Lompat ke konten Lompat ke footer

Diary urban farming, family cooking, bisnis online, travel dan investasi cryptocurrency September 2021

Saya kembali menulis tentang diary urban farming, family cooking, bisnis online, travel dan investasi cryptocurrency hasil bulan lalu Agustus 2021.

Tulisan ini saya tulis sebagai pedoman bagi saya untuk mencari kelemahan dan kelebihan setiap strategi untuk menjadi lebih baik lagi.

Siapa tahu bermanfaat bagi pembaca ya.

Laptop rusak

Bulan September 2021 yang lalu.

Laptop jenis Hewlett Packard yang saya gunakan sehari hari untuk berselancar di internet mengalami kerusakan.

Awalnya saya sempat agak bingung. Kok kenapa jadi kayak gini ya. Gimana cara baikinnya. Ngga tahu caranya.  

Laptop selalu muncul tab berkali kali, kemudian layar screen selalu naik turun dan ada banyak system tak merespon ketika saya klik.

Pikirku dalam hati. Sepertinya laptop ini memang rusak. Aku berpikir jika seandainya kalau diperbaiki diluar ( toko komputer ). Biasanya, biayanya mahal sekitar antara Rp 250.000 - Rp 300.000 ribuan.

Kebetulan saya punya adik sepupu lulusan S1 sarjana teknologi komputer.

Keesokan harinya bergegas saya ke tempatnya. Minta tolong diperbaiki.

Terima kasih Tuhan Yesus, akhirnya semua sudah selesai diperbaikin.

Permasalahan laptop saya diakibatkan karena keseringan digunakan, sehingga menyebabkan kepanasan parah yang menyebabkan konslet listrik. Terus menumpuknya debu di keyboard membuat tombol tanda panah naik turun menjadi tak berfungsi semana mestinya  

Sistem komputernya sudah diperbaiki oleh adik sepupu saya.

Keyboard laptop aku juga udah dibersihinnya.

Lalu keyboardnya sudah dibelikan plastik pelindung debu seharga Rp 15.000 ribu.

Kini, laptop saya sudah sembuh seperti sedia kala.

Peristiwa ini mengingatkan saya kepada pesan adik kandung beberapa tahun yang lalu.

Katanya, laptop aku kebanyakan debu. Kalau terlalu banyak debu nanti laptop bisa rusak.

Pesan petuah ini aku biarin aja selama beberapa tahun.

Eh, ngga tahunya. Laptop aku jadi benaran rusak deh cuma gara gara penumpukan debu.

Dari kejadian ini.

Aku berusaha agar laptop selalu bersih kinclong setiap saat dan melindunginya dari paparan debu.

6 ekor babi mati karena virus flu ASF (African swine fever) dan 2 babi ukuran besar telah di jual karena terlihat tanda tanda terserang penyakit.  

Foto : Kandang babi 1 milik saya

Foto : Kandang babi 2 terserang virus flu ASF milik saya

Kematian anak babi membuat saya jadi ngga bisa tidur gara gara terus memikirkannya.

Sedih banget rasanya di hatiku.

Dalam hatiku selalu bertanya tanya untuk menebak nebak penyebab kematiannya. Apakah karena salah makan lombok, kedinginan, lantai lembab, kandang basah yang menyebabkan munculnya banyak bakteri, banyak lalat, banyak belatung, apakah oleh kotoran ayam yang hinggap dikandang babi, cuaca dingin atau karena makan sesuatu yang busuk.

Aku sudah berusaha membeli berbagai macam pengobatan. Mulai dari Bplex, antibiotik suplig hingga obat cacing merk apa ya lupa saya namanya, kalau ngga salah invercin.

Tapi semuanya gagal.

Anak babiku tetap mati satu per satu setiap selang 2 hari atau 3 hari. Hingga semua anak babi mati tanpa tersisa sama sekali.

Penyakit ini kemudian menyebar ke kandang babi saya yang lainnya.

Menyebabkan 1 ekor babi si hitam jadi sakit karena terus tidur tiduran dan ngga mau makan.

Takut mati, akhirnya di jual dengan cepat.

Foto : Babi kesayangan saya warna hitam ini sedang sakit. Jadinya dijual dengan cepat sebelum meninggal dunia

Kemudian 1 ekor babi yang lainnya yang terlihat tak selera makan juga dijual.

Berat babi masing masing adalah 90 kg dan 130 kg.

Pada saat ini.

Babi saya tinggal 7 ekor. 

Berkurang dari yang tadinya 15 ekor. Yaitu 6 mati karena sakit, 2 dijual dengan cepat sebelum mati.

Konon katanya, informasi yang berhembus. Di Kota Palangkaraya sedang maraknya orang orang menjual babi karena wabah virus flu asal Africa yang disebut ASF. Itu saya ketahui dari pedagang babi yang membeli babi saya. Katanya sedang terjadi wabah virus ASF yang mematikan. 

Untuk kasus saya, gejalanya babi jadi ngga selera makan, sering terlihat tidur tiduran, badannya mengigil kedinginan, suka batuk, sulit bernafas, kemerahan pada perut dan telinga.

Jika udah terkena virus ASF. Rasanya susah banget disembuhkan. Hanya dalam waktu kurang dari 7 hari sejak infeksi. Babi bakal mati, lalu menjalar ke babi yang lainnya. Tak peduli apakah ukuran babi itu kecil atau besar.

Ganasnya virus ASF. Membuat saya mengalami kerugian ekonomi dan harus berpikir ulang strategi berikutnya karena banyak perencanaan tergagalkan oleh ASF. Mulai dari stok makanan hingga pembesaran bibit berikutnya harus tertunda.

Youtube : Buat teman teman peternak babi yang mengalami masalah seperti saya (terserang virus ASF). Berikut ada video youtube bagus untuk kita menambah wawasan demi menanggulangi kematian ternak.

Terima kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU