Lompat ke konten Lompat ke footer

Israel Peres : Pesawat Drone VTOL pendaratan & terbang Vertical tanpa bandara versi ke II (2018)


Dunia dengan cepat berubah. Drone ada dimana-mana, baik digunakan oleh kalangan sipil perorangan, tentara kepolisian, komersial, bahkan digunakan pula oleh terorist.  

Gebrakan desain drone bermacam-macam, berwarna-warni, berwujud berbagai bentuk, dan drone telah terbukti membantu kepentingan banyak orang dalam menjalankan misi dan tugas dinas-nya secara rutin.

Goldman Sachs menghitung pada tahun 2016. Pemasaran gabungan drone antara sipil & militer tumbuh dengan cepat.

Menghasilkan perdagangan hingga $ 13 miliar rupiah per tahun (sekitar Rp 185 triliun). Hem…, siapa yg tak tertarik bukan…?

Pasar internasional masih terbuka lebar. Khususnya disektor seperti penggunaan drone pada konstruksi, pertanian presisi, pertambangan, asuransi, minyak/gas, pengiriman kargo, penyulingan, keamanan kota, pengawasan illegal fishing, pemantau kebakaran, pengintai, penelitian gunung api, pengamanan lalu lintas, dan masih banyak lagi.  

PERES, Drone VTOL (Vertical take of landing)

Perusahaan asal Israel, AP-G Aero System mencoba mencari celah beberapa kekosongan pasar kunci.
 
Ternyata didapat bahwa masih ‘terbuka lebar’ untuk kebutuhan terhadap Drone VTOL.

Apa itu Drone VTOL. Drone VTOL adalah sebuah drone yg memiliki kemampuan terbang layaknya drone berkecepatan pesawat, tetapi bisa mendarat layaknya helikopter.   

Drone VTOL bukan hal yg asing di Israel. Ada berbagai macam produk yg ditawarkan. Mulai dari peluncuran tangan seperti MicroB 


Atau menggunakan peluncuran catapult seperti Skylark.


Drone FE Panther buatan Israel Aerospace Industri merupakan kelas versi pertama yg mampu terbang secara VTOL.


Panther Telah digunakan untuk melengkapi armada kapal perang korvet Israel yg disimpan dibagian belakang dek kapal. 

FE Panther di jual bekerjasama melalui perusahaan pihak lain dari Korea Selatan untuk penyediaan bahan baku, pemasaran dan pabrik di Korea Selatan.

Tak berhenti di penciptaan FE Panther.

Perusahaan Israel lain yg bertajuk AP-G Aero System juga menyediakan Drone berkemampuan VTOL yg disebut dengan PERES.

Foto : Peres
CEO AP-G Aero System mengatakan :

Kami telah berhasil menciptakan sebuah teknologi dimana banyak perusahaan-perusahaan besar di sektor ini mengalami kesulitan. Pesawat yang kami ciptakan ingin ‘merusak pasar drone’ karena terbang dikombinasikan melalui penerbangan vertical dan horizontal menggunakan mesin yang sama. Sahutnya.


PERES resmi diperkenalkan pada tahun 2018. Saat artikel ini ditulis, PERES telah siap ditujukan untuk penjualan ke internasional bagi yg berminat. Militer, sipil dan komersial merupakan pasar utama yg diincar oleh Peres.  

Perusahaan APG Aero Systems mengatakan :

Misi APG adalah untuk membawa masa depan ke masa kini, merancang dan memberikan terobosan solusi UAS yg menetapkan standar dalam penggunaan drone, baik komersial, sipil dan militer. Sehingga diharapkan mengubah tonggak industry global menjadi lebih menguntungkan bagi bisnis, organisasi dan pemerintahan di seluruh dunia. Pada ahirnya untuk memperkaya kehidupan bagi planet bumi ini.

Peres memiliki berat 220 kg, beban payload yang dapat dibawa 18 kg, berkecepatan 101 km/jam, daya tahan terbang tanpa isi bahan bakar ulang 12 jam nonstop, ketinggian terbang 4.572 meter, radius terbang 150 km (versi line of sight), bahan bakar propulsi mesin 50% listrik, 50% Avtur.

Harga pengembangan drone Peres per tahun 2018 sebesar : $ 3.000.000 juta dolar (Sekitar Rp 42 miliar rupiah)


Artikel Lainnya :

Masa depan Peres : Penggunaan 2 Mesin
Saat ini Peres menggunakan 4 mesin yg digunakan untuk take off dan landing.

Di masa depan, Pihak perusahaan berjanji mengurangi 2 mesin rotor sehingga hanya berjumlah 2 mesin saja yg berdering sunyi.

Youtube : Israel Peres, AP-G Aero System

Terima kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU