mendekati larut malam pukul 23.00. 

Ini terjadi hampir setiap hari kala itu. 

Faktor lainnya kala itu yaitu aku masih kecanduan long Youtube. Hingga aku terlena menonton larut malam. Untungnya aku kini dapat meminimalkan dampak dari long Youtube. 

Namun sejak muncul kelahiran Youtube Shorts. Aku malah kecanduan Youtube lagi, tahu tahu akses Youtube shorts eh sudah tengah malam barusan tidurnya. 

Sampai sekarang, aku belum tahu bagaimana meminimalkan Youtube shorts. Karena itontonan video shorts tidak memiliki batas bawah, scroll terus selalu ada video shorts baru yang asik asik. 

Oh ya, sebagai informasi saja. Aku bukan pengguna Tiktok dan Instagram. Jarang aku pakai media sosial ini. Yang saya pakai yaitu Facebook, Whatsapp, Google dan Youtube. Jadi hampir 97% waktu saya ada di internet berada di Youtube. 

Facebook cuma buka bukaan sekali kali lihat status orang aja dan WA hanya 1-3 menit perhari cuma cek panggilan. Sedangkan Tiktok dan Instagram hampir tidak pernah pakai.

Belum tahu bagaimana mengatasi Youtube Shorts agar aku tak kecanduan. 

Sedang dicari tahu caranya. 

Tapi akhir akhir ini aku memikirkan 1 cara untuk mengatasi dampak kecanduan Youtube Shorts. Caranya masih belum teruji sih, lihat aja sampai bulan kedepan. Apakah berhasil atau gagal. Pada intinya aku mulai mengatur ulang manajemen waktu agar lebih teratur. Yaitu dengan mendisplinkan diri. 

Agar semua ini berhasil displin. Memang butuh tekad yang kuat ya sepertinya. 

Pada intinya, saya harus berusaha tidur jam 20.00 malam seperti dulu lagi. Jangan sampai terlambat karena kecanduan internet youtube shorts. 

Berikut waktu penggunaan sehari hari : 

06.00 : Bangun pagi hari

06.00 - 09.00 : Ke kandang ayam dan ke perkarangan urban farming ( berternak & bertani skala mikro kecil )

09.00 - 10.00 : Mandi, mencuci baju + memasak

10.00 - 10.30 : Makan pagi yang pertama

10.30 - 14.00 : internet dan nonton Youtube

14.00 : Minum kopi susu + makan buah pisang atau buah buahan.

14.00 - 15.00 : Tidur 1 jam siang hari ( tidak boleh lebih dari 1 jam )

15.00 - 16.00 : ??? Ngapai ya, masih bingung. Nonton Youtube lagi.

16.00 - 17.30 : Ke kandang ayam dan ke perkarangan urban farming ( berternak & bertani skala mikro kecil )

18.00 - 19.00 : Mandi, menyapu rumah + mengepel, mencuci piring

19.00 - 20.00 : Makan malam yang ke 2

20.00 - 06.00 : Tidur

Terima kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU. 

Related Post