Israel merupakan sebuah negara kecil seukuran 4x pulau Bali.
Tetapi memiliki teknologi pertanian & perkebunan yang menjadi salah satu yang termaju di dunia.
Hasil produksi dari produktivitas panen pangannya di jual ekspor ke berbagai negara.
Walaupun Israel juga masih dikenal belum mampu melakukan swasembada atau masih doyan impor aneka komoditas lainnya dari negara lain seperti bawang putih, jagung, gandum, hasil minyak kelapa sawit, kacang kedelai, dll sebagainya.
Tetapi disisi lain, Israel juga sukses menjual atau mengekspor buah kurma, buah mangga, alpukat, wortel, cabe ( lombok ), paprika, lobak, buah delima, kentang, seledri, buah litchi dan buah persimmon.
Untuk saat ini, tidak semua wilayah di Israel dapat ditanami dengan tanaman dan pepohonan. Karena sebanyak 60% adalah lokasi tandus, gersang dan kering. Terutama di wilayah Negev dan wilayah daerah sekitar perbatasan dengan Yordania.
Kontribusi ekspor pertanian & perkebunan di Israel mencapai total kurang lebih $ 2,5 miliar dolar atau setara Rp 40 triliun rupiah.
Sedangkan impor pertanian & perkebunan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Israel mencapai $ 3,5 miliar dolar atau setara Rp 56 triliun rupiah. Artinya, Israel mengalami defisit ( kerugian sebesar kurang lebih $ 1 miliar dolar per tahun ).
Namun, 95% kebutuhan dalam negeri terhadap makanan konsumsi. Seperti sayur sayuran & buah buahan dan aneka macam pangan lainnya sudah dapat dicukupi dan dihasilkan oleh petani lokal.
Produk berupa biji bijian sebagai pakan ternak unggas merupakan salah satu kebutuhan yang memaksa Israel sulit lepas ketergantungan impor dari negara lain sehingga terus menerus mengimpor. Terutama membeli dari Amerika Serikat.
Luas total hektar wilayah di Israel sebesar 2.214.500 hektar.
Sebanyak 150.000 ribu hektar lahan dimiliki oleh pemerintah Israel dan organisasi Israel KKLJNF khusus untuk area hutan lindung demi melipatgandakan atau membooster jumlah air, memperbanyak oksigen, menurunkan suhu panas dan menyejukkan udara. ( Area ini tidak dizinkan, tidak boleh ada aktivitas apapun dan petani dilarang masuk ).
Hanya sebanyak 400.000 ribu hektar wilayah di jadikan tempat lokasi pertanian dan perkebunan.
25.000 hektar di antaranya di isi oleh pohon zaitun untuk konsumsi minyak goreng oil untuk keperluaan lokal warga Israel.
300 hektar di antaranya di isi oleh kebun pohon Tembakau.
15.000 hektar adalah rumah kaca ( greenhouse ).
Dll.
( NB 60% wilayah area di Israel belum dapat ditindaklanjuti secara maksimal untuk perkembangan agrikultur mengingat lokasinya tandus, kering kerontang dan gersang banget ).
Cara bagaimana sistem pertanian dan perkebunan di Israel bekerja condong berbeda dibandingkan dengan konsep dari negara lain yang lebih bersifat keindividuan. Karena hampir 80% pertanian di Israel sesungguhnya berbentuk 'KELOMPOK TANI' atau bahasa di Israel di sebut KIBBUTZ.
Kibbutz adalah hubungan kebersamaan kolektif yang didasarkan pada kepemilikan alat bersama saling bersama sama bekerjasama untuk tujuan bersama secara terstruktur dan demokratis.
Kibbutz artinya dalam bahasa Ibrani adalah 'KELOMPOK'.
Hampir 90% tanah di Israel di miliki oleh pemerintah Israel. Jadi tak ayal, orang orang harus bayar pajak ke pemerintah Israel, mendapatkan izin tinggal dan kepemilikan tanah tersebut. Jadi di Israel itu hampir tidak ada kegiatan yang namanya jual beli tanah seperti yang terjadi di Indonesia. Karena sekali lagi dikuasai penuh oleh pemerintah Israel.
Untuk bekerja di pertanian & perkebunan di Israel. Itu sudah tersedia lahan yang dapat digarap dan telah ditentukan setiap sudut demi sudut lokasinya.
Kelompok tani di Israel terdiri dari 5-10 orang dapat mengarap hingga 10 hektar - 30 hektar dengan teknik saling bekerjasama dimana lahan dikerjakan bersama sama. Dan penggunaan traktor dapat saling meminjam & menyewa antar kelompok tani kibbutz lainnya. Tanpa harus mereka membeli alat tersebut. Walaupun beberapa alat ada dibeli sendiri. Kemudian hasil panen dalam bentuk uang, dibagi secara merata secara adil.
Sedangkan sisa dari lainnya bersifat petani individu yang rata rata menghandle luas lahan 1 hektar.
Selanjutnya diisi oleh perusahaan company pertanian & perkebunan.
Di mana 1 perusahaan saja dapat menghandle kawasan lahan tanah hingga di atas lebih dari 1.000 hektar dengan melibatkan hingga 50 sampai lebih dari 100 karyawan yang merupakan pekerja petani terlatih.
Ada banyak perusahaan pertanian & perkebunan di Israel, peringkat #1 terbesar adalah PT Mehadirn.
Pertanian di Israel di anggap maju karena memiliki teknologi unggul, penelitian R&D yang tangguh, memiliki benih bibit varietas lokal sendiri yang unggul sesuai kondisi iklim lokal, mayoritas hampir keseluruhannya sudah menggunakan sistem drip irigasi air tetes yang menghemat banyak penggunaan air dan tidak perlu lagi menyiram tanaman secara manual, sudah menggunakan berbagai alat sensor canggih berbasis AI, ini juga di dukung oleh perusahaan industri pupuk ICL yang menjadi produsen pupuk terbesar peringkat #10 di dunia.
Terima kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU.