Kenapa presiden AS Donald Trump harus menghapus program bantuan sosial kupon elektronik makanan nutrisi bergizi SNAP yang tidak efesien, terjadinya pemborosan dana APBN dan rawan penipuan yang dilakukan oleh pejabat kleptokrasi di administrasi ( 2025 )
Manfaat SNAP terbukti mampu memberikan bantuan kepada individu miskin untuk agar mereka memenuhi nutrisi dan mencegah kerawanan pangan, selain itu juga terbukti mengurangi pembusukan makanan di market pasar, akibat makin banyak orang orang AS telah mampu membeli makanan yang akhirnya mengkomsumsi makanan. Seperti buah buahan, roti, sayur sayuran, daging sapi, ikan, telur ayam, gandum, kue, aneka minuman, snack, dll.
Efek berantai multiefek menciptakan ekonomi berkelanjutan terus menerus pada rantai pasokan penunjang dan peningkatan circular ekonomi pada pajak lalu kembali lagi berputar ke kas negara akibat daya beli konsumsi masyarakat yang naik. Mampu meningkatkan GDP dan mengurangi gini rasio.
Itu pula menggeliatkan UKM lokal, pasar lokal, restoran rumah makan, toko lokal terpengaruh dengan meningkatnya daya beli yang terjadi di setiap pusat perbelanjaan yang menerima bentuk pembayaran EBT. Turut pula, membawa peningkatan lapangan kerja yang bekerja di bidang perdagangan, transportasi, pertanian, perikanan, perindustrian, dll sebagainya.
Ya, sekali lagi.
SNAP FOOD itu baik.
Namun, saya menemukan bahwa ini telah menjadi celah yang mengasikkan bagi pejabat kleptokrasi dalam permainan proyek SNAP FOOD. Program ini selama berdekade dekade telah rentan mengalami pemborosan dan ketidakefesienan pengelolaan dana yang dilakukan oleh badan terkait.
Pemerintah Donald Trump menghabiskan $ 218 miliar dolar atau Rp 3.553 triliun rupiah per tahun.
Berdasarkan catatan sejarah kasus yang ada. Setiap 10% di program SNAP FOOD selalu habis sia sia digunakan oleh pejabat. Sehingga 10%-nya tidak sampai ke tangan rakyat, tapi singgah dulu ke dompet pejabat kleptorasi.
Pejabat menggunakannya untuk membayar gaji mereka, rapat di ZOOM, uang tunjangan, administrasi, pendataan data dan proyek proyekan yang tidak penting. Seperti pengawasan, biaya penyaluran dan biaya aneh lainnya.
Selain itu ada pula skema penipuan.
Menurut laporan CNBC ( 2025 ). Penipuan SNAP yang dilakukan oleh pejabat terus mengkhawatirkan, dimana tahun lalu ketika era presiden Joe Biden, uang sekitar $ 4 miliar dana untuk program ini hilang entah kemana karena penyalahgunaan. Tapi pejabat berdalih, itu bukan korupsi tapi untuk urusan uang lelah biaya administrasi.
Akibat ulah oknum pejabat kleptokrasi ini, sekitar 1.000.000 juta orang AS yang seharusnya berhak menerima SNAP FOOD. Tidak mendapatkan haknya. Karena uang telah terpotong biaya pejabat.
Solusi dan alternatif yang efektif :
Dalam rangka memperbaiki sistem.
Presiden Donald Trump perlu untuk dengan gagah berani menghapus SNAP FOOD.
Menurut aku :
Tidak perlu pakai kartu kartuan atau pakai kupon kuponan. Itu tidak efektif.
Akuntabilitas dan transparasi dalam pengelolaan dana bantuan SNAP tanpa melibatkan banyak pejabat.
Hapus program SNAP.
Bukan berarti bantuan sosial SNAP hilang.
Hanya saja, bertransformasi ke bentuk lain yang lebih efektif dan efesien. Saya sarankan dalam bentuk teknologi blockchain dan AI yang terhubung langsung ke rekening Bank masing masing penerima, bukan lagi dalam bentuk kartu kartuan.
Selain itu saya sarankan ke Donald Trump untuk perlu lebih banyak meningkatkan, menebar atau menabur bantuan sosial tersebut ke penerima dari saat ini berjumlah kurang lebih sebanyak 70.000.000 juta orang perlu ditingkatkan hingga diatas 209.000.000 juta orang per individu.
Jika Trump tidak meningkatkan jumlah penerima. Maka dipastikan daya beli ekonomi konsumsi publik masyarakat menjadi melemah yang berujung pada hal buruk yaitu pendapatan pajak ikut melemah, gini rasio melebar, kemiskinan meningkat dan beban utang negara jadi naik.
Baca juga :
Terima kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU.