Lompat ke konten Lompat ke footer

3 Prinsip Recirculating Aquaculture System ala Petani Ikan Modern (2017)

Hampir semua Peternakan Ikan Modern menggunakan Teknologi Sistem RAS.

Karena RAS memiliki Keunggulan Hemat air, Hemat Lahan, Produksi Meningkat, dan Air Selalu Bersih Tanpa Perlu diganti-ganti selama bertahun-tahun.

Sehingga daging ikan Terasa Aduhai lezatnya Tanpa Bau Tanah.

Karena Ikan tadi hidup di Air yg Selalu Bersih.

Keunggulan dan Kelemahan Sistem RAS bisa teman-teman baca di Link ini ya.

Cara Kerja & 3 Prinsip RAS (Recirculating Aquaculture System)

Di Indonesia. Sistem RAS masih kedengaran Asing bagi Petani Ikan. Kalau ngga salah baru masuk tahun 2011 yg lalu.

Jadi masih banyak petani yg bingung bagaimana Sistem ini bekerja.

Sistem RAS sebenarnya mudah di Pahami. Hanya saja Modal Awal dibutuhkan sangat besar untuk membangun Infrasturktur.


Berikut adalah 3 inti Prinsip Sistem RAS yg mungkin bisa diterapkan oleh Petani Modern yg saya kutib dari Veolia.

[Prinsip Cara Kerja Peternakan Ikan ala Modern sebenarnya memiliki berbagai Metode & Tahapan. Seperti Suhu, Sinar Ultraviolet, Kontrol PH, Center Drain, Aquaponik, dll].

Tetapi ada 3 Inti yg menjadi DASAR

1]. FILTER MEKANIK

Ketika Ikan mengkonsumsi Pakan Makanan. Sebagian diserap oleh Tubuh dan sebagian besar dibuang melalui Kotoran.

Kotoran kemudian ditangkap oleh Mesin berbentuk seperti Putaran. Karena Kotoran jika dibiarkan dalam waktu lama dapat menghasilkan Zat Kimia Amonia dalam jumlah besar.

Biasanya mesin ini berharga mahal hanya sanggup dibeli oleh Petani Ikan Modern.

Foto : Filter Mekanik untuk menangkap kotoran padat ikan hingga yg terkecil. Harga Per Unit $ 25.800 atau sekitar Rp 340.000.000 Juta / Unit.  
Untuk Petani Skala Kecil & Menengah. Bisa menggunakan Filter Mekanik berupa Balok-Balok kayu atau Beton Semen yg disusun berlapis-lapis dengan sistem Drop Down (Air mengalir ke atas, lalu ke bawah, lalu ke atas lagi, lalu ke bawah, lalu keatas lagi).

Sehingga Kotoran Padat dapat mengendap tenggelam di tiap-tiap Cekungan bawah. Sayangnya cara ini ngga otomatis karena mesti rutin membersihkannya. ngga seperti versi Petani Modern.  

Kotoran Padat ini diambil setiap 2-5 hari sebagai Pupuk Tanaman.

2]. FILTER BIOLOGI (BIOFILTRASI)
Foto : Bioball
Air yg disedot dari Filter Mekanik, Kemudian dialirkan kembali ke Filter Biologi (BioFiltrasi).

Tujuan Biofiltrasi untuk mengurangi Limbah Kotoran Ikan Larut yg Telah berbentuk Zat Kimia Beracun. Seperti Amonia (NH4+ dan NH3), Nitrit ke Nitrat. Insang Ikan juga mengeluarkan Racun ammonia.

Masalahnya, Zat Kimia ini Beracun bagi Ikan. Tetapi ajaibnya, malah menjadi Makanan bagi Tumbuhan dan Bakteri Nitrifikasi.

Untuk Menghidupkan Bakteri Nitrifikasi membutuhkan Air yg selalu mengalir dan Oksigen yg berlimpah.

Di Alam. Bakteri Nitrifikasi hidup di dekat Air Terjun yg dipenuhi oleh Bebatuan. Bakteri ini menempel, bersel satu, tak dapat dilihat oleh Mata, dan tak dapat bergerak.

Di Kolam Ikan Modern, biasanya dihidupkan melalui Media Bioball secara alami.

3]. PEMECAH KARBON DIOKSIDA MENJADI OKSIGEN
Foto : Ikan Nila Sistem RAS di Israel
Setelah Air Melewati Filter Biofiltrasi. Langkah Terakhir adalah Mengalirkan Air ke Bagian yg disebut sebagai “Pemecah Karbon Dioksida menjadi Oksigen”.

Sebagai Informasi. Memasang Oksigen ke Kolam saja belum dapat memecah Karbon Dioksida yg berada di dalam Air. Untuk memecahkannya Air dialirkan ke tempat yg tinggi. (Kira-Kira setinggi 3-5 meter).

Kemudian dijatuhkan mirip seperti Tetes-Tetes Hujan.

Tiap Tetes Air Jatuh ke Lantai, Sehingga Air Terpecah-pecah melepaskan Gas Karbon dioksida dan air kemudian menjadi Kaya akan Oksigen.

Pada Prinsip Poin ke #3. Air dialirkan kembali ke Kolam Ikan menjadi Air Bersih.


Untuk Petani Skala Kecil & Menegah bisa melakukannya dengan cara murah meriah yaitu menggunakan Menara Tandon untuk menjatuhkan Air ke Bawah. Dan di Dalam Tandon diisi penuh dengan Bioball.  

Kalau ngga pengen repot. bisa membeli Produk Teknologi Biofishency. 

Youtube : Petani Ikan Skala Modern

Terima Kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU