Semua reksadana, asuransi, perusahaan manajemen investasi penggalangan dana investor, ETF, P2P Lending, dan koperasi menuju kepunahan. Jangan berinvestasi dan bekerja di bidang ini ( 2024 )
Semua orang yang pengen berbisnis, bekerja dan berinvestasi. Pasti pengen memperoleh hasil keuntungan. Tapi bagaimana jika seandainya alokasi modal pendanaan yang diinvestasikan oleh orang orang berada pada instrument yang keliru atau salah.
Oleh karena itu, penting untuk melakukan pengecekan akurat terlebih dahulu sebelum melakukan pemilihan dan penilaian jenis investasi. Dengan begitu, dapat menghindari risiko yang tidak diinginkan.
Salah berinvestasi dapat membawa seseorang jatuh ke jurang bencana kemiskinan yang terdalam dan mengalami kerugian besar bertahun tahun yang padahal diharapkan dari investasi tersebut. Memang masa depan bisnis investasi sulit untuk di tebak dan sulit di prediksi secara akurat.
Namun tidak ada salahnya untuk cek & ricek ulang, agar tidak mudah terpengaruh ikut ikutan jejak orang orang berinvestasi.
Ada banyak sekali jenis jenis instrument investasi di luaran sana. Seperti invest di logam mulia emas, perak, deposito, indeks, saham, obligasi, properti real estate, kurs mata uang, cryptocurrency, dll sebagainya.
Salah berinvestasi. Bukannya untung yang didapat, malah buntung dan di tendang istri yang ngambek setiap hari karena api dapur di rumah berhenti mengepul.
Oleh sebab itu salah satu kunci kebahagian dalam rumah tangga. Adalah memilih instrument investasi yang tepat agar keuangan finansial dapat meledak cetar membahana dan di sayang istri, anak dan hewan peliharaan. Menyala abangku.
Bukankah begitu fakta nyata yang ada di lapangan pada mayoritas orang orang.
Ebnarkan.
########### &&&&&&&&&&&&&&&&& ##################
Setelah saya menilai & menyadari tentang apa yang saya pahami. Ada beberapa jenis investasi di dunia ini yang pada saat ini sudah tidak lagi relevan dengan perubahan zaman.
Saya menemukan ada 6 jenis instrument & investasi & bisnis yang dikategori 'BERBAHAYA'.
1]. Reksadana
2]. Asuransi
3]. Koperasi
4]. Perusahaan manajemen investasi yang menggalang dana dari investor.
5]. ETF ( Khusus untuk ETF reksadana yang diperdagangkan ).
6]. P2P lending
Lalu kemudian reksadana, ETF, asuransi, P2P lending & koperasi.
Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana modal dari masyarakat luas yang kemudian dikelola oleh perusahaan melalui manajer yang berisikan para pakar profesional di bidang finansial yang kemudian diinvestasikan lagi ke berbagai instrumen pasar uang lainnya. Seperti saham dan obligasi juga.
Menurut aku, cara kerja reksadana tidak layak secara bisnis.
Termasuk ETF reksadana yang diperdagangkan dan pemberi pinjaman P2P lending.
Reksadana memberikan pengembalian hasil cuan yang kecil bahkan cenderung menurun performanya dari YoY ( Year of Year ).
Jika aku benar, maka dalam beberapa tahun ke depan. Satu per satu perusahaan reksadana berguguran. Ini tidak hanya terjadi di Indonesia saja, tapi seluruh dunia. Hal yang sama berlaku di perusahaan asuransi, P2P dan koperasi. Oleh sebab itu, jangan masuk di investasi ini, ada baiknya keluar dan memilih jenis instrument investasi lainnya selain dari ke 6 kategori tersebut.
ASURANSI DAN KLAIM MAKIN SUSAH DI KLAIM
Suatu saat kelak. Saya percaya bakalan banyak perusahaan asuransi bakalan mengalami gagal bayar dan pendarahan uang.
Dan orang orang banyak menangis sedih karena uang klaim mereka tidak dibayar oleh pihak perusahaan asuransi. Padahal itu adalah uang yang sudah cape cape dikumpulkan kerja selama 30 - 50 tahun.
Tidak peduli jenis asuransinya. Semua nanti kolaps. Entah itu asuransi swasta atau asuransi milik negara. Termasuk BPJS dan TASPEN.
Tapi jangan ikut jejak langkahku ya. Saya bisa saja salah.
Satu hal yang pasti. Saya pengen mengajak teman teman terutama investor yang pemula seperti saya untuk cermat memilih jenis penanaman investasi demi kebaikan kebersamaan, teman teman sendiri dan kebaikan keluarga anda sendiri. Pelajari cara kerja bisnis tersebut. Jangan jangan malah menghasilkan nol persen keuntungan lalu malah uang terus menerus jadi korban minus & termakan inflasi.
Afrid Fransisco tidak berinvestasi dan tidak bekerja di reksadana, koperasi, ETF, asuransi, P2P & tidak pernah sepeserpun menanamkan modal di perusahaan institusi investasi manapun.
Kenapa harus cape cape berinvestasi dan bekerja di tempat yang mau runtuh.
Jangan lupakan cerita Afrid Fransisco ini ya.
Semoga terbantu.
Terima kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU.