
Saya kembali menulis tentang diary November sampai Desember 2024
Tulisan ini saya tulis sebagai pedoman bagi saya untuk mencari kelemahan dan kelebihan setiap strategi untuk menjadi lebih baik lagi.
Siapa tahu bermanfaat bagi pembaca ya.
Pencuri telah mencuri sebanyak 40 ekor ayam berukuran besar :
Sudah 4 kali pencuri memasuki, membobol dan mencuri ayam milikku. Pencuri beraksi pada malam hari pada saat saya tidur dan hujan deras.
Hingga kini, saya belum tahu bagaimana cara mengatasi permasalahan tersebut.
Pengen beli CCTV. Tapi harganya mahal dan harus bayar biaya bulanan. Lalu pengen pasang kawat besi duri dan mempertinggi ukuran infrastruktur tembok agar tidak mudah dipanjat oleh maling.
Tapi itu harus bayar biaya yang mahal lagi.
Pencurian ayam ini membuat saya stress berat.
Karena hewan ternakku hilang setiap 1 bulan dibobol maling. Padahal tidak mudah bagiku untuk memelihara ayam, kerja pagi dan sore setiap hari mengurus ayam, itu tidak mudah dan pekerjaan melelahkan. Tapi pencuri hanya datang untuk mencurinya.
Masalah ini bukan permasalahan kecil. Setiap kali pencuri mencuri bisa mencapai hingga 7 - 9 ekor ayam. Mengakibatkan aku mengalami kerugian dengan total tafsir senilai Rp 1.000.000 - Rp 1.200.000 juta rupiah karena raib di curi maling.
Pusing memikirkan masalah ini. Pencuri mengambil kesempatan saat saya sedang tidur malam.
Pencuri ayam harus "MATI'.
Kena gigit ular
Pada bulan Desember 2024 di acara natalan.
Saya jadi tukang parkir untuk mengatur posisi motor dan mobil para tamu undangan. Sekaligus, menjaga kendaraan semua orang yang menghadiri natal supaya tidak mengalami kehilangan.
Sore hari menjelang malam. Memang kebetulan lokasi tempat saya berjaga parkir berada di pinggiran hutan dan padang rumput.
Tanpa sengaja aku melihat ular sedang lewat. Tapi entah mengapa, saya malah menginjaknya dan ular membalas dengan menerkam kakiku.
Sontak saja, kakiku berdarah dan ular melarikan diri dengan cepat.
30 menit kemudian, kami berlima bersama keluarga bergegas menuju ke rumah sakit Doris Sylvanus Palangkaraya untuk mendapatkan suntikan anti venom dan perawatan medis.
Beberapa hari kemudian, di acara natal di tempat lain. Keluarga dari tetangga saya mengalami peristiwa yang sama seperti aku, yaitu kena gigit ular. Tapi beliau meninggal dunia, karena terlambat datang ke rumah sakit sudah dalam kondisi tubuhnya bengkak, menghitam & membiru parah.
 |
Foto : Pisang kepok tahan banjir, tunjjukkan kekuatanmu |
Memilih jenis tanaman yang cocok di perkarangan rumah ( urban farming ).
Mencoba coba bereksperimen dengan beberapa bibit jenis tanaman lain. Namun tidak semua berhasil, berakhir gagal. Malah keluar biaya lagi. Sempat nyoba tanam bayam, seledri, oyong, sawi, bawang merah, jagung merah dan melon. Tapi tanaman ini gagal untuk studi kasus di perkarangan rumah.
Bayam mengalami kegagalan karena daun dipatuk oleh ayam tetangga. Hanya menyisakan batangnya saja.
Bawang merah tidak cocok dengan tanah.
Melon gagal karena ketika berbuah di ganggu anjing tetangga dan buahnya di makan hama tikus.
Oyong dan jagung merah, pertumbuhannya lambat. Mungkin tidak cocok juga dengan tanah gambut ditempatku.
Pada akhirnya, aku memutuskan untuk tetap pada tanaman sebelumnya yang sudah teruji dengan kondisi tanah gambut, banjir dan agak tahan hama. Dari sini saya menyadari bahwa ada jenis jenis tanaman tertentu yang tidak cocok untuk ruangan terbuka seperti melon, bawang, seledri, bayam dan sawi. Karena selayaknya agar hasil optimal mesti pakai rumah kaca.
Pemetaan tanaman kali ini aku lakukan agar tidak perlu lagi berinvoasi mencari cari yang baru, karena hanya nambah beban ongkos biaya. Fokus pada tanaman yang cocok dan pas di perkarangan rumah aza.
Berikut daftar jenis tanaman yang masih bertahan hidup :
~ Serai
~ Singkong
~ Rumput pakan ayam
~ Tanaman tombak
~ Anggrek
~ Jagung ketan
~ Lombok
~ Nanas
~ Jeruk nipis
~ Tanaman anti diabetes
~ Jeruk
~ Rambutan
~ Alpukat
~ Kemangi
~ Singkah potok
~ Belimbing
~ Anggrek panda
~ Pepaya
~ Kelengkeng
~ Rimbang
~ Kangkung
~ Paria
~ Petai
Terima kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU.