Skip to main content

Gus dur, satu satunya presiden di Indonesia yang berani mengambil resiko membubarkan parlemen MPR & DPR [ dulu tahun 2001 beliau diketawai dan dilengserkan oleh MPR & DPR ] [ Afrid Fransisco mendukung dihapuskan dan bubarkan DPR, DPD, MPR & DPRD. Begini caranya ? ] ( 2025 )

Video Youtube : Dengan berani presiden Gus Dur mengeluarkan dekrit untuk membubarkan DPR & MPR. Tapi pada akhirnya beliau gagal dan dilengserkan oleh DPR & MPR

Sejarah dan arsip digital pada tahun 2001. 

Walaupun di masa dulu Indonesia pernah dipimpin oleh presiden yang sering dianggap nyeleneh, agak berpenampilan bodoh karena terlihat buta & cacat dan kontroversi.  

Tetapi presiden Abdurrahman Wahid atau disebut juga Gus Dur pernah membuat kebijakan dekrit yang dikenang sebagai tindakan berani dalam sejarah kepresidenan Indonesia dalam upaya melawan politik yang lebih besar yaitu membubarkan MPR & DPR. 

Langkah tersebut dilakukan Gus Dur bukan tanpa alasan.. 

Gus Dur menilai MPR, DPR dan beberapa kementerian adalah sarang tikus. 

Dalam pandangan Gus Dur, termasuk beberapa kementerian justru dianggap melenceng dari cita cita reformasi Indonesia yang seharusnya membawa Indonesia lebih bersih dari korupsi, adil, dan demokratis. Tapi isi pejabat di lumbung parlemen adalah tikus tikus politik yang punya sistem cara kerja memeras, mencuri, merampok uang rakyat secara sistemik sehingga turut menghasilkan korupsi gede gedean. 

Namun, keberanian Gus Dur harus dibayar mahal. Ketika Gus Dur mengeluarkan dekrit pembubaran MPR dan DPR malah membuat dirinya diketawai, dihujat, bahkan dilengserkan oleh lembaga politik yang justru ia coba bubarkan. 

Gus Dur dilengserkan. 

Gus Dur dipaksa digulingkan oleh MPR & DPR dengan celana pendek. 

Gus Dur pada akhirnya gagal dengan berbagai macam tambahan perkara kasus lainnya. Seperti korupsi dan nepotisme. 

Sejarah tercatat bahwa ada pernah 1 pemimpin presiden RI yang rela mengambil risiko pribadi demi menantang status quo untuk membubarkan MPR & DPR. Walaupun pada akhirnya beliau gagal dan ditertawakan. Dua dekade setelah peristiwa tersebut. Kenyataan dan fakta membuktikan ucapan kebenaran dari Gus Dur. Walaupun kini beliau sudah tiada ( almarhum  ).

Dulu cuma ada MPR & DPR. 

Sekarang di tahun 2025. Lihatlah muncul lagi tambahan gemoy DPR, DPD, MPR & DPRD. 

Apabila ditotal keseluruhan anggota pejabat  DPR, DPD, MPR & DPRD mencapai 20.376 ribu orang. 

Lembaga politik dan partai politik dalam praktiknya seringkali hanya menjadi aksi kleptokrasi dengan mencuri, merampok dan merampas uang rakyat dari sumber dana keuangan APBN untuk diambil demi membiayai gaya hidup kemewahan, tunjangan, bonus, gaji, insentif dan menikmati aneka macam kenyaman fasilitas lainnya. 

Padahal uang kekayaan pejabat berasal dari pajak rakyat yang terkumpul di anggaran APBN.

Jika Gus Dur dulu berani mengambil risiko dan rela lengser karena menantang parlemen.

Kini saatnya bercermin pada keberanian beliau. 

Gus Dur rela menanggung cemooh demi melawan arus.

Afrid Fransisco mendukung pembubaran total DPR, DPD, MPR, hingga DPRD. 

Gantikan 4 lembaga itu dengan 1 lembaga baru yang lebih efesien, hemat anggaran APBN. Dari tadinya boros sekitar 20.376 ribu orang dihapus hanya tersisa menjadi 100 orang saja. 

Indonesia tidak butuh sebanyak 20.376 pejabat DPR, DPD, MPR dan DPRD. 

Cukup pakai 100 orang pejabat saja sudah dapat melayani Indonesia di lembaga baru tersebut. 

Terima kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU.