Lompat ke konten Lompat ke footer

Mengapa Arab Saudi, UEA dan Oman bukan musuh Israel. Siapakah musuh Israel di Timur Tengah (2020)


Pada saat kemerdekaan tanggal 14 Mei 1948.

Berselang 1 hari setelah proklamasi negara Israel.

Negara kaum Yahudi Zionis di serang dari segala arah oleh keroyokan negara-negara Arab. Salah satu pihak tersebut adalah Arab Saudi.

Namun tahukah anda bahwa pada abad modern ini.

Beberapa negara-negara Arab telah memutuskan untuk melakukan gencatan senjata seperti Mesir dan Yordania dengan menerapkan perdamaian dan menjalin hubungan aktivitas diplomatik kepada Israel.

Namun ada beberapa hal yang harus kita garisbawahi bahwa tak semua penduduk Mesir dan Yordania menyetujui gencatan senjata.

Hal ini diakibatkan karena keanekaragaman & budaya penduduk Mesir & Yordania memiliki perbedaan signifikan. Sebagai contoh, kira-kira terdapat lebih dari 10.000.000 juta orang di Mesir merupakan orang-orang pro Israel karena memeluk agama Kristen Koptik. Begitu pula dengan negara Yordania.  

Mayoritas demografi Yordania dan Mesir. Kira-kira 90% adalah Islam Sunni.

Sebagian besar penduduk disana memang dikenal ‘anti-Israel’. Tetapi untuk menghormati demokrasi penduduk keagamaan lain seperti Kristen.

Sehingga terjadilah kerjasama kepada Israel. Walaupun sesungguhnya pemerintahan politik Yordania memusuhi Israel.

Sedangkan sebagian pemerintahan Mesir memusuhi Israel tetapi sebagian dari yang lain bersahabat kepada Israel karena ada hubungan timbal balik ekonomi terhadap sumber daya gas, listrik dan air yang memberikan keuntungan kepada Mesir.

Mengapa Arab Saudi, UEA, Kurdi, dan Oman bukan musuh Israel 

Setelah membahas Mesir & Yordania.

Kita membahas tentang alasan mengapa Arab Saudi, UEA (Uni Emirat Arab), Kurdi dan Oman tak lagi dapat dianggap sebagai musuh Israel.

Secara historis memang dulunya pernah bermusuhan memerangi Israel.

Di zaman modern ini pada tahun 2018. Ada sebuah kejutan tak terduga dari negara-negara teluk yang dimana mayoritas 98% Muslim Sunni ini.

Kabar tersebut adalah tentang sebuah kebijakan hubungan perdagangan ekonomi yang dapat memberikan pundi-pundi keuangan dalam angka miliaran dolar pertahun kepada Arab Saudi, UEA dan Oman.

Kita tahu, kawasan Timur Tengah merupakan bagian dari jalur SUTERA yang digagas oleh CHINA. Disebut OBOR (One Belt One Road).

Salah satu rute tersebut melewati terusan Suez.

Suez merupakan daerah paling penting bagi navigasi kapal kargo dari seluruh dunia. Dianggap jalur paling cepat menghubungkan Amerika Serikat (Benua Amerika/Uni Eropa) ke China atau sebaliknya dari China (Benua Asia) ke Amerika Serikat.  

Walhasil, Suez menjadi jalur perjalanan kapal tersingkat ketimbang kapal-kapal kargo mesti harus memutar jauh ke Africa Selatan.

Sebagai informasi. Amerika Serikat dan China adalah 2 raksasa ekonomi dunia yang saling bersaing dan bermusuhan namun tetap menjalin perdagangan antara kedua negara dengan konsep perang dagang. Kapal dagang AS dan China setiap hari lalu lalang di lautan tersebut.



Menurut media China Xinhua.

Pengiriman barang-barang lalu lintas kapal kargo melalui terusan Suez sudah dianggap mencapai batas rekor maksimal.

Suez tiap hari dipadati oleh kapal-kapal dagang bermuatan besar melewati jalur ini yang sempit. Menyebabkan pergerakan kapal menjadi bergerak lambat.  

Tantangan permasalahan lainnya yaitu menghadapi kapal-kapal perompak bajak laut asal Somalia. Sehingga membengkakkan biaya keamanan militer China dan negara-negara lainnya untuk melindungi kapal dagang mereka.

Menteri transportasi Israel, Yisrael Katz sejak tahun 2010. Telah menemukan indikasi ada peluang ekomomi raksasa dengan membuka jalur kereta dari Israel ke Yordania ke Arab Saudi ke Oman dan sebaliknya.

Kapal dagang berlabuh di pelabuhan Haifa, Israel. Kemudian bongkar muat barang dilakukan via sistem otomatis menuju ke jalur kereta untuk diangkut menuju ke pelabuhan Oman melewati Arab Saudi dan sebaliknya.

Transaksi nilai ekonomi dari jalur transportasi ini bernilai besar. Tak ayal kelak sanggup meningkatkan pendapatan GDP ekonomi Israel, Arab Saudi, UEA dan Oman.

Jalur kereta ini dapat disebut jalur perdamaian Israel-Arab Saudi, UEA, Oman.


Pembangunan ambisius rel kereta berjarak ribuan kilometer ini nampaknya telah berjalan mulus. Pembangunan telah dimulai. Teknologi canggih digunakan untuk sistem deteksi keamanan kereta ketika memasuki perbatasan Israel di pos pemeriksaan checkpoint.

Nantinya kereta melewati padang pasir, terowongan dan perbukitan.

Kereta membawa berjuta-juta barang-barang dagangan, buah-buahan, sayuran, sepatu, elektronik, dan berbagai macam produk-produk buatan China dan membawa produk buatan Amerika Serikat/Uni Eropa.

Kini sudah bukan rahasia lagi jika negara teluk menjadikan negara Israel sebagai sahabat. Bahkan pertemuan pejabat politik sudah sering dilakukan tanpa harus sembunyi-sembunyi.


KURDI

Negara Kurdi berada di wilayah geografi utara Irak & Suriah, perbatasan selatan Turki. Orang-orang Kurdi walaupun mayoritas Islam Sunni, namun tingkah lakunya mirip-mirip seperti orang-orang Arab Saudi yang menerapkan jalinan perdagangan ekonomi yang baik kepada Israel.

Ada banyak truck-truck Kurdi menembus Suriah didekat pangkalan militer Amerika Serikat.  

Mereka warga sopir truck Kurdi melewatinya dengan aman sambil membawa barang-barang dagangan elektronik, sayur-sayuran, buah-buahan di perbatasan Israel.

Sebagai timbal balik. Truck Kurdi membawa minyak untuk dijual ke Israel.  

Siapakah musuh Israel di dekat kawasan ?

Berikut adalah daftar negara-negara musuh Israel di Timur Tengah, Africa dan Asia

1]. Sebagian besar penduduk Mesir. Terutama Ikhwanul Muslimin. (Kadang-kadang Mesir memilih berdamai karena membutuhkan kerjasama ekonomi dengan Israel).

2]. Sebagian besar penduduk Yordania. (Kadang-kadang berdamai karena membutuhkan kerjasama ekonomi dengan Israel).

3]. Turki 



4]. Suriah

5]. Lebanon

6]. Libya

7]. Irak

8]. Iran

9]. Yaman

10]. Afghanistan

11]. Pakistan

12]. Palestina

Dll…

Turki, Iran dan Pakistan adalah musuh paling menantang bagi Israel disekitar kawasan di abad ini.

Kementerian pertahanan Israel bahkan pernah mengancam membalas Pakistan dengan bom nuklir jika terjadi peperangan. 

Sedangkan Turki dan Iran tak memiliki bom nuklir namun memiliki industri militer tangguh yang secara kredibel selalu bersaing menantang dominasi Israel.

Terima kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU