Skip to main content

Bukan mobil listrik TESLA atau BYD. Inilah mobil ramah lingkungan sesungguhnya : Toyota Fortuner E100. Minim kanker, lebih murah biaya dibandingkan electric vehicle yang mahal diongkos baterei dan Flexy fuel E-100 mampu mengurangi kerusakan alam ( 2025 )


Di tengah gelombang popularitas mobil listrik seperti Tesla dan BYD. Ada beberapa pilihan yang tidak terlalu mendapatkan perhatian dan sorotan yang layak. Padahal seharusnya patut untuk diperhatikan dengan serius karena dapat mempengaruhi kondisi pilihan investasi saham anda. 

Toyota Fortuner E100. Kendaraan asal negara Jepang ini menawarkan solusi ramah lingkungan yang berbeda dengan teknologi flex-fuel E100 yang menggunakan etanol 100% sebagai bahan bakar. 

Biaya operasionalnya lebih murah dibandingkan mobil listrik dan dampak kerusakan lingkungan lebih rendah, Fortuner E100 merupakan kandidat yang tepat sebagai upaya pengurangan emisi karbon di dunia sebagai pemicu perubahan iklim global warming.

Flex-fuel E100 adalah teknologi yang memungkinkan menggerakkan mesin untuk menggunakan etanol murni (E100) sebagai bahan bakar utama. 

Etanol merupakan bahan bakar terbarukan dan selalu berkelanjutan yang dihasilkan dari tanaman budidaya seperti jagung dan tebu. Jadi berbeda dengan minyak bumi yang suatu saat nanti bisa habis ditambang dari perut bumi. 

Maka minyak Etanol tidak dapat habis selama petani masih menanam tanaman tersebut. 

Komoditas unggulan lainnya dapat berupa minyak kedelai, bunga matahari dan biodiesel dari minyak kelapa sawit yang dikenal cerewet tumbuhnya pengen di lokasi iklim tropis dekat garis khatulistiwa dan pohon sawit memang agak sulit dihidupkan di negara lain non-tropis. 

Dibandingkan asap dari bahan bakar fosil BBM seperti Pertalite dan Pertamax yang terbukti mengandung zat racun berbahaya apabila terhirup oleh hidung manusia kemudian masuk ke paru paru lalu menyebar ke seluruh sel tubuh yang memicu tumbuhnya sel kanker jahat. Kanker adalah penyebab salah satu penyakit mematikan top #10 berbahaya di dunia. 

Maka minyak E100 berbeda. Karena partikulat asapnya minim racun dan kandungan sulfur yang rendah. Sedangkan bensin yang dijual di seluruh stasiun pom mengandung karsinogen BTX atau disebut juga benzena, toluena dan xilena. Inilah yang memicu terjadinya kanker.

Dengan menggunakan minyak etanol E100, Toyota Fortuner E100 membantu mengurangi dampak negatif bahan bakar fosil pada kesehatan manusia. Ini adalah langkah besar untuk mencapai transportasi yang mampu mengurangi tingkatan kunjungan ke rumah sakit akibat penyakit kanker.

Fortuner E100 dengan tawaran yang ekonomis. 

Meskipun mobil listrik seperti Tesla dan BYD mengklaim dirinya bebas polusi udara. 

Tapi eit tunggu dulu. 

Harga baterei mobil listrik itu tidak ekonomis, mahal dan cepat rusak. 

Tantangan lainnya yaitu infrastruktur pengisian electric vehicle belum merata. Sedangkan E100 bisa dengan mudah nebeng di infrastruktur stasiun pom bensin biasa.

Efisiensi bahan bakar E100 juga terbukti efesien. Karena tidak ada arus listrik bolak balik. E100 langsung diproses di mesin itu sendiri untuk dijadikan energi. Sedangkan mobil listrik harus dibolak balik atau diolah dulu dari jaringan pembangkit listrik. Seperti air, batu bara, gas hidrogen, cahaya matahari dan angin. Sehingga perjalanan proses energinya menjadi boros 2 kali dibandingkan E100.

Salah satu masalah terbesar dari mobil listrik yaitu penggunaan mineral tanah jarang, LFP ( lithium ferro phosphate ), nikel, kobalt, mangan, grafit dan mineral mahal lainnya di teknologi baterei tersebut. 

Itu terbukti menyebabkan penambahan kerusakan lingkungan yang makin parah pada proses penambangannya di alam semesta. Hutan bakal makin banyak di tebang jika industri masih ngotot pengen seluruh jalan raya pakai mobil listrik.   

Sedangkan mesin Toyota Fortuner E100 tidak menggunakan baterei. Mesinnya pakai bahan dasar besi, nikel, tembaga dan baja yang berlimpah dan dapat didaur ulang. 

Energi dan tenaga listrik Toyota Fortuner berasal dari murni minyak jagung. 

Ya, jagung yang biasa di konsumsi setiap hari oleh manusia dan oleh hewan sebagai pakan ternak juga dapat diolah jadi energi penggerak mobil Fortuner E100.  

Kesimpulan

Toyota Fortuner E100 adalah bukti bahwa teknologi ramah lingkungan tidak harus selalu berupa mobil listrik.

Dengan teknologi flex-fuel E100, mobil canggih ini menawarkan solusi yang sebenarnya lebih murah jika pesaingnya ( electric vehicle ) tidak disubsidi atau tidak diberi insentif oleh negara dalam urusan pajak dan bonus pembelian dengan mengorbankan uang APBN milik rakyat. 

Seiring dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya perlindungan lingkungan. 

Fortuner E100 harusnya menjadi pilihan yang cerdas bagi konsumen yang ingin mengurangi jejak karbonnya tanpa mengorbankan performa kerusakan lingkungan yang parah. 

Sebaliknya, pada intinya jika pemerintah semakin giat memberikan kebijakan subsidi mobil listrik, keringan pajak dan bonus pengurangan biaya melalui skema subsidi untuk pembeliaan mobil listrik. Menurut saya, itu justru hanya mempercepat kerusakan deforestasi dan memperparah bencana pemanasan global di seluruh dunia.  

Disisi lain, tanpa subsidi apapun untuk mobil E100. Itu sudah efektif. 

Terima kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU.