Lompat ke konten Lompat ke footer

Film Flu 2013 : Virus batuk H5N1 menginfeksi membunuh banyak orang di kota budang Korea Selatan. Bagi mereka yang pilek, muntah darah dan campak ruam merah kulit maka segera dikirim ke pusat pembakaran di bakar hidup hidup oleh tentara untuk meredam penyebaran pandemik dan wilayah di lockdown secara total (2021)

Pada tahun 2013.
 
Terjadi sebuah perdagangan manusia (trafficking) untuk membawa imigran illegal dari China ke Korea Selatan menggunakan sebuah kargo kontainer secara sembunyi.
 
Sesampainya pengiriman kargo di kota Budang, Korea Selatan.
 
2 kurir ditugaskan untuk menjemput.
 
Tetapi orang orang di kontainer tersebut meninggal dunia.
 
Hanya ada satu orang selamat yaitu Mon sai.
 
Salah satu kurir sempat merekam kematian di box kargo menggunakan kamera smartphone.
 
Diperjalanan, Monsai melarikan diri.
   
Pertemuan pertama kim hae dan ji goo

 
Ji goo adalah seorang tim regu penyelamat search and rescue.
 
Mobil kim hae jatuh terpelosok ke dalam lubang sehingga terjebak diantara reruntuhan.
 
Ji goo menyelamatkan nyawa Kim hae dari kematian.
 
Peristiwa ini membuat Ji goo terlena jatuh cinta dengan sosok Kim hae. 

Setelah diketahui.

Profile Kim hae adalah seorang dokter. 

Kim sae memiliki 1 orang anak gadis bernama mi reul. Tanpa ayah. 

Penyebaran virus H5N1 dimulai

 

Diperjalanan, Monsai melarikan diri.

Salah satu teman kurir menderita batuk. 

Ia kemudian bergegas ke toko apotek untuk membeli obat flu. 

Tak pelak, penyebaran virus H5N1 semakin mewabah ke mana mana menyebar dari satu manusia ke manusia yang lainnya. 

Pertemuaan mon sai dan mi reul

Monsai menyelamatkan mi reul dari tabrakan mobil. 

Mi reul kemudian memberikan kue untuk monsai karena ia terlihat seperti habis sakit.

Tetapi monsai bilang jangan dekat dekat, nanti terjadi penularan sakit. 

Karena mon sai sakit, mi reul mencoba memanggil paman ji goo. 

Tetapi setelah dicari, monsai sudah pergi. 


Virus membunuh manusia dalam waktu 36 jam setelah infeksi dengan tingkat kematian 100%. Kota budang, Korea Selatan di lockdown dan seluruh penduduk di periksa oleh tentara.

 
Kim hae bertugas di rumah sakit. Menemukan banyak orang orang jatuh sakit.
 
Setelah diselidiki oleh staf kedokteran. Virus ini adalah strain H5N1 bermutasi mewabah ke kota.
 
Rumah sakit menyatakan darurat. Karena dipenuhi oleh pasien flu.

Penyakit belum ditemui obatnya.
 
Dokter menelpon pejabat politik dan walikota untuk segera menerapkan lockdown.
 
Di area politik. Kota budang, Korea Selatan. Di tutup sepenuhnya oleh tentara. 

Semua orang di bawa ke camp isolasi untuk melakukan proses Swab PCR. 

Wanita dan pria dicek pada bagian tubuh dan memeriksa setiap gejala seperti batuk pilek. 

Sadar, bahwa mi reul terinfeksi virus H5N1. 

Kim hae diam diam menyuruh anaknya menjauh dari tentara dan Ji goo menukarkan kartu identitasnya agar Mi reul tak dibawa oleh tentara ke karantina.

Melalui sahabatnya. Ji goo menggetahui bahwa semua orang hidup yang terinfeksi flu bakal dibakar hidup hidup untuk menghentikan penyebaran wabah. 

Monsai memberikan darah antibodinya ke mi reul yang sekarat 

Kim hae menerima informasi dari tentara bahwa keberadaan monsai sudah diketahui. Kini ia berada di laboratorium.

Kim hae percaya bahwa monsai adalah sosok satu satunya orang untuk menyelamatkan nyawa anaknya berkat kekebalan tubuhnya melawan H5N1. 

Diam diam, kim hae membawa mi reul ke laboratorium untuk melakukan proses suntikan darah di transfer ke anaknya yang sedang sekarat. 

Melihat hal ini, petinggi tentara dan jajaran staf kedokteran menerobos masuk, menembak kim hae dengan obat bius dan seorang tentara membawa mi reul ke pusat pembakaran mayat.

Ji goo menyelamatkan mi reul dari stadion pembakaran mayat

Bergeas, ji goo menyelamatkan mi reul. 

Ji goo berlari kencang, mencari satu persatu dari mayat. 

Suara lagu dari musik smartphone. Membimbing ji goo menemukan mi reul. 

Rakyat kota budang, korea selatan melakukan protes keras ke tentara untuk berusaha menerobos blockade garis orange 

Tonton juga :

Film Last Blood : Pembalasan Rambo kepada mucikari gangster Meksiko perdagangan wanita

Film steel rain 2 : perjanjian damai Korea Utara, Korea Selatan dan Amerika Serikat (2020)

Amerika Serikat kirim 6 pesawat tempur untuk membom seluruh penduduk kota Budang, Korea Selatan 

Kesal melihat penduduk kota Budang, telah melewati garis orange dan tak di tembak oleh tentara perbatasan Korea Selatan.

Jenderal militer Amerika Serikat. Kemudian menjalankan caranya sendiri untuk bertindak demi melindungi bangsa Amerika Serikat dari penyebaran wabah virus dengan cara mengirimkan 6 pesawat tempur yang bermarkas di Korea Selatan untuk membom seluruh masyarakat kota budang.

Tetapi Walikota Budang, kemudian mengerahkan sistem pertahanan udara untuk melindungi warganya. 

Walikota bersikeras kepada jenderal Amerika Serikat tersebut. Bahwa antibodi virus telah ditemukan pada darah anak gadis itu. Batalkan serangan udara.

Jenderal Amerika Serikat kemudian pergi dari ruangan. 

Kemudian membatalkan penyerangan udara. 

Beberapa jam kemudian. 

Mi reul dibawa ke kota Seoul, Korea Selatan untuk mengambil sampel darahnya yang dimana kemudian dijadikan vaksin demi menyelamatkan orang orang terinfeksi H5N1.

Terima kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU