Lompat ke konten Lompat ke footer

Bagaimana Musik dan Blogger Menghasilkan Uang di Era Digital (2020)


Perkembangan internet merubah banyak sendi-sendi kehidupan manusia dalam berbisnis dan menghasilkan uang sehingga mengubah peradapan zaman.

Internet dan teknologi memudahkan kita untuk berkerja dan melakukan berbagai macam aktivitas bermanfaat lainnya, termasuk untuk memenuhi nafkah kebutuhan hidup.

Bagaimana Perkembangan Musik & Blogger Menghasilkan Uang di Era Digital (2020)

10 tahun yang lalu kita begitu ingat dengan pembelian kaset VCD/DVD untuk menikmati album musik dari artis favorit kita dan menyewa film kesayangan kita.

Konsep zaman dulu. Menggunakan sistem pembelian atau penyewaan yang dari hasil inilah para kreator dan pelaku seni dapat menghasilkan uang.

Tetapi sekarang ya, bagaimanakah keadaan musik & blogger abad 21 ini.

Yuk kita telisik bagaimana sistem ini menghasilkan uang di era digital.

Foto : Justin Bieber
1]. MUSIK

Di Amerika Serikat. Data dari Nielsen menunjukkan angka penjualan album musik fisik turun secara drastis.

Hampir jarang atau tak ada lagi orang di Amerika Serikat membeli VCD/DVD.

Sebagai gantinya beralih ke pembelian di aplikasi layanan ‘Spotify’ secara digital. Begitu data disampaikan.

Tetapi tunggu dulu, data lanskap internasional menunjjukkan Spotify terus merugi. Walaupun menjadi aplikasi streaming musik no #1 di dunia.

Gene muster mengatakan : 

Melihat kenyataan bahwa Spotify bisa merugi sedemikian besar, meski menduduki peringkat nomor satu di industri layanan musik, menunjukkan bahwa dasar model bisnis memang sudah jelek. Sahutnya.

Jadi, kesimpulannya yaitu bahwa orang-orang di zaman sekarang ini ternyata sudah enggan membeli lagu dan pengen serba gratis.

Jika kita mengunjungi situs Youtube. 

Ada jutaan lagu dan video musik gratis di platform milik perusahaan Alphabet.  

Lalu, bagaimana cara musisi dan artis dapat menghasilkan uang di era digital menghadapi persaingan diantara jutaan lagu & jutaan video musik yang beredar di internet.

Penyanyi U2 Bono mengklaim penghasilannya 95% berasal dari tur konser.

Di Indonesia. Hal yang sama diutarakan oleh Kevin Aprilio, beliau juga mengakui penghasilan utama dari tur bermain musik dari satu tempat ke tempat lain.

Artis SLANK. Sekali manggung bayarannya Rp 100 – Rp 500 juta rupiah.



Terlihat bahwa di era digital. Konsep tradisional untuk menghadiri acara offline tetap menjadi pemasukan utama para artis. 

Semakin terkenal artis tersebut maka semakin mahal bayarannya.

Para pembayar biasanya terdiri dari hotel, café, wedding, industri perusahaan, industri entertainment, dan kalangan pejabat politik pemerintahan seperti merayakan hari ulang tahun kota, pilkada (pemilihan kepala daerah) dan acara pemerintah lainnya para artis terkenal biasanya dihadirkan untuk memeriahkan acara.

Ada pula industri seperti rokok. Secara aktif dan gencar menghadirkan dan membayar mahal banyak artis-artis terkenal dan artis baru untuk meningkatkan pamor iklan rokok miliknya agar dikenal masyrakat luas dengan menyediakan konser gratis dengan tujuan imbal balik meningkatkan reputasi dan pamor produk rokok miliknya.

Beberapa artis yang lain menghasilkan uang melalui kerjasama label rekaman. Tentunya sudah ada perjanjian kontrak hitam dan putih di atas kertas untuk berapa besaran bayarannya. Namun menjadi artis ini ngga mudah. Karena membutuhkan seleksi ketat agar dapat masuk ke perusahaan rekaman tersebut.

Disisi lain. Ada artis yang mampu menghasilkan uang di era digital secara mandiri seperti ‘Justin Bieber’ melalui channel akun Youtube :  


Justin Bieber mengatakan :

Aku tak suka membaca komentar di YouTube karena bisa membuatku sedih. Tapi setiap sekali haters mengunjungi Youtubeku. Aku mendapatkan uang sekitar 4 sen. Sahutnya.

Justin Bieber mengaku menghasilkan banyak uang dari Youtube.

Tentunya tak semua artis sanggup seperti penyanyi Bieber. Karena untuk menghasilkan uang sebanyak itu di Youtube membutuhkan sumber daya besar nan melimpah ruah.

Jumlah subscriber Bieber saja dilaporkan ada sebanyak 51.700.000 juta orang. Itu sulit ditandingi.

Dari hasil pantauan. Kini banyak artis memiliki pekerjaan rangkap dengan konsep multitalenta.

Artinya ngga cuma menjadi penyanyi saja. Melainkan ikut membintangi film sinetron, membintangi iklan televisi seperti Afghan dan Rossa.

Membuka penyewaan kontrakan, membuka restoran, membuka usaha catering, membuka usaha karoke seperti Inul Darastista atau ada pula yang menjadi pelawak seperti Ayu Ting-Ting.  

Dari kebanyakan sektor. Saya lihat artis banyak membuka usaha rumah kontrakan. Tujuan utamanya yaitu memutarkan investasi uang dari hasil bernyanyi untuk membangun kerajaan bisnis lainnya.

2]. Blogger

Blogger adalah orang-orang yang menulis artikel melalui media internet. Penghasilan utama berasal dari iklan Google Adsense. Walaupun ngga semua sama. Ada juga pihak lain yang menjual jasa, affiliasi, review, produk, dll melalui blog.

Namun kebanyakan blogger penghasilannya kini memang begitu tergantung dari iklan Google Adsense.

Sebagai informasi. Platform iklan Google Adsense menguasai 34% pasar periklanan di dunia pada tahun 2020.

Google dan Youtube adalah anak perusahaan dari induk Alphabet.inc yang bermarkas di Amerika Serikat.

Iklan Google adsense menjadi primadona.

Dulu ketika pertama kali saya memulai Blogger. Persaingan tak sekeras dan sehebat ini ya. Blog sederhana yang teman-teman baca ini dulunya sanggup menghasilkan ribuan pembaca. Tetapi sekarang sudah menurun drastis akibat persaingan.

Berbagai macam perusahaan media offline kini berbondong-bondong masuk ke internet. Mengakibatkan blog-blog kecil seperti milik saya kini tersingkirkan.   

Coba saja kita buka situs berita milik perusahaan media online.

Kurang dari 1 menit sudah ada 1 update artikel baru.

Jumlah karyawan mereka saja ada ratusan sampai ribuan orang.

Jadi, apakah blogger masih menguntungkan di era digital di tengah maraknya persaingan menghadapi media raksasa. Jawabannya tentu saja iya. Tergantung bagaimana seseorang menyikapi persaingan agar bertahan untuk mencari celah di bisnis ini.


Kesimpulan : ‘Serba Gratis
Untuk menikmati musik. Generasi millennial dan Z udah ngga mau lagi membeli.

Sedangkan untuk menikmati konsumsi berita. Kebanyakan orang sudah enggan membeli koran dan majalah.

Hampir semua orang termasuk saya pengen layanan musik & informasi berita serba gratis.

Ada jutaan video musik di Youtube dan jutaan artikel di Google. Sekarang tinggal bagaimana para kreator piawai bersaing untuk merebutkan sepeser demi sepeser, rupiah demi rupiah dari iklan yang menyertainya.

Terima kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU