Skip to main content

Jangan mau ditipu, dibohongi dan dicurangi. Ini harga adil HPP 1 kg ayam kampung joper di kota Palangkaraya. Di tingkat peternak : Rp 50.000, di tingkat pengepul : Rp 60.000 dan di tingkat pedagang : Rp 70.000 ( 2025 )


Pernahkah anda atau teman teman saat berbelanja di pasar dan di toko merasa kesal dan emosi. 

Harga ayam kampung Joper yang sudah dicuci dan dibersihkan bulunya seringkali terasa tidak masuk akal mencapai harga tinggi sebesar Rp 80.000 per 1 kg. Disisi lain, di tingkat pengepul. Ketika para peternak hendak menjual hasil panen ayam Joper seringkali dinilai dengan harga serendah rendahnya kurang dari Rp 40.000 per 1 kg. 

Keresahan tentang ketidakadilan harga begitu beralasan. Karena penipuan perdagangan dan para tengkulak ( bakul ) seringkali terjadi di mana mana. Ada pihak yang membeli dengan harga serendah serendahnya dan ada pihak yang menjual dengan harga setinggi tingginya. 

Pada akhirnya, konsumen menjadi korban dan peternak menjadi korban. 

Tetapi pihak lain mengeruk dan mengambil untung dengan selisih jumlah margin yang banyak.

Praktek bisnis mereka sesungguhnya merugikan pihak lain menggunakan skema bisnis keuangan yang tidak berkelanjutan yaitu 'win lose lose'. Tidak menggunakan prinsip yang adil berkelanjutan : win win win. 

Tukang tipu harga. Hanya merugikan konsumen dan merugikan rantai pasok. 

Jangan mau ditipu, dibohongi dan dicurangi. Ini harga adil HPP 1 kg ayam kampung Joper.

Ayam kampung Joper adalah salah satu sumber daging hewani yang populer di Indonesia dan banyak di ternakkan oleh para peternak. 

Joper merupakan genetik dari persilangan ayam kampung Bangkok VS ayam layer petelur. 

Berbeda dibandingkan ayam KUB sebagai ayam kampung asli unggul. Sedangkan ayam Joper, tidak tepat apabila disebut sebagai ayam kampung asli. Joper adalah ayam modern hibrid hasil persilangan. Sehingga punya rasa setengah ayam kampung bangkok, setengah ayam layer. 

Keunggulan ayam Joper yaitu konsumsi pakan atau FCR-nya lebih irit atau lebih kecil sekitar 2,5 dan pertumbuhannya lebih cepat dibandingkan ayam KUB. Artinya ayam Joper sudah mampu mencapai bobot panen 1 kg hanya pada usia 2,5 sampai 3 bulan saja. 

Ayam Joper cocok dikonsumsi untuk orang orang dari golongan kelas menengah yang punya duit pas pasan. Mereka pengen mencicipi rasa setengah ayam kampung bangkok, setengah ayam layer. 

Tapi mereka tidak sanggup membeli ayam KUB yang agak lebih mahal dikit dibandingkan harga ayam Joper. 

Jadi berapa sebenarnya harga ideal ayam Joper : 

Akar masalahnya seringkali berada di tingkat pengepul. Mereka membeli ayam dari para peternak yang telah bekerja keras merawat ternaknya, seringkali dengan harga yang ditekan serendah mungkin.

Kemudian, para pengepul ini menjualnya kembali ke pedagang di pasar atau di toko.

Beberapa pedagang nakal mengakali dengan melambungkan harga setinggi tingginya dengan meraup keuntungan persentase ( % ) yang lebih besar.

Untuk menghentikan praktek curang ini. Dibutuhkan edukasi dan pendidikan bagi masyarakat secara meluas dan dibutuhkan para storytelling untuk menstop penipuan harga yang marak terjadi di Indonesia. 

Mari bedah bersama berapa sebenarnya Harga Pokok Penjualan (HPP) atau harga wajar untuk 1 kg ayam kampung Joper di tahun 2025 di kota Palangkaraya. 

~ Harga 1 bibit ekor DOC ayam Joper di kota Palangkaraya : Rp 15.000 ( Misalnya sudah diberi vaksin flu burung H5N1 & ND tetelo )

~ Harga pakan per 1 kg jenis BR1 : Rp 11.000 ( Ini dikali FCR 2,5 = Rp 27.500 ) ( Pakan BR1 memiliki 20% protein. Ini tergolong sudah pas, sesungguhnya itu kandungan nutrisi yang ideal untuk ayam antara 17%, 18%, 19%, 20%, 21%, 22%, 23%. Peternak bisa saja menggunakan pakan alternatif yang murah. Seperti dedak fermentasi, jagung, sayur sayuran, nasi sisa limbah rumah tangga, dll. Tetapi seringkali kandungan proteinnya rendah banget hingga di bawah 10%. 

~ Biaya lainnya sekitar mendekati 10% untuk 2,5 - 3 bulan sampai ayam Joper perawatan mencapai 1 kg : Obat obatan, jamu jamuan, tambahan vaksin ( ND & Coronavirus ), air bersih, transportasi ( BBM ), listrik, alat elektronik lampu, infrastruktur kandang, bantalan penopang untuk resiko kematian, biaya operasional tambahan selanjutnya, dll. Total sebesar Rp 4.000 ribu rupiah.

~ Biaya upah kerja keras peternak sebesar 10% untuk 2,5 sampai 3 bulan masa paanen : Rp 4.000 rupiah. 

Jadi total biaya adalah : 15.000 + 27.500 + 4.000 + 4.000 = Rp 50.500

Atau sekitar Rp 50.000 ribu rupiah.

Jika digenapkan saja. 

Mari ciptakan ekosistem perdagangan yang lebih adil, bagi peternak, pengepul dan pedagang. 

Anda jangan mau ditipu oleh permainan harga mahal dan permainan harga serendah rendahnya berasaskan kecurangan. 

  • Di Tingkat Peternak: Rp 50.000 per 1 kg Ini adalah harga ayam Joper yang adil bagi peternak, sudah mencakup biaya pakan, pemeliharaan dan keuntungan yang layak atas kerja keras mereka. Jika dihitung, sesungguhnya peternak cuma dapat pendapatan upah bersih sekitar 10% saja atau sekitar antara Rp 4.000 - Rp 5.000 ribu rupiah per 1 kg. Jika ada pembeli dari bakul atau pengepul yang membeli ayam Joper hingga dibawah rendah Rp 50.000. Awas itu penipu harga. 

  • Di Tingkat Pengepul: Rp 60.000 per 1 kg Pengepul ayam Joper mengambil keuntungan Rp 10.000 per 1 kg. Angka ini wajar untuk menutupi biaya transportasi, risiko, sewa dan tenaga mereka dalam memotong dan mencabut bulu ayam.

  • Di Tingkat Pedagang: Rp 70.000 per 1 kg Ini adalah harga jual akhir yang wajar kepada konsumen. Pedagang di toko atau di pasar hanya boleh mengambil keuntungan Rp 10.000 saja per 1 kg untuk biaya sewa lapak, tenaga, dan risiko ayam membusuk. Jika ada pedagang yang menjual ayam Joper ke konsumen akhir dengan banderol harga Rp 80.000. Awas itu penipu harga.

Terima kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU.