Lompat ke konten Lompat ke footer

5 Senjata Andalan Israel Melumpuhkan S-300 dan S-400 Rusia di Suriah (2018)

Pada bulan September 2018. 5 Pesawat F-16i Israel memasuki wilayah udara Suriah dengan tujuan seperti biasa menyerang target militer Iran di Latakia. Seperti biasa, Suriah dan Iran menembakan sistem pertahanan S-200.

Naas, saat di lokasi. Terdapat pesawat pengintai Rusia II-20 yg sedang patroli. Salah satu pesawat tempur Israel menukik mengalihkan rudal S-200 ke dan menjadikannya sebagai ‘TUMBAL’ tameng perisai. Walhasil, 15 tentara Rusia meninggal dunia. 

Pemerintah Rusia marah terhadap insiden tersebut. Bergegas beberapa bulan kemudian menginstal S-300 di Suriah agar pesawat tempur Israel tak bisa lagi wara wiri di langit Suriah.

Hubungan Suriah-Israel diketahui begitu buruk. Kedua negara dalam status perang hingga saat ini sejak 1948.

Suriah pernah merasakan pengalaman nasib kelam yg pahit ketika melawan angkatan udara Israel di lembah Bekaa tahun 1982 dimana 87 jet tempur Suriah dihancurkan oleh Israel.

Tahun 2018, Suriah tak lagi memiliki angkatan udara mumpuni. Kecuali ditopang oleh Rusia dan Iran.

Keputusan Rusia memasok rudal pertahanan S-300 seharusnya bukan dipandang sebagai hukuman bagi Israel atas kecelakaan pesawat II-20 Rusia. Komunikasi tetap berjalan bersama Israel, Rusia hanya ingin melindungi kehidupan tentara militer yg berdinas di Suriah. Sahut Anatoly Viktorov.

PEMBELAAN 

Tzachi Hanegbi, Menteri kerjasama regional dari Israel mengatakan

Kami sudah menjelaskan kepada Rusia bahwa kami tidak tertarik menghadapi Rusia atau Suriah. Kami memiliki garis batas. Militer Iran yang berada di Suriah merupakan ancaman utama bagi keamanan nasional Israel. Kami siap menggunakan semua cara yang dimiliki untuk mencegah kehadiran Iran di Suriah. Saya yakin orang-orang Rusia paham kebijakan kami. Sahutnya.

Kehadiran S-300 di Suriah tentu menjadi momok pengganggu bagi Israel. Apalagi setelah kejadian pesawat F-16i Israel tertembak oleh S-200 akibat salah menghitung electronic weapon sehingga menewaskan pilot tersebut.

Kebijakan Israel sudah jelas, apabila S-300 digunakan untuk menembak pesawat kami, maka kami pun menembaknya. S-300 atau S-400 tidak akan mampu melindungi Iran.



Avigdor Eskin mengatakan :

Israel sanggup melumpuhkan S-300 dan S-400. Faktanya angkatan udara Israel (IAF) berhasil melakukannya beberapa kali di Suriah. Terlepas dari kemampuan itu, Israel tak berniat merusak hubungan dengan Rusia, masalahnya agak politik, bukan militer. Kami tidak ingin menunjjukkan superioritas kami yang jauh lebih maju dibandingkan Rusia. Kami berusaha mencari kompromi yang ramah dengan Rusia. Sahutnya.


Berikut 5 senjata mematikan Israel yg dinilai sanggup menghancurkan S-300 dan S-400.

1]. AIR EW SYSTEM RAFAEL


Terdiri dari teknologi SKYSHIELD, XGUARD dan LITESHIELD. Sejenis senjata electronic yang melakukan perusakan jamming, merusak monitor hingga menampilkan layar blank hitam putih, membutakan, menipu, dan mengecoh sasaran menjadi kebingungan.  

2]. RUDAL DELILAH


Sebagai informasi. Israel adalah pemimpin dunia dalam teknologi rudal. Rudal cerdas pertama kali dibuat oleh orang-orang Rusia, kemudian disusul oleh orang-orang Yahudi Israel. Rudal Delilah memiliki akurasi tinggi, body kecil namun mampu menjangkau jarak 300 km yg dapat berbahaya bagi S-300. Delilah diluncurkan dari pesawat tempur, helikopter dan kapal.

3]. HAROP


Harop adalah drone kamikaze yg mampu menjangkau 500 km.

Artikel Lainnya :
  
4]. RUDAL SPICE


Spice adalah rudal hemat biaya berpandu EO/GPS dengan jarak jangkau 100 km. Dapat digunakan untuk mengecoh, mengelabui, dan melindungi rudal utama seperti Delilah atau HAROP dari serangan anti-perisai jarak menengah.


5]. Pasukan Khusus Israel 

Agak klise, karena memiliki resiko tinggi. Namun Israel dikenal memiliki pasukan khusus pemberani yg siap menembus jantung lawan, senyap, tak terdeteksi dan mampu beroperasi ribuan kilometer jauhnya. Pasukan khusus dilatih dengan biaya miliaran dolar, sangat mahal, skill diatas rata-rata.  


Terima kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU