Lompat ke konten Lompat ke footer

Cara meningkatkan Deep Work Anda di Pekerjaan Gig Economy (2019)


Majalah Forbes melansir bahwa pada tahun 2030 nanti, Kebanyakan orang tak lagi bekerja dengan model berangkat pagi jam 7 pulang jam 4. Seperti yg diterapkan oleh PNS (Pegawai Negeri Sipil).

Tetapi kelak orang-orang bekerja dengan waktu yg tak menentu, pada hari yang tak menentu dan pada jam yang tak menentu.

Semua tergantung pesanan (order) atau keinginan dari majikan, bos, pemimpin perusahaan atau keinginan pekerja itu sendiri yg pengen bekerja di jam berapa dan hari apa...

Istilah ini disebut GIG ECONOMY. Atau yg mudah dipahami disebut pekerja lepas FREELANCER.

Meningkatnya program sosial kemanusiaan seperti Universal Basic Income dan PKH (program keluarga harapan) untuk mengatasi persaingan industri buruh VS robot zaman industri 0.4.

Menyebabkan kebanyakan orang nanti memilih menjadi Freelancer atau pekerja lepas. Hal ini udah terjadi di negara maju, seperti Amerika Serikat, Uni Eropa, Jepang, Korea Selatan, China, Rusia, United Kingdom (Inggris), Swiss, Israel, dll.

Di Indonesia sendiri, keadaan Gig Economy masih belum familiar.

Namun di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya dan Bandung. Aromanya sudah mulai menghampiri.

Contohnya seperti di Bukalapak, Gojek, Grab, Tokopedia, Traveloka, ataupun bagi orang-orang yg bekerja di startup telah memperbolehkan karyawannya bekerja pada jam kedatangan sesuka hatinya.

PERMASALAHAN DEEP WORK DI GIG ECONOMY 


Di tahun 2030. Gig Economy menghasilkan banyak pekerja lepas untuk bekerja pada jam yg diinginkannya. Bagi mereka yg tak teguh imannya dipastikan tergoda.

Karena di sistem Gig Economy bisa ditentukan sendiri.

Faktor ini menyebabkan orang-orang bisa bermalas-malas ria.

Waktu seharusnya digunakan untuk bekerja malah digunakan untuk membuka layar smartphone. Scroll scroll, klik klik, lalu scroll scroll lagi, lalu klik klik lagi…

Waktu yg seharusnya digunakan membuat desain grafis bagi klien. Malah digunakan untuk cek notifikasi WA.

Waktu yg seharusnya digunakan memproduksi produk. Malah digunakan untuk cek status sosial Facebook dan Instagram.


Waktu yg seharusnya digunakan membangun kode HTML bagi pekerja teknologi informasi SI/TI. Malah digunakan untuk menonton video youtube Lucinta Luna sedang mandi.

Nonton Youtube, Main game online, cek-cek berita di Internet. Tahu-tahunya sudah tengah malam jam 12, waktunya hantu Suzanna gentayangan keluar dari alam kubur.   

Saya pribadi, Afrid Fransisco mengalami betapa efek tersebut memboroskan waktu sehingga malah membuat durasi waktu bekerja menjadi tambah panjang dari sebelumnya.

Memang tak ada yang salah apabila seseorang pengen mencari hiburan di internet. Tapi yg menjadi permasalahannya yaitu tenggelam hingga kebablasan.

Apa gerangan yg salah….?  Saya percaya banyak orang mengalami permasalahan yg sama seperti saya hadapi.

Terkadang pemborosan waktu akibat tergoda oleh internet menyebabkan kerugian hingga 4-5 jam sehari cuma buat cek-cek nonton Youtube, lihat orang-orang lagi ngegosip, ngeprank, misalnya.

Kalau dihitung-hitung selama 10 hari.

Saya bisa kehabisan 40-50 jam waktu produktif. Hal ini dapat menyebabkan kemiskinan apabila terus-terusan dilakukan.  


Bayangin aja ya dengan waktu 40-50 jam. Tentu ada banyak produk & konten yg bisa diciptakan apabila anda seorang pekerja publisher Google Adsense.

Sedangkan bagi petani. Dengan waktu hingga 50 jam bisa mencari rumput berkilo-kilogram untuk perternakan sapi, kambing, babi, domba, dan ikan grass crap.

Bagi pekerja trading opsi binary atau cryptocurrency. Tentu dengan waktu 50 jam bisa melakukan berkali-kali trading.

Bagi pekerja internet marketing. Berapa banyak email yang bisa di checklist dan terselesaikan sehingga menghasilkan income.

Bagi pekerja desainer. Tentu ada banyak pelanggan yg bisa dilayani dalam waktu 40-50 jam.

Untuk mengatasi problem terbuangnya waktu sia-sia tersebut.

Satu-satunya cara yaitu dengan DEEP WORK

Baca juga : 
   
DEEP WORK 


Deep work adalah teknik bekerja agar fokus ke pekerjaan utama dan mengabaikan hal-hal penganggu tak penting.

Mudah dikatakan tapi sulit untuk diterapkan apalagi di era masifnya media hiburan seperti Youtube, game online, Instagram, Facebook, Tik tok, dll.

Deep Work hanya dapat dimiliki oleh seseorang yg memiliki kebulatan tekad, kosentrasi tinggi, dan mental baja.  

Tak ada cara lagi, apabila seseorang tak merubah dirinya sendiri. 

Berikut tips & trik dari bapak Yodhia Antariks, Master S2 Sains & Manajemen tentang Deep Work. 

Youtube : Deep Work

Terima kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU