Skip to main content

Serangan rudal balistik hipersonik Iran membuktikan kegagalan sistem pertahanan udara David Sling dan Arrow Israel [ pelajaran apa yang harus dipetik ] ( 2025 )


Perlombaan teknologi militer antara pedang dan perisai terus berlanjut dan menuntut perbaikan dari pelajaran kesalahan yang diterima dari pengalaman rentetan kesalahan sebelumnya. 

Di mulai pada bulan Juni 2025. Iran kembali lagi memulai serangan balasan terhadap Israel dengan nama sandi operasi 'True Promise'. Dimana pemerintahan Iran menembak rentetan rudal balistik dan pesawat drone tanpa awak bunuh diri ( kamikaze ).  

Mayoritas serangan drone bunuh diri yang terbang ribuan kilometer dari Iran menuju ke Israel dapat dilumpuhkan oleh sistem pertahanan rudal Barak. Tetapi untuk kategori rudal balistik hipersonik, pihak Israel kewalahan. 

Sebelumnya, rudal hipersonik Iran dapat ditangkis dari intersepsi luar angkasa ( exo atmospheric ) menggunakan rudal Arrow. Tapi sekarang, kemanakah rudal Arrow itu. Menyebabkan sistem pertahanan Barak dan Iron dome harus bekerja keras meladeni serangan rudal hipersonik dalam waktu bersamaan dan singkat kurang dari 5 menit. 

Intelijen Mossad Israel mengklaim bahwa komponen rudal hipersonik milik Iran ada terdapat rantai pasokan dari campur tangan dari perangkat, sensor, chipset dan elektronik dari negara China. Tapi pemerintah Israel lebih memilih malas untuk membahasnya, karena tidak ingin masalah melebar ke mana mana.  

Rudal hipersonik Iran. Seperti Shahab, Fattah dan Khoramshahr memiliki kecepatan setara 10 kali kecepatan suara. Artinya hanya butuh waktu terbang antara 10 - 15 menit menuju ke Israel. 

Rudal hipersonik Iran ditembakkan dengan cara peluncur vertikal ke luar angkasa, lalu menukik ke bawah menuju sasaran melalui dorongan gravitasi bumi sehingga mempercepat percepatannya dan jatuh ke bawah terlihat mirip meteor jatuh. Selain itu, perhitungan lintasannya sulit untuk mampu ditebak, karena suka mengubah arah sesuka hati ( belok ke kiri atau ke kanan ). 

Teknologi sistem pertahanan udara Iron dome, Arrow, David Sling dan Barak. Semuanya dibekali teknologi pembaharuan lintasan apabila rudal musuh berbelok belok arah, kamera elektro optik, radar dan sirip kemudi akan mengikuti mengejar kemana perginya target. Tetapi yang menyebabkan rudal hipersonik sulit ditanggulangi yaitu karena kecepatannya yang cepat dan waktu reaksi yang singkat.  

Pada hakekatnya, Iron dome tidak didesain untuk melawan rudal balistik yang datang turun dari luar angkasa dan juga tidak dapat digunakan untuk menembak pesawat tempur musuh yang terbang diatas ketinggian 15 km. 

Iron dome memiliki jangkauan tembak secara vertikal sekitar 15 km dan 70 km secara horizontal. 

Oleh sebab itu, rudal Arrow diciptakan untuk didesain melawan rudal Balistik. Memperlengkapi kemampuan dari Iron dome. Mengingat rudal Arrow dapat terbang hingga ke luar angkasa dan punya waktu ideal untuk mengejar target musuh diatas langit. Sekalipun target musuh berbelok belok arah, Arrow juga dapat berbelok belok arah.  

Tapi kali ini, kemana batang hidung rudal Arrow. 

Dan sistem pertahanan udara David Sling juga tidak terdengar batang hidungnya. 

Perlu diketahui, bahwa harga 1 unit rudal Arrow sekitar $ 1,5 juta dolar sampai $ 2 juta dolar per unit atau setara Rp 32 miliar rupiah. Jadi tergolong senjata alutsista mahal. Alasan kenapa Arrow tidak terlihat, karena stock habis akibat diproduksi sedikit karena kemahalan ongkos pembuatannya.

Menyebabkan pemerintah Israel harus menggunakan Iron dome seharga $ 30.000 ribu dolar per unit atau Rp 501 juta rupiah dan Barak seharga $ 700.000 ribu dolar per unit atau setara Rp 1 miliar rupiah. Sedangkan David Sling seharga $ 1.000.000 juta dolar. Harga mahalnya hampir mendekati Arrow. 

Sistem Iron dome baru aktif ketika rudal musuh masuk di zona ketinggian 15 km. Tetapi karena rudal hipersonik terbang meluncur ke bawah dengan cepat dan bisa berbelok belok mengecoh Iron dome, maka menyebabkan beberapa bangunan dan gedung di Israel hancur kena tembak rudal hipersonik. 

Foto : Universitas Weizmann, Universitas Ben Gurion Israel terkena tembakan rudal hipersonik Iran. Selain itu, Iran juga menembak gedung kantor AI21.com, rumah sakit, apartemen, lapangan bandara militer, infrastruktur militer milik Israel, dll.  

Militer Israel memiliki 4 sistem pertahanan udara. Yaitu Iron dome, Arrow, Barak dan David Sling.

Pelajaran yang dipetik menyatakan bahwa sistem persenjataan pertahanan udara berharga mahal seharga $ 1.000.000 juta dolar keatas nampaknya memang tidak berguna, menyebabkan persediaan menjadi terbatas. 

Itu terbukti kenapa hanya rudal Barak dan rudal Iron dome yang harus bekerja keras extra. 

Saran saya, lebih baik pemerintah Israel segera menghentikan produksi Arrow dan David Sling. Fokus dengan mengalihkan pendanaan modal untuk memperbanyak persediaan rudal Iron dome dan Barak. Termasuk mempercepat pengembangan Iron Beam. 

Israel cukup punya 3 sistem pertahanan udara saja. Yaitu : 

1]. Iron Beam

2]. Iron Dome

3]. Barak

Rudal barak mampu menembak secara vertikal 30 km dan secara horizontal 150 km.

Terima kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU.