Langsung ke konten utama

Pemerintah partai komunis china adalah investor saham #1 terbesar di dunia ( 2024 )


Tidak ada satupun perusahaan institusi investasi global manapun yang ada di seluruh penjuru dunia saat ini yang mampu menandingi melebihi kedigdayaan, kekuataan dan kapasitas keuangan investasi yang dimiliki oleh partai komunis China. 

Bahkan Warren Buffet melalui perusahaan investasi Berkhire Hathaway apabila di head to head. Sudah tidak dapat lagi menandingi kepemilikan jumlah saham seperti milik PKC. Itu hampir 3x lipat lebih besar.

Lagian, Berkhire Hayhaway hanya mengelola AUM ( Asset under management ), seperti kebanyakan perusahaan investasi lainnya di seluruh dunia. Sedangkan PKC, mengelola uang asli miliknya sendiri dalam bentuk saham sekelas hampir mirip seperti uang cash. Jika dicairkan ( bukan AUM ).

Dan jika PKC mau ikut membuka jualan kelas investasi secara online, jualan ebuku panduan investasi dan jualan seminar webinar cara sukses investasi.

Maka saya yakin kekayaan PKC bakalan tambah banyak dan makin cuan. 

Perusahaan China investment corporation. Ini adalah salah satu plat merah milik PKC. ( Tidak terdaftar di bursa saham manapun ). Tetapi portofolio investasi miliknya terdiversifikasi ke berbagai macam emiten yang ada di China. 

Pada tahun 2024. Terdapat sebanyak 13.911 perusahaan publik yang terdaftar di bursa China dimana China investment corporation turut menjadi bagian keluarga dalam investasi tersebut. Masing masing perusahaan memiliki nilai valuasi diatas $ 1.000.000 juta dolar atau sekitar Rp 16 miliar rupiah.

Perusahaan publik terbesar peringkat pertama di China adalah Tencent dengan marketcap $ 443 miliar dolar. Lalu disusul dengan perusahaan Petrochina, Alibaba, CATL, Sinopec, BYD, Wuliangye, Xiaomi, Baidu, Trip.com, ZTE, dan masih banyak lagi. 

Umumnya, Walaupun turut hadir di investasi luar negeri. China investment corporation sesungguhnya mayoritas cenderung berinvestasi saham di industri swasta lokal yang ada di wilayah China guna mendukung pertumbuhan perekonomian di dalam negerinya sendiri. 

Markas besar kantor pusat, perusahaan China investment corporation berada di kota Beijing. Langsung berada di bawah pimpinan presiden Ji Xing Ping.  

Alamat : https://www.china-inv.cn/chinainven/About_CIC/Who_We_Are.shtml

Pada tahun 2024. Apabila di total, maka aset pengelolaan investasi gabungan berserta jumlah dari keseluruhan anak perusahaan seperti Central Huijin Investment, dll dalam tajuk SWF. Maka mencapai $ 2.750 miliar dolar atau sekitar Rp 44.825 triliun rupiah. 

Nah, sebagai perbandingan. 

Utang pemerintah Indonesia NKRI mencapai $ 405 miliar dolar atau sekitar Rp 8.338 triliun rupiah. 

Jadi artinya kalau PKC mau berbaik hati, bapak Ji Xing ping sesungguhnya dapat dengan mudah melunasi utang bunga kereta cepat whoooooossh dan membayar seluruh utang pemerintah Indonesia, sambil mentraktir biaya makan siang gratis untuk 1 hari kepada seluruh pejabat Indonesia makan bakso dan cendol gratis bersubsidi.  


Pemerintah partai komunis China sama persis melakukan aktivitas investor ritel pada umumnya yang mengambil cuan dari capital gain dan deviden. Bedanya, kali ini dikelola oleh PKC. 

Beberapa instrument investasi portofolio milik PKC meliputi saham, reksadana, emas ( bahasa Inggris : gold ), real estate, komoditas lainnya dan obligasi kredit perusahaan swasta.

Hingga saat artikel ini ditulis kepada anda. 

PKC menolak berinvestasi di cryptocurrency. Seperti menolak Bitcoin, Ethereum, Dogecoin, dll. 

PKC juga menolak berinvestasi di bisnis P2P Lending. Ini semacam teknologi pemberi pinjaman ke seseorang secara online yang suka berjanji janji bayar utang besok. Eh tahu tahunya besok hilang. P2P seringkali mengalami peristiwa kredit macet yang merugikan karena kredibilitas profile UKM rendah dan rate bunga terlampau tinggi sehingga memberatkan peminjam yang seringkali menjerumuskan orang untuk bunuh diri karena utang menumpuk. Sedangkan aset seperti tanah, rumah, mobil dan motor seringkali kena sita oleh debt collector. 

Terima kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU. 

Related Post