Pertama di dunia : Perusahaan Xanadu Kanada menciptakan Aurora, komputer quantum berbasis teknologi photonic dengan kekuatan 12 qubit dan mampu menghemat 90% mesin lemari pendingin cryostat ( 2025 )
Dibandingkan rekan pesaingnya seperti dari perusahaan IBM dengan merilis produk komputer quantum Q system two dan perusahaan Dwave yang memperkenalkan komputer quantum bernama Advantage dengan kekuatan 5.000 qubit.
Selain itu, perusahaan teknologi raksasa seperti Microsoft telah duluan merilis chip quantum bertajuk Majorana dan perusahaan Alphabet ( induk Google, Android, Youtube, dll ) juga merilis chip quantum Willow sebagai alat komputasi komputer quantum Google AI.
Perusahaan asal Kanada, Xanadu. Memang diketahui agak terlambat merilis Aurora. Bahkan kekuatan yang digunakan terbilang cukup rendah yaitu cuma 12 qubit saja. Bandingkan dengan Advantage sudah mencapai 5.000 qubit.
Tapi, eit tunggu dulu.
Jangan terburu buru menilai. Walaupun Xanadu terlambat merilis produk di tahun 2025. Namun sesungguhnya teknologi komputer quantum yang diusung Xanadu terbilang revolusioner.
Alih alih menggunakan basis anneler ( annealing ) seperti yang diterapkan oleh pesaingnya. Maka Xanadu menggunakan teknologi cahaya photonics. Itu berarti Xanadu menjadi perusahaan pertama dunia yang berhasil menciptakan komputer quantum berbasis fotonik.
Tim Xanadu memberi nama komputer quantum dengan sebutan Aurora. Ini bukan tanpa alasan, karena mereka begitu tertarik dan kagum dengan keindahan kemilau cahaya Aurora yang ada di negara Kanada dan pastinya, komputer quantum Aurora memang berbasis asli pakai teknik ilmu fisika cahaya.
Jadi salut sama orang orang Kanada. Dengan melihat fenomena alam aurora dinegaranya. Mereka bisa berpikir bahwa ini dapat menjadi kuantum. Walaupun sebenarnya dari memandang pelangi dan kemilau cahaya berlian juga bisa menjadi inspirasi kuantum.
Walaupun Aurora punya 12 qubit yang rendah dibandingkan IBM dan Dwave.
Tetapi komputer quantum Aurora yang berbasis photonics mampu terbukti secara sains meminimalkan level tingkat kepanasan ( suhu panas ) di server pusat data hingga 90% dibandingkan pesaingnya.
Artinya setiap rak kluster Aurora terbukti lebih sedikit menggunakan mesin pendingin cryostat. Itu juga artinya mengefesienkan tagihan listrik dan air untuk mendinginkan server komputer quantum. Sehingga pada akhirnya menghemat biaya listrik dan air tawar bersih.
Jika Afrid Fransisco benar. Maka secara praktis, teknologi komputer quantum berbasis annealing dipastikan bakalan kalah melawan komputer quantum berbasis photonics.
Gampangnya, perusahaan seperti IBM, Dwave, Microsoft, Alphabet, dll yang berkecimpung di teknologi komputer quantum berbasis annealing. Salah langkah dalam bisnis komputer quantum tersebut, sehingga berpotensi suatu saat bakal ditinggalkan pelanggan atau klien karena teknologinya boros biaya, boros listrik, boros mesin pendingin dan tidak efektif. Pada akhirnya klien berpaling ke 'komputer quantum photonics'.
Selain itu, perusahaan Xanadu juga menciptakan chipset photonics miliknya sendiri yang disebut X8. Alih alih pakai chip semikonduktor quantum dari pihak lain, Xanadu memilih membuatnya terintegrasi ke dalam 1 manajemen perusahaan sehingga menjadikan biaya lebih hemat.
Xanadu tidak menawarkan layanan cloud computing quantum. Tetapi menawarkan paket biaya langganan untuk pelanggan B2B sebagai penggunaan algoritma Pennylane berbasis bahasa pemprogram Python. Tersedia pula fitur algoritma Catalyst.
Pada tahun 2025. Xanadu telah bekerjasama dengan perusahaan raksasa Amazon. Dimana Pennylane telah terkoneksi, terhubung dan tersedia digunakan di AWS Amazon web services Braket.
Di masa depan, Xanadu sedang mempersiapkan penjualan perangkat hardware Aurora kepada pelanggan perusahaan data center dari pihak lainnya dijual ke seluruh dunia.
Disisi lain, Xanadu turut membangun infrastruktur server data center miliknya sendiri.
Ada banyak keunggulan menggunakan komputer quantum Aurora. Yaitu untuk penelitian genomika, pengembangan obat baru, optimasi portofolio kompleks, pengembangan sistem enskripsi, mensimulasikan interaksi material di tingkat kuantum yang lebih kecil, mempercepat kinerja perbankan dan banyak lagi.
Salah satunya, Aurora bermanfaat untuk mempercepat kemampuan AI dalam inferensi, pemprosesan tensor, perkalian matriks, dll. Pada akhirnya dampak dapat terasa bagi seluruh umat dunia. Dimana komputer quantum kelak mampu menurunkan biaya langganan AI hingga mencapai 60%.
Artinya, biaya langganan AI sebesar Rp 100.000 ribu rupiah. Dapat turun harga menjadi Rp 40.000 ribu rupiah saja.
Perlu diketahui, bahwa komputer quantum Aurora tidak dapat menggantikan server super komputer klasik tradisional. Karena kedua teknologi ini pada hakekatnya berbeda dan diperuntukkan untuk bekerjsama satu sama lainnya saling berinteraksi.
Nama : Xanadu
Nama produk : Aurora
Kategori : Teknologi komputer quantum dan chipset photonic
Kantor pusat : Kanada
Alamat : Xanadu.ai
Terima kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU.