Dalam ranah lautan.
Armada kekuatan militer angkatan laut Israel bisa dikatakan terbilang lemah
karena hanya memiliki 65 unit kapal
perang saja.
Terdiri dari 4 kapal
perang korvet kelas Sa’ar, 6 kapal selam kelas Dolphin, kemudian sisanya
kapal-kapal perang patroli ukuran kecil dan perahu boat robotik.
Israel tak memiliki
kapal perang penghancur berukuran raksasa seperti destroyers dan kapal perang
jenis frigate yang mampu berlayar menjelajahi laut biru dalam. Alasannya sederhana karena letak geografis Israel merupakan perairan lautan sempit.
Polemik Kapal Selam Israel
Pemerintah Israel
sedang berdebat menyangkut permasalahan kapal selam. Setelah kasus korupsi pembelian
Dolphin dari perusahaan Thyssenkrupp Jerman yang dilakukan oleh mantan perdana
menteri Benjamin Netanyahu tak
kunjung usai.
Cukup 5 kapal selam sudah
memadai melindungi pertahanan laut Israel ketimbang harus membeli kapal selam tambahan
sehingga dapat menghemat banyak uang. Sehingga anggaran yang tersisa dapat
digunakan untuk memperkuat sektor darat dan udara yang menjadi inti dari
kekuatan Israel.
Seperti menambah
membeli pesawat tempur F-15, membeli lebih banyak F-35, meningkatkan sektor pesawat
tanpa awak drone, meningkatkan sistem rudal presisi, dan membangun lebih banyak
tank Merkava, tank Namer, tank Eitan berserta pasokan amunisi.
Sebagai informasi.
Israel tak memiliki
industri pembangunan kapal selam dan kapal perang jenis korvet. Kecuali kapal
patroli kecil dan kapal boat robotik.
Kapal selam Dolphin
dan Kapal perang Sa’ar dibangun sepenuhnya oleh pemerintah Jerman (Uni Eropa).
Sebagai simbol permintaan maaf ketika presiden Jerman dari partai NAZI, Hitler.
Membantai holocaust 6.000.000 juta orang Yahudi.
Kematian Hitler,
Kehancuran NAZI & Kekalahan Jerman bertekuk lutut oleh militer Amerika
Serikat dan Uni Soviet pada perang dunia ke II.
Berdasarkan
perjanjiaan dihadapan Super Power Amerika Serikat. Jerman diharuskan membayar
biaya kompensasi ke Israel.
Orang Yahudi biasanya
menyebut uang darah.
Miliaran dolar
telah dibayarkan Jerman kepada Israel sejak tahun 1951. Pihak pemerintah Israel
menggunakan uang tersebut untuk membangun negaranya, membangun industri
militer, industri sipil, sekolah, universitas, biaya untuk pemulangan jutaan orang-orang
Yahudi dari Uni Eropa ke Israel, menciptkan jaminan sosial, mendirikan infrastruktur, dll.
Pada tahun 2019. Utang
Jerman ke Israel tersisa $ 19 miliar
dolar atau sekitar Rp 269 triliun. Lengkap berserta obligasi dan bunga. Pemerintah
Jerman saat ini masih berusaha nyicil bayar kredit agar utang miliknya lunas ke
Israel.
Bengkel Masa Depan Kapal Perang Israel (2019)
Pemerintah Israel
telah mulai membangun bengkel perbaikan, pemeliharaan dan perawatan galangan
kapal perang senilai $ 25 juta dolar
atau sekitar Rp 355 miliar rupiah.
Dermaga nantinya
selesai tahun 2023. Melibatkan pekerja dari perusahaan perkapalan ‘Israel
Shipyards’.
Eitan Zucker
mengatakan :
Kami terus menemani dan memperkuat
angkatan laut dan menyediakan semua yang diperlukan bagi angkatan laut untuk
memenuhi misi mengamankan kedaulatan negara Israel. Sahutnya.
Apabila galangan
bengkel kapal tersebut selesai. Maka Israel tak lagi membutuhkan perbaikan
bengkel kapal ke Jerman.
Youtube : kekuatan angkatan laut Israel
Terima kasih. Semoga
bermanfaat ya. GBU