Perusahaan Zionoil.com Temukan Gas Alam Terbukti di Wilayah Darat Bagian Utara Israel Tapi Aliran Pancurannya Lemah. Namun Harga Saham Meningkat 450% (2025)
Kekayaan gas alam di Israel begitu kaya raya dan melimpah bahkan tidak akan habis hingga 100 tahun ke depan. Sekalipun digunakan untuk ekspor ke Mesir, Uni Eropa, Palestina dan Yordania.
Dulu, Israel cuma lahan tandus, gersang, kering dan miskin sumber daya alam.
Tetapi sejak tahun 1999, semua keadaan mulai berubah pada saat ditemukan eksplorasi gas alam oleh para ahli geologi. Seperti MariB, Leviathan, Tamar, Karish, Tanin dan Meged.
Mayoritas kekayaan gas alam di Israel kebanyakan ditemukan di lepas pantai. Kecuali Meged yang berada di darat.
Perusahaan asal Amerika Serikat, Zion Oil & Gas ( Zionoil.com ). Sejak lama meyakini bahwa seharusnya kelimpahan minyak & gas alam di Israel juga ada di wilayah darat, alih alih cuma dilautan.
Zionoil pernah beberapa kali mengebor mencari minyak & gas alam di daratan Israel, tetapi selalu berakhir gagal dan zonk.
Namun pada tanggal 10 Juni 2025. Perusahaan mengumumkan temuan gas alam terbukti ( proven gas ) di proyek rig sumur pengeboran Megiddo Jezreel 1 ( MJ1 ) yang berlokasi di bagian utara Israel, tidak jauh dari danau Galilea dan berbatasan dengan Yordania.
Temuan gas di MJ1 menghasilkan euforia di kalangan investor.
Tetapi aliran pancuran gas yang keluar begitu lemah dan tidak memenuhi standar kelayakan komersial. Akibatnya lubang MJ1 harus ditutup dan dibeton sesuai dengan standar regulasi ketat dari Kementerian Lingkungan Hidup Israel.
Penemuan Gas yang "Tidak Layak Komersial" di MJ1
Walaupun dianggap gagal lagi, gagal lagi dan gagal lagi.
Secara teknis itu merupakan keberhasilan yang memvalidasi model geologis bahwa hidrokarbon gas alam memang ada di reservoir bawah tanah di wilayah daratan Israel yang mencakup luas 75.000 hektar tersebut.
Perusahaan Zionoil tidak menyerah dan pantang menyerah.
Dalam rencana operasional tahun 2026, perusahaan berencana melanjutkan pengeboran di masa depan pada lokasi dengan proyek baru bernama Megiddo Jezreel 2 (MJ2).
Target kedalaman pengeboran mencapai 2,7 kilometer di bawah permukaan bumi dengan harapan mengandung minyak dan gas dengan potensi tekanan dan volume pancuran yang lebih besar dan layak komersial.
Peningkatan harga saham hingga 450% di tahun 2025
Kegagalan MJ1 justru menjadi katalisator.
Tampilan grafik saham perusahaan Zion Oil & Gas dengan simbol emiten ZNOG meningkat tajam hingga 450%. Harga saham melesat dari awalnya hanya sekitar $0.03 per saham, mencapai puncaknya di sekitar $0.17 per saham.
Para investor tidak melihat kegagalan atau penutupan MJ1 sebagai kegagalan.
Melainkan sebagai konfirmasi yang walaupun dianggap seperti taruhan judi apakah nanti di titik pengeboran MJ2 terdapat minyak & gas. Tidak pernah ada seorang pun yang tahu apa yang akan terjadi di masa depan.
Satu satunya cara mengetahuinya adalah dengan mengebor ke dalam tanah. Walaupun memiliki potensi resiko tinggi kehabisan uang untuk mendanai modal pekerjaan yang tidak murah. Tapi disisi lain ada taruhan uang bernilai besar jika memang benar ada minyak & gas di MJ2.
Opini publik menganggap bahwa perusahaan eksplorasi Zion Oil hanya salah menempatkan posisi mengebor di titik MJ1 dan bahwa potensi penemuan komersial minyak & gas masih mungkin berada di dekatnya yaitu di MJ2.
Rob dunn dari Zionoil.com mengatakan :
Saya mohon kesabaran dan doa Anda yang berkelanjutan untuk operasional kami dan rakyat Israel. Tim kami tetap yakin dengan kemajuan kami dan fokus pada visi ke depan. Terima kasih atas dukungan Anda untuk Israel dan Zion. Kami terus memohon doa Anda karena kami tahu doa Anda akan membawa perubahan bagi Israel dan pekerjaan kami. Sahutnya.
Terima kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU.