Lompat ke konten Lompat ke footer

Kisah tragis seorang warga Palestina di kejar bulldozer tentara IDF Israel (2020)

Pada tanggal 23 Februari 2020.

Sebuah kejadian insiden tragis kembali terjadi di dekat tembok perbatasan Israel.

Dalam video yang direkam oleh warga Palestina di Youtube. Memperlihatkan sebuah Bulldozer milik pasukan IDF Israel mengejar beberapa warga Palestina hingga sejauh 70 meter dari tembok perbatasan.

Muthana al najjar (umur 36 tahun) mengetahui bahwa ada teriakan massal. Kemudian bergegas cepat mengambil peralatan kamera untuk merekamnya.

Muthana al najjar mengatakan :

Adegan kejadian itu mengerikan. Sahutnya.


Mohammed al Naim

Mohammed al Naim, warga Palestina (berumur 27 tahun) meninggal dunia diakibatkan karena di tembak dan di kejar oleh Bulldozer Israel.

Bulldozer Israel memukul tubuhnya dengan keras berkali-kali, kemudian menyeretnya & menggantung tubuh berserta pakaiannya menggunakan cakar taring alat berat tersebut.

Beberapa warga Palestina mencoba menolong namun tak berdaya. Beberapa diantara yang lain meninggal dunia secara naas tertembak oleh sniper pasukan Israel. Namun jenazah masih sempat dibawa.

Sedangkan, jenazah Mohammed al Naim dibawa oleh Bulldozer milik Israel untuk dibakar menggunakan mesin pembakar mayat dengan alasan agar tak diarak-arak sebagai mati syahid.

Video rekaman menunjjukkan bulldozer dikawal oleh tank Merkava. Dikenal sebagai salah satu tank paling mengerikan di dunia karena masuk dalam jajaran top #10 The Best Tank.


Kemarahan Media Sosial

Kematian Mohammed al Naim dengan cara di Bulldozer mengundang kemarahan media sosial di seluruh dunia karena dianggap tak berperikemanusian. Namun mereka semua yang berkomentar tak dapat berbuat apa-apa.

Hiba (umur 25 tahun) Istri mohammed al naim mengatakan :

Mohammed adalah pria yang sangat baik dan sangat luar biasa. Saya tidak bisa membayangkan ini terjadi padanya. Kami sudah menikah selama satu setengah tahun dan dia sangat lembut dan manis kepadaku. Bayi kami berusia kurang dari setahun, kini dia tumbuh tanpa sosok ayah. Sahutnya.


Mirvat (umur 56 tahun) ibu Mohammed al naim mengatakan :

Mengerikan mereka membunuh anak lelaki saya. Apa yang mereka lakukan adalah kejahatan besar terhadap kemanusian. Sahutnya.

Juru bicara pemerintah Israel, menjelaskan kepada publik. Bahwa apa yang dilakukan oleh pasukan IDF Israel terhadap kedaulatan & keamanan Israel telah berdasarkan pedoman.

Israel menjunjung tinggi kemanusian. Israel siap menghukum tentara IDF apabila melakukan kesalahan diluar kontrol.

Namun apa yang dilakukan oleh Mohammed al naim telah melanggar kesalahan dengan melewati garis zona merah dan mencoba meledakkan bom IED di tembok perbatasan.

Pemerintah Israel memuji pasukan IDF yang berdinas disana untuk melindungi segenap keamanan rakyat Yahudi.

Nah, bagaimana menurut pendapat anda. Semoga kedua belah pihak "Israel & Palestina". 

Dapat memecahkan masalah konflik yang sudah terjadi puluhan tahun ini. 

Tentang Benteng Tembok Perbatasan Israel
idf+tentara+berjaga-jaga.png (602×367)

tembok+israel.jpg (609×361)


Tembok perbatasan Israel disebut “Apartheid”. Pertama kali dibangun pada awal tahun 2.000 untuk menanggulangi ancaman bom bunuh diri dari serangan warga Palestina yang memasuki Israel.

Kini status tembok Israel telah sukses memutarbalikkan keadaan dengan mengurangi bom bunuh diri hingga ke titik 0.

Panjang benteng tembok sekitar 700 kilometer. 440 km berbentuk beton setinggi 8 meter. Sisanya sekitar 260 km berupa pagar kawat berduri yang dipenuhi dengan sistem deteksi berteknologi tinggi dan kamera pengawas.

Sepanjang kawasan tembok di jaga oleh bertaburan ribuan penembak jitu sniper Israel, robot drone, tank Merkava dan mobil lapis baja kendaraan tempur lainnya.

Pada tahun 2019 saja. Tembok perbatasan Israel telah memakan korban sebanyak lebih dari 149 orang. Sebagian besar tewas tertembak oleh sniper IDF dengan alasan melanggar garis zona merah.

Terima kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU