Langsung ke konten utama

Industri persenjataan Israel raup pendapatan kotor $ 13 miliar atau Rp 208 triliun rupiah sepanjang 2023 ( 2024 )

Walaupun pemerintah Israel sedang terjadi peperangan sengit di wilayah Gaza Palestina melawan terorist Hamas dan konflik eskalasi semakin panas di perbatasan Lebanon melawan Hizzbullah yang didukung oleh Iran. 

Itu sama sekali tidak menyurutkan langkah dan tidak memperlambat pertumbuhan bisnis ekspor persenjataan asal Israel. 

Tim pejabat dari kementerian pertahanan Israel, Yair kulas mengumumkan bahwa rekor ekspor senjata dari industri Israel mengumpulkan pundi pundi uang sebesar $ 13 miliar dolar. Atau jika dikonversi dengan kurs rupiah Rp 16.000. Maka mencapai Rp 208 triliun rupiah per sepanjang tahun 2023 kemaren. 

Yoav gallant, menteri pertahanan Israel mengatakan : 

Israel terus berhasil dalam pasar internasional dan mengekspor persenjataan dari industri pertahanan bahkan dalam kondisi yang ditandai dengan adanya perang. Ini merupakan cerminan kemampuan dan kreativitas industri kami. Sahutnya. 

98% produk senjata asal buatan Israel di jual ke pasar internasional. Pembeli berasal dari banyak negara asing. 

Klien setia terbesar masih berasal didominasi oleh pemerintah India. 

Sedangkan sisanya 2% dikomsumsi sendiri oleh pemerintah Israel untuk memperlengkapi senjata tentara IDF ( Israel Defense Forces ). 

Rincian geografisnya sebagai berikut : 

~ Kawasan seluruh Asia dan Australia ( 48% )

~ Kawasan Eropa dan Uni Eropa ( 35% )

~ Amerika Serikat dan Kanada ( 9% )

~ Benua negara negara Amerika Latin ( 4% )

~ Afrika ( 1% )

~ Timur Tengah ( 1% )

~ Israel ( 2% per tahun )

NB : Rusia, China, Korea Utara, Iran, Venezuela, Pakistan, Irak, Suriah, Libya, Malaysia dan mayoritas negara Arab tidak membeli senjata Israel. 

Produk unggulan yang dijual oleh industri senjata Israel terdiri dari drone kamikaze, roket yang diluncurkan oleh Puls, rudal spike, rudal rampage, rudal spice, artileri atmos, mortal sting, rudal lora, senapan tavor, senapan mesin negev, alat komunikasi militer, turret tank, amunisi peluru meriam tank, sistem pertahanan APS trophy, alat avionik militer, elektronik militer, rompi antipeluru, radar elta system, alat ISR, rudal david sling, RCWS, dan masih banyak lagi.  

Mayoritas produk senjata made by Israel tersebut memiliki keunggulan dan kualitas tinggi dengan harga bersaing dengan produk buatan Amerika Serikat, Rusia, China, Uni Eropa, Inggris ( UK ), dll. 

Pada umumnya, beberapa brosur promosi marketing di dalam persenjataan Israel terdapat cap label 'battle proven' teruji di medan perang laga sesungguhnya. Sehingga itu dengan jelas membuat beberapa pihak pembeli asing dari kalangan pejabat militer dari negara lainnya kalang kabut susah tidur memikirkan status tersebut.

Pembeli asing tergoda membeli senjata Israel yang konon katanya punya reputasi 'Battle Proven'. 

Selain pembeli yang sulit tidur kena insomnia. Diketahui juga bahwa pesaing industri persenjataan dari negara lainnya juga merasa terancam, tergelisahkan & terganggu karena adanya status tulisan battle proven tersebut membuat sulit tidur juga karena produk mereka jadi sulit memikat hati pelanggan asing karena tidak punya verifikasi centang merah battle proven in the battlefield.

Di Israel, terdapat sekitar 35 perusahaan industri militer.

Beberapa terbesar di antaranya adalah Elbit System, Israel Aerospace Industries, Rafael Advanced Defense System, Imco industries, Sk group, Plasan, Bet shemesh engines, TAT Technology, Tomerrs dan masih banyak lagi. 

Pada tahun 2024. 65% persenjataan untuk angkatan bersenjata IDF ( Israel Defense Force ) diciptakan secara mandiri oleh anak bangsa lokal Israel, Sedangkan sisanya 35% di impor dari luar negeri. 

Pemerintah Israel hanya membeli senjata dari 2 negara saja. Yaitu Amerika Serikat dan Uni Eropa. Selain itu tidak ada lagi yang lainnya. Impor senjata terbanyak memang masih didominasi berasal dari AS. Produk seperti Humvee, F-35, Hercules, Blackhawk, Stallion, Apache, Boeing, dll.  

Secara total pada tahun 2024, sebanyak 35 perusahaan industri militer di Israel membuka lapangan pekerjaan dengan melibatkan tenaga kerja kurang lebih 60.000 karyawan. 

Ruang pemprosesan pabrik manufaktur industri senjata Israel telah menuju generasi berikutnya menggunakan teknologi otomatisasi, robot robotika dan AI. 

Youtube : Salah satu cuplikan ruangan manufaktur pabrik senjata Israel menggunakan robot. Ini hanyalah langkah awal, generasi berikutnya menuju kemandirian kedaulatan persenjataan dari 65% ke 80%. 


Terima kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU. 

Related Post