Skip to main content

Diary Agustus 2024


Saya kembali menulis tentang diary Agustus 2024

Tulisan ini saya tulis sebagai pedoman bagi saya untuk mencari kelemahan dan kelebihan setiap strategi untuk menjadi lebih baik lagi.

Siapa tahu bermanfaat bagi pembaca ya.

Saya berhenti memikirkan tentang perluasan usaha peternakan dan pertanian dan menghindari persaingan sengit yang menurut saya sungguh tidak sehat agar tidak terlibat di dalamnya :

Pikiran untuk memperluas lahan usaha terus memberontak dalam hatiku. 

Padahal, hatiku hanya ingin bekerja di peternakan dan pertanian dengan jiwa ketenangan yang tentram.

Tapi disisi lain, hati menginginkan & menggoda untuk memperluasnya dengan menambah lahan tanah, menambah kuota dan menambah jumlah yang lebih banyak dibandingkan sebelumnya.  

Sejak 4 tahun saya pindah ke rumah baru. 

Saya sudah memikirkan dan memiliki rencana untuk suatu saat kelak dapat membeli lahan di samping rumah dan hingga ke lahan yang ada di sepanjang sana. 

Tujuannya agar tercapai penghasilan uang yang memadai untuk kehidupan saya. Dengan impian beternak ayam, beternak babi, menanam jagung, singkong, pisang, dll di lahan tanah dengan luas yang lebih luas.

Pikiran berkecamuk ini terus menerus menggerogoti saya, kadang kala saya terlalu percaya diri sanggup dan menghandlenya. 

Tapi hatiku yang lain sesungguhnya dengan jujur, tidak menginginkan hal ini. Karena aku hanya ingin beternak & bertani dengan tenang. Sehingga terjadilah kontra bathin dalam jiwaku. 

Jika aku tidak memperluas lahan pertanian & perternakan. Maka aku tidak memiliki penghasilan utama ( uang ) yang memadai. 

Walaupun aku tahu ada harga mahal yang harus dibayar untuk mencapai level naik kelas yaitu waktu, tenaga & pikiran yang ekstra lebih keras. 

Tapi jika aku tetap dalam keadaan seperti ini dengan hanya menggunakan luas lahan pertanian & perternakan yang seperti ini. Maka saya tidak mendapatkan banyak uang. 

Ini merupakan keputusan yang sulit. 4 tahun saya memikirkan hal ini. Mana yang harus aku pilih.

Apakah ketenangan bathin atau uang. 

Memperluas lahan tidak semudah yang dibayangkan. Tentu saja modal juga menjadi penghalang.

Karena itu bakal banyak menguras segalanya di dalam pikiran yang kelak dapat menyebabkan aku mengalami sakit penyakit. Seperti hipertensi, stress akut, kelelahan, hingga berpotensi terkena penyakit stroke  

Hari ini aku mengambil keputusan bahwa aku memutuskan untuk berhenti tentang semua keinginan pencapaian naik level tersebut.

Karena ujung ujungnya dapat berakhir ke kematian dan justru malah terlihat seperti perilaku ketamakan & keserakahan.

Jadi, sekarang aku hanya fokus pada titik yang sudah ada tentang mensyukuri yang ada dan memanfaatkan lahan yang sudah ada. 

Tidak ingin lagi terlibat dan terlena dalam persaingan keras seperti yang ada diluaran sana. Kembali ke rumah, mensyukuri apa yang ada dan memanfaatkan semaksimal mungkin ukuran luas lahan yang tersedia. Tanpa perlu memikirkan lagi tentang perluasan. 

Memang dengan mengambil keputusan sulit ini. Aku tidak dapat menghasilkan banyak uang.

Tapi aku berada, berkarya & bekerja di rumah dengan lebih tenang dibandingkan harus stress dan kurang tidur hanya gara gara harus memikirkan segala macam kerumitan perluasan usaha yang dapat membuat aku seolah olah kena penyakit stroke saja nantinya.

Walaupun uang sedikit hanya berkutat pada pendapatan sampingan. 

Lebih baik seperti keadaan ini, bekerja, bertani & berkebun dengan jiwa & bathin yang tenang. 

Walaupun aku juga butuh uang banyak untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari hari. 

Biarkan saja orang orang diluaran sana bekerja dengan kerja keras dengan penuh persaingan sengit. 

Aku justru menghindari persaingan itu yang sebenarnya tidak sehat hanya menjerumus kepada sesuatu yang seperti tidak pernah berakhir. Fokus membatasi jumlah populasi ayam kampung KUB2 & ayam bangkok diangka antara 120 ekor.  

Jadi untuk pertanian & perternakan. Aku memang sudah tidak ingin lagi ikut ke persaingan keras tersebut. 

Lalu untuk urusan uang dalam hal biaya biaya hidupku, karena aku tahu tanpa perluasan lahan artinya tidak ada uang banyak. 

Jadi aku pikirkan lagi metode, cara, teknik, solusi & strategi ke depannya. Tapi bukan di jalur bidang pertanian & peternakan & perluasan lahan lagi. 

Melainkan menggunakan teknik lainnya tanpa mengganggu waktu pertanian & peternakan.  

Saya kena penyakit GERD


Karena kesalahan gaya hidup saya sendiri.

Saya mengalami GERD atau gastroesophageal relux disease. Ini dimulai ketika bulan Juli 2024 sejak saya mengubah lifestyle, mempercepat durasi waktu tidur malam namun sehabis makan malam, langsung bergegas pergi ke tempat tidur. Padahal saya tahu bahwa perbuatan ini tidak boleh dilakukan.  

Kesalahan ini, saya lakukan selama 1 bulan penuh. Awalnya sudah ada tanda tanda peringatan tidak nyaman di perut, tetapi saya paksakan berhari hari. Pada akhirnya, saya kena penyakit GERD. 

Informasi lengkapnya dapat dibaca di artikel ini : 


Hingga saat artikel ini ditulis. Lambung saya masih terasa panas & perih, karena asam lambung naik ke atas dan setiap malam saya terpaksa harus tidur dengan 2 bantal yang tinggi. 

Saya juga tidak dapat berlari kencang seperti dulu lagi dan tidak sanggup lagi mengangkat beban yang terlalu berat.

Cari informasi di Youtube tentang bagaimana solusi dan cara menyembuhkan GERD. 

Yaitu menggunakan cara operasi bedah digestif. 

Tapi dengan harga operasi terlampau mahal, saya urungkan niat tersebut, apalagi pas ngelihat alat bedah dokter yang seram itu. Mending pakai cara 2 bantal saja, agar pas tidur asam lambungnya ngga naik ke otak. 


Mengganti racikan pakan anak ayam remaja dengan kombinasi 50% BR1 + 50% Dedak padi + Azolla.  

Dulu pernah mencoba meracik campuran pakan ayam untuk anak ayam remaja umur 2 bulan - 3,5 bulan, namun hasilnya malah ayam ayam sakit, kerdil, kurusan dan kuntetatan ( malnutrisi atau sering sakit sakitan ). 

Setelah itu, kemudian saya kembali fokus ke full 100% BR1 ( pakan buatan pabrikan ). Hasilnya ayam ayam kembali sehat walafiat. 

Tetapi permasalahan berikutnya malah terletak pada ongkos biaya, mengingat pakan pabrikan BR1 tidaklah murah. 

Sekarang, saya ganti lagi racikan pakan. Tapi dengan komposisi yang teratur. Yaitu 50% BR1 + 50% dedak padi. Sedangkan azolla, sebagai cemilan tambahannya saja. Mengingat tanaman azolla tidak selalu ada, karena di musim kemarau. Azolla tidak tumbuh, karena aliran parit air di depan rumah saya mengalami kekeringan. 

Setelah diaplikasikan 50% BR1 + 50% dedak padi. 

Hasilnya ayam tetap sehat walafiat. 

Jadi kali ini, racikan 50% : 50% ini sudah pas. Semoga tidak diotak atik lagi. Kalau 20% BR1 + 80% dedak padi malah lagi lagi bikin ayam jadi kurusan dan sakit. 


Di kota Palangkaraya. Pada tahun 2024. 

Harga 1 karung BR1 ( isi 50 kg ) berharga Rp 470.000 - Rp 490.000 ribu rupiah atau per 1 kg setara kurang lebih Rp 10.000 ribu rupiah. 

Sedangkan dedak padi 1 kg seharga Rp 4.500. 

Untuk doc anak ayam umur 1 hari - 2 bulan. Saya berikan full 100% BR1

Untuk anak ayam remaja umur 2 bulan - 3,5 bulan. Saya berikan 50% BR1 + 50% dedak padi + azolla

Untuk ayam dewasa & ayam indukan umur 3,5 bulan - 2 tahun. Saya berikan pakan sisa sisa makanan restoran, sisa sisa dapur, sisa sisa nasi aking, sisa sayuran, sisa buahan, sisa ampas tahu, sisa sisa tahu gorengan, sisa jagung dll sebagainya. Yang diawetkan dengan kristal garam selama maksimal 7 hari pada wadah tabung tertutup rapat. ( bukan fermentasi ).

Tak lupa, untuk ayam umur 3,5 bulan - 2 bulan. Saya juga memberikan aneka makanan hijau hijauan. Seperti azolla, apu apu, panenan tanaman jagung, rumput hijau, daun pepaya, daun singkong, panenan batang & akar pisang, dll. 


Ayam yang sudah di vaksin ternyata masih bisa di tembus oleh virus

Awalnya saya pikir bahwa jika semua ayam sudah di vaksin Gumboro dan H5N1. 

Maka ayam sudah kebal dengan penyakit tersebut. 

Ternyata pendapat itu salah ya. 

Faktanya ayam ayamku masih bisa di tembus oleh virus itu dong. 

Tetapi manfaat vaksin memang telah terbukti mampu, sukses dan ampuh mengurangi tingkat persentase kematian hampir antara 95% - 97% di kandang ayam ayamku.

Jadi, meskipun ayam ayam aku tetap bisa kena virus Gumboro. 

Setidaknya sudah punya "sertifikat vaksin" yang dapat menciptakan firewall anti virus attack.

Namun permasalahan baru berikutnya muncul lagi. 

Gara gara vaksin. Maka mayoritas anak ayam jadi sehat sehat.

Pada akhirnya, kandang aku jadi sesak ( overpopulasi ) dipenuhi oleh banyak anak anak doc ayam.  

Sehingga kandang yang ada tidak dapat mencukupi untuk menampung anak anak doc ayam, sehingga berdesak desakan. 

Terpaksa mesin tetas dihentikan sementara, agar membatasi jumlah populasi ayam doc yang berlebihan.

Slot kandang doc ayam sudah penuh banget.

Saya memutuskan berhenti bikin bocil bocil baru, agar penetasan telur dihentikan sementara dan membatasi jumlah bocil + ayam dewasa hingga bilangan 120 ekor populasi.  



Menanam 30 tanaman jagung ketan putih : 


Udah lama sebenarnya ide menanam jagung di depan rumah. Tapi baru terealisasikan setelah beli pasir uruk yang masih ada sisanya ternyata masih ada untuk membuat bendengan jagung. 

Bergegas, aku kemudian membuat dan menanam jagung dengan merombak dan merevisi kebun yang ada di depan rumah.





Memanfaatkan kotoran ayam untuk diolah menjadi pupuk kandang dan pupuk carbon humic.

Saya mengubah desain di depan rumah dengan menanam jagung. 

Awalnya setelah di hitung, luas lahan di depan rumah sanggup menampung 30 tanaman jagung. 

Namun setelah dimaksimalkan nampaknya bisa lebih dari itu. Jika dipaksa 1 lubang pakai 2 tanaman sih. Tapi kalau dipaksa biasanya sering diserang hama. Idealnya sih 1 lubang pakai 1 tanaman jagung aja sih, biar buah nya besar & maksimal gitu. Tapi ngga tahu juga sih. Mana yang baiknya dong.  

Sejauh ini pakai 1 lubang 1 jagung. Hasilnya memuaskan. 

Terima kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU.