Lompat ke konten Lompat ke footer

Mengapa Amerika Serikat mengecilkan hulu ledak nuklir (2020)


Ilmuwan Albert Einsten pernah berkata bahwa perang dunia ke 4. Manusia udah tak lagi menggunakan teknologi sebagai senjata utama. Melainkan bumi hancur akibat ulah kejahatan manusia melalui serangan nuklir.

Einsten meyakini perang dunia ke 4, manusia hanya menggunakan batu, tongkat dan panah.

Apakah benar atau ngga. Kita ngga tahu karena memang sulit meramal masa depan.



Cobalah teman-teman melihat skenario video Youtube perang nuklir antara ‘Amerika Serikat VS Rusia’ pada link berikut ini. Betapa mengerikan apabila kedua negara terkuat tersebut berperang.

Pada tahun 2020. Jumlah senjata bom nuklir AS telah berkurang menjadi 3.800 unit aktif dan 2.650 unit mulai memasuki masa pensiun akibat korosi karat.

Pemerintahan presiden Donald Trump pernah menyerukan kepada kongres untuk menciptakan senjata nuklir taktis varian baru dengan hulu ledak kecil.

Saat artikel ini ditulis. Kapal selam kelas Ohio telah menginstal rudal balistik Trident dengan bom nuklir W76-2 jenis baru tersebut yang diketahui hulu ledaknya lebih kecil 5 kiloton.

Mengapa Amerika Serikat memperkecil hulu ledak nuklir :

1]. Sistem Pertahanan Udara Musuh Semakin Kuat
Rudal+pertahanan+udara+S-500.png (751×425)
Foto : S-500 Rusia
Foto : FM-90 China
Musuh Amerika Serikat seperti Rusia memiliki pertahanan udara maju seperti Pantshir, S-350, S-400 dan S-500 dan China memiliki FM-90, HQ-9 dan membeli S-400 buatan Rusia.

Kekwatiran ini meningkat pada kalangan militer Amerika Serikat. Apakah pesawat tempur dan rudal balistik mampu menembus pertahanan Rusia dengan probabilitas hit 100%.

Secara realistis itu tak memungkinkan. Sahut, peneliti-peneliti AS.

Bayangkan apabila pesawat tempur AS pembawa nuklir tertembak di angkasa. Miliaran dolar terbakar sia-sia di udara tanpa mengenai target sasaran utama.

Tim administrasi keamanan nuklir nasional Amerika Serikat mengatakan :

Menyediakan jenis opsi dengan hulu ledak rendah mampu mengatasi pertahanan udara musuh. Sahutnya.

Bukan rahasia lagi, pemerintahan Trump menginginkan nuklir lebih murah. Artinya apabila 1 nuklir tertembak. Masih ada 5-10 nuklir murah lainnya beraksi untuk mencoba mengenai target, jika gagal atau tertembak lagi. Maka ada 10-20 nuklir lain yang beraksi. Ini semacam membentuk serangan gerombolan keroyokan nuklir di angkasa dalam jumlah besar namun berhulu ledak kecil. Sehingga dipastikan pertahanan musuh kewalahan menghadapinya akibat serangan beruntun bertubi-tubi dalam kuantitas banyak. 


2]. Anggaran Biaya dan Persaingan Perdagangan Global

Sejak tahun 1940. Amerika Serikat telah mengeluarkan uang sebanyak Rp 800.000 triliun rupiah demi menciptakan senjata nuklir.

Bom terbesar yang pernah dibangun oleh Amerika Serikat adalah B41 dengan kekuatan ledak 25 megaton.

B41 merupakan pesaing Tsar Bomba milik Rusia.

B41 sanggup menghancurkan dan meratakan 1 kota dengan ledakan mencapai radius 24 kilometer. Tak peduli rumah, pohon, manusia, gedung, dll. Semua bakalan dilahap oleh api dan radiasi.

B41 telah dipensiunkan karena harga perawatan & pemeliharan mahal.


Foto : Tenang, B41 sudah jinak. Amerika Serikat udah ngga sanggup lagi merawatnya karena beban anggaran begitu mahal. 
Tekanan global seperti persaingan perdagangan ekonomi melawan China dimana AS selalu defisit, anggaran biaya makin terbatas, utang membengkak, meningkatnya permintaan pasokan listrik dan minimnya sumber daya alam.

Menjadi salah satu faktor krusial mengapa Amerika Serikat mengecilkan hulu ledak nuklirnya.

W76-2 dan B61 segera menjadi senjata utama nuklir.

W-76-2 berkekuatan 5 kiloton ditembakkan oleh rudal balistik ICBM. Sedangkan B61 ditembakkan oleh pesawat tempur.

Amerika Serikat memiliki 3.155 unit bom nuklir B61. Hulu ledak B61 setara 3x ledakan bom atom yang pernah diledakkan di Jepang. Sedangkan varian baru W76-2 memiliki ledakan 3x lebih kecil.

Segala jenis pesawat tempur sanggup membawa B61.

Rudal balistik W76-2 dianggap sebagai serangan pembuka. 

Sedangkan B61 berkekuatan ledakan 50 kiloton atau lebih dari 10x lipat W76-2 beraksi melalui aksi pesawat tempur.

Youtube : Tes ujicoba B61 tanpa nuklir

3]. Kebijakan politik memulai serangan nuklir

Ide mengecilkan hulu ledak nuklir. Memastikan bahwa serangan nuklir dapat digunakan untuk menghancurkan pangkalan militer musuh tertarget tanpa menyebabkan ledakan menyebar hingga ke kota padat penduduk. Sehingga mengurangi kematian massal warga sipil.

Sayangnya, banyak peneliti mengungkapkan bahwa ide ini lebih buruk justru memicu Amerika Serikat menjadi pihak lebih berkuasa untuk mengizinkan membom negara-negara lainnya dengan nuklir melalui alasan sederhana untuk diberikan lampu hijau oleh PBB.

Bahwa senjata nuklir ditujukan ke militer dengan korban sipil yang minim.

Namun sesungguhnya menjadi ambang perlombaan nuklir untuk dilegalkan sebagai kepentingan penggunaan perang modern bagi AS untuk menaburi bumi dengan bom nuklir sedangkan pihak negara lain yang bertentangan dengan AS dipaksa melucutkan senjata nuklirnya atau menerima imbas serangan invasi AS.  

Youtube : ilustrasi detik detik terjadinya serangan bom atom di Jepang oleh sang koboi Amerika Serikat


Youtube : Militer Amerika Serikat

Terima kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU