Israel memiliki potensi menduduki peringkat #12 di GDP dan peringkat #12 di bursa saham TASE global ( 2025 )
Menurut data IMF tahun 2025, posisi peringkat Israel dalam peringkat GDP global berada di urutan #18 dengan total nilai mencapai Rp 10.100 triliun.
Angka ini terbilang masih jauh apabila dibandingkan dengan negara raksasa lainnya.
Seperti biasa berdasarkan acuan GDP. Negara pimpinan presiden Donald Trump, Amerika Serikat masih menduduki posisi klasemen peringkat #1 yang belum pernah tertandingi sejak perang dunia ke II dengan AS memperoleh catatan data sebesar Rp 508.000 triliun.
Lalu dipepet oleh pesaing ekonomi dari China Rp 329.000 triliun, serta oleh Uni Eropa Rp 322.000 triliun. Kemudian daftar peserta diikuti secara berturut turut yaitu Jepang, India, UK ( kerajaan Inggris ), Kanada, Brazil, Meksiko, Korea Selatan, Australia, Indonesia di posisi #13, Arab Saudi, Switzerland ( Swiss ), Taiwan, Argentina dan Israel berada pada posisi rank #18.
Memang ini bukan pekerjaan mudah. Tetapi nampaknya tidak mustahil.
Alasannya sederhana. Pertumbuhan ekonomi Israel terus meningkat tiap tahun, ekspor terus meningkat, impor ketergantungan makanan terutama gandum, daging sapi, bawang, daging ikan & jagung terus diupayakan oleh pemerintah Israel untuk dikurangi.
Serta meningkatkan sektor industrialisasi yang memiliki nilai tambah jual yang tinggi seperti hightech terus merangkak naik.
Berupa penjualan alat device medis ke pasar internasional, alat operasi kedokteran, bioteknologi, alat sensor, alat pertanian, inovasi digital AI, alat produk robotika otomatisasi pabrik dan Israel semakin banyak mengekspor aneka macam produk teknologi lainnya ke pasar global.
Kontribusi ekspor Israel terus mencatatkan pertumbuhan dari tahun ke tahun. Ditambah akibat adanya sumber ladang SDA gas alam yang berlimpah ruah di Israel menyebabkan biaya energi listrik menjadi begitu murah dibandingkan di kawasan Uni Eropa yang biaya listriknya mahal banget.
Akibatnya Israel punya kelimpahan listrik yang murah menghasilkan output keluaran industri manufaktur yang murah juga untuk ditujukan ke aktivitas pasar ekspor internasional.
Efeknya menghasilkan bursa saham TASE yang meningkat tiap tahun.
Negara Israel di ranking kapitalisasi saham dunia.
Menurut data dari Companiesmarketcap.com
Israel memiliki kapitalisasi marketcap bursa saham TASE terbesar peringkat #16 di tahun 2025.
Aktivitas saham di Israel pada tahun 2025 mencapai valuasi sekitar $ 511 miliar dolar atau Rp 8.482 triliun rupiah. ( Data hanya dihitung pada emiten diatas $ 1.000.000 juta dolar, sedangkan di bawah angka satu juta dolar tidak dihitung. Termasuk tidak menghitung BUMN ).
Agar kapitalisasi bursa saham TASE Israel mencapai posisi peringkat #12. Setidaknya membutuhkan valuasi lebih dari $ 1.900 miliar. Angka ini sebenarnya bukan hal yang mustahil untuk dikejar, mengingat negara Swiss Switzerland mampu meraup $ 2.780 miliar dolar.
Jika Swiss bisa menduduki posisi peringkat #8 yang baik di kancah global.
Maka seharusnya, Swiss dapat menjadi contoh, bahwa Israel juga dapat melakukan hal yang sama.
Atau setidaknya, orang orang Israel bisa belajar saham dengan orang orang Swiss.
Ikut acara kelas seminar saham di Swiss sambil menikmati cokelat, fondue dan keju sapi yang enak di Swiss. Siapa tahu orang orang Swiss berbaik hati memberitahukan resep teknik sukses saham mereka bisa menduduki ranking #8 top dunia.
Terima kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU.

