Langsung ke konten utama

Pikiran imajinasi saya tentang luar angkasa : Manusia tidak dapat berkoloni di planet lain. Seluruh alam semesta pada akhirnya hancur, galaksi, tata surya & lubang hitam blackhole bakal dilahap terbakar habis oleh titik pusat sentralisasi cahaya sinar putih yang dahsyat ( 2024 )

Sejak lama, umat manusia mempunyai cita cita untuk tinggal, menetap dan menjelajahi luar angkasa. 

Elon musk, salah satu orang jenius, memiliki perusahaan SpaceX atau peluncur orbital Falcon Heavy. Beliau berambisi mewujudkan impian orang orang di bumi agar dapat tinggal di planet Mars.

Michio kaku, fisikawan terkenal asal Jepang yang mengidolakan film The Martian.

Michio kaku mengklaim bahwa suatu saat kelak, kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan membuat umat manusia dapat hidup di planet lainnya.  

Berikut alasan mengapa saya tidak sependapat dan tidak percaya hal tersebut.

Luar angkasa dipenuhi banyak misteri dan distorsi. 

Pendapat para ahli mengatakan bahwa jika seseorang masuk ke lubang hitam black hole maka dirinya masuk ke dimensi planet lain. Ada juga yang bilang bahwa jika astronot singgah diplanet lain maka dapat terjadi perubahan waktu yang lebih lambat dibandingkan waktu di bumi.

Menurut saya, waktu di bumi dan waktu di planet lain adalah "TETAP DAN SAMA'. 

Waktu tidak berubah rubah. 

Dan sesuatu yang masuk ke lubang hitam bakal hancur lebur berubah menjadi serpihan pancaran radiasi tak kasat mata, ini ibarat blackhole mirip seperti pusaran badai. Segala yang masuk kedalam bakalan luluh lantah bukan malah muncul ke dimensi portal teleportasi ke planet lain seperti anggapan omon omon para peneliti.

Peneliti juga percaya bahwa lubang cacing wormhole atau 'Bridge Einstein Rosen' adalah pintu ajaib mempersingkat perjalanan ke luar angkasa jika pesawat kita melewatinya. Teori sains yang diajarkan sejak tahun 1935 menggambarkan ruang waktu mempercepat perjalanan hampir seketika ke mana pun di alam semesta.  

Menurut saya, teori itu tidak benar, lubang cacing hanya gelombang seperti riak di lautan di tepi pantai tetapi terjadi diluar angkasa. Namun karena adanya hukum gaya pendorong laju. Maka teori Einstein memang benar. Adanya percepatan dan perlambatan latensi waktu di relativitas. 

Bintang matahari menjadi pusat dari tata surya. Tetapi ini masih bagian kecil dari keajaiban sistem galaksi. 

Diluar sana, para peneliti memperkirakan ada 200 miliar galaksi yang sudah terdeteksi. Tetapi masih banyak galaksi belum terdeteksi. Contoh galaksi yaitu bima sakti ( tempat bumi berada ), galaksi andromeda, sombreno, magellan, blackeye, dll. 

1 unit galaksi mencakup hingga miliaran tata surya yang mengelilingi.

Di tengah pusat galaksi terdapat SMBH atau lubang hitam supermasif yang menjadi central pusat gravitasi energi. Mendorong terbentuknya fenomena kelahiran tata surya dan lain lain.  

Sedangkan awal mula SMBH terbentuk ketika sebuah matahari raksasa berwarna putih terang menjadi runtuh. 

Jika semua rangkaian dikombinasi. Seharusnya ada sesuatu lebih besar lagi dari SMBH dan ini harus berada di tengah pusat 200 miliar galaksi. 

Saat ini belum ditemukan keberadaan dimana lokasi cahaya putih dahsyat tersebut berada yang menjadi pusat dari segala pusat gravitasi dan energi. 

Saya harap kemajuan teknologi komputer quantum dan AI dapat menemukan lokasi titik koordinatnya dengan menghitung arah pergerakan setiap planet dan setiap gerakan galaksi. 

Pikirku, ini ibarat sekeliling teropong luar angkasa itu seperti piksel meneropong melalui jarum. 

Yang perlu umat manusia ketahui adalah dimana seharusnya arah teropong diarahkan untuk menemukan titik cahaya putih itu.  

Saya percaya, cahaya putih memetalkan seluruh galaksi untuk terbang menjauh darinya, seperti ketapel. Tetapi pada batas akhir, cahaya putih kembali menyerap, menghisap dan melahap. Dimana artinya seluruh alam semesta akan kembali ke titik cahaya itu membakar seluruh alam semesta.

Termasuk menghancurkan bumi. 

Maka kelak tidak ada lagi planet, tidak ada alam semesta, tidak ada galaksi, dll 

Hanya ada titik cahaya putih seorang diri.  

Jadi buat apa cape cape bikin koloni di luar angkasa, pada akhirnya semua terbakar oleh kekuatan dahsyat cahaya putih. Jadi bisnis eksplorasi luar angkasa berakhir gagal, bangkrut dan sia sia. Kecuali program satelit dan internet. 

Terima kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU. 

Related Post