Langsung ke konten utama

Wakil presiden Indonesia, Ma’ruf Amin mau hapus seluruh ( OVER ALL ) kebijakan subsidi BBM, subsidi gas elpiji, listrik, pupuk dan kredit usaha rakyat KUR UKM. Ganti jadi alokasi APBN transfer bantuan sosial bansos langsung ke rekening penerima ( 2024 )


Professor doktor K.H Maruf Amin ( Ini pakai ijazah universitas asli ya ). 

Beliau adalah seorang pejabat yang menjabat sebagai wakil presiden di negara Indonesia sejak tanggal 20 Oktober 2019. 

Sosok pria berumur 81 tahun ini kadang kala bertentangan dan walaupun posisi beliau sebagai wapres tetapi tidak dapat mengambil keputusan kepala utama dalam kepemerintahan.

Pada tahun 2022. Maruf Amin pernah mengucapkan bahwa beliau tidak setuju terhadap kebijakan bantuan sosial ( bansos ) kepada rakyat miskin yang diadakan terus menerus oleh pemerintah Jokowi.

Beliau beralasan kegiatan bansos hanya memelihara kemiskinan semata. 

Namun kini dan sekarang beliau malah menjilat lidahnya sendiri.

Ini diibaratkan bansos hanya memanjakan seseorang dengan terus menerus memberikan ikan. Lebih baik digunakan melatih orang pakai kail pancing agar dapat memancing ikan. 

Sayangnya, setelah mencoba melatih orang menggunakan kail pancing, itu tidak berhasil juga, kolamnya malah tidak ada berisi ikan. Karena ikan ikannya sudah habis dimakan oleh gerombolan pejabat kleptokrasi yang lain. He he..., 

Makanya sebelum mengkritik kebijakan bantuan sosial. 

Belajarlah memancing terlebih dahulu dan indentifikasi terlebih dahulu secara teliti. Apakah di kolam ada ikannya. Percuma dong memancing di kolam yang ikan ikannya sudah dikuras habis oleh pejabat.

Orang orang dikasih kail pancing secanggih apapun, jika ikannya tidak ada. 

Hasilnya sia sia.

Kini bapak Maruf amin telah berubah pikiran dengan mendukung penuh upaya memberikan bansos untuk perlindungan sosial kepada masyarakat dalam rangka memberdayakan orang orang. Dan tidak lagi mengkritik kebijakan bantuan sosial. 

Beliau menggunakan 2 pendekatan sekaligus. Pertama melalui perlindungan sosial yang bersumber dari anggaran APBN. Dan yang kedua melalui program yang melibatkan masyarakat dalam setiap pengambilan keputusan pembangunan. Sehingga masyarakat Indonesia secara luas mempunyai rasa memiliki terhadap pembangunan bersama. Tidak hanya sekadar menerima bantuan finansial saja.  

Selain itu, beliau juga meyakini bahwa bantuan sosial yang tepat guna mampu mengurangi tingkat kesenjangan sosial di masyarakat dan mengurangi tingkat kemiskinan ekstrim hingga 0%. 

Kemudian ia menegaskan untuk merombak berbagai kebijakan lama yang keliru atau tidak jelas selama kurun waktu 5 tahun belakang ini agar di geser saja atau di rombak total ( over all ).  

Contohnya seperti 

~ Subsidi BBM

~ Subsidi gas elphiji

~ Subsidi listrik

~ Subsidi pupuk

~ Subsidi kredit usaha rakyat ( KUR UKM ).

Lebih lanjut, beliau mengklaim bahwa alokasi subsidi itu tidak tepat sasaran. 

Tetapi sesungguhnya, masih ada banyak lagi jenis subsidi lainnya, seperti subsidi tiket kereta cepat, subsidi BPJS, subsidi PMN, subsidi antibiotik, subsidi partai politik, subsidi beli mobil listrik, subsidi tunjangan pejabat yg minta kenaikan gaji di DPR/DPRD karena selalu merasa kekurangan uang. 

Maruf amin mengatakan : 

Strategi penganggaran harus dikaji ulang, over all. Sehingga lebih tepat sasaran. Sahutnya. 

Bapak Maruf amin menekankan bahwa mekanisme terhadap penyaluran distribusi bansos bantuan sosial agar diimplementasikan secepatnya. Dipastikan bansos tepat sasaran menggunakan validasi data akurat P3KE dan DTKS. 

Menurut perhitungan BPS pada tahun 2024 menyatakan bahwa tingkat kemiskinan di Indonesia mencapai 9,0%. 

Bapak Maruf yakin dan percaya diri dengan perombakan kebijakan bansos tersebut mampu mengurangi kemiskinan di NKRI hingga mendekati 0%. 

Sebagai informasi. Pada tahun 2024. Pemerintah Indonesia menetapkan dari alokasi APBN untuk anggaran subsidi energi BBM, listrik & gas 3 kg sebesar Rp 220 triliun rupiah per tahun. Lalu subsidi KUR sebesar Rp 141 triliun. ( Itu masih belum terhitung jenis subsidi lainnya ). 

Jika subsidi ini dihapus seluruhnya ( over all ), lalu dialihkan ke bantuan sosial ke rekening masing masing penerima manfaat. Maka menghasilkan ketepatan sasaran yang tepat dibandingkan kebijakan subsidi sebelumnya yang keliru, sekaligus mengurangi dampak negatif pemborosan subsidi yang tidak efesien.    

Bapak Maruf juga mengatakan bahwa perubahan kebijakan tersebut disusun dengan mempertimbangkan kebutuhan ekonomi dan politik. Ini adalah cara untuk menciptakan kekuatan ekonomi yang kuat dan mendukung pembangunan yang berkelanjutan di NKRI.

Nah, gimana nih....? 

Apakah anda setuju dengan bapak Maruf amin untuk menghapus semua jenis subsidi untuk diganti seluruhnya menjadi bansos penerima manfaat. 

Atau jangan jangan masih sibuk memancing. 

Terima kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU. 

Related Post