82% manajer fund investasi reksadana di Amerika Serikat gagal mengalahkan kedigdayaan dan keperkasaan S&P 500 ( 2024 )
Amerika Serikat merupakan negara ideal untuk menanamkan investasi agar terus bertumbuh dan menghasilkan cuan bagi keluarga anda.
Tetapi masalahnya ada banyak pilihan instrument yang ditawarkan kepada investor. Orang orang dapat menentukan memilih jenis investasi seperti obligasi, deposito, reksadana, indeks, saham, kripto, ETF Gold, dan komoditas lainnya seperti oil, silver, dll.
Sekarang, mari bandingkan head to head antara manajer fund investasi reksadana dari berbagai macam kategori VS S&P 500.
Hasilnya cukup membagongkan.
Disini dapat dilihat siapa pecundang dan siapa pemenang.
Dari data informasi yang saya peroleh dari ninja Hatori.
Jika membandingkan antara reksadana VS S&P500.
Maka pemenangnya adalah indeks S&P500. Tapi dengan catatan bahwa ada beberapa pihak manajer fund yang sanggup mengungguli S&P500, namun jumlahnya sih tidaklah banyak, hanya 18%.
Sisanya sebanyak 82% manajer fund investasi reksadana yang ada di data laporan AS mengalami kekalahan telak.
Mereka tidak mampu mengalahkan hasil return yang diperoleh oleh S&P500 secara konsisten selama hitungan periode setahun.
Data ini menunjjukkan bahwa laporan kenaikan S&P500 dalam waktu 1 tahun menghasilkan return 17%.
Artinya jika teman teman, awal tahun 2024 telah berinvestasi di S&P500.
Maka pertumbuhan keuangan finansial anda meningkat naik gunung mencapai 17%.
Angka yang menggiurkan banget ya.
Walaupun bagi beberapa kalangan orang orang tertentu menganggap 17% masih tergolong kecil.
Namun jika ngeback ke sejarah grafik masa lalunya, S&P500 dari tahun ke tahun menunjjukkan kenaikan. Walaupun memang tidak banyak dan sempat juga pernah turun ke lembah, tapi akhirnya balik lagi menuju ke puncak gunung ninja Hatori.
NB : Artikel ini bukan untuk ajakan berinvestasi ke S&P 500. Afrid Fransisco tidak bertanggung jawab jika dan dimasa depan S%P500 nyungsep ke jurang lembah nyai sinto gendeng.
Ini sepertinya terlihat cara mudah, simpel, tidak perlu repot repot analisa ini itu dan tinggal di bawa tidur sleeping saja ya.
Keputusan ada di tangan masing masing orang untuk berinvestasi.
Menurut riset penelitian Morningstar.com
Kinerja dari 82% perusahaan manajer reksadana memang diakui berdasarkan sejarah data statistik terbukti dilapangan kesulitan mengungguli S&P500.
Dari tahun ke tahun, performa mayoritas manajer investasi cenderung menurun 1% setiap tahun melewati lembah.
Tidak peduli mau seberapa keras mereka berusaha dan berpikir untuk mengalahkan S&P500.
Kebanyakan reksadana gagal sehingga tidak dapat memungkiri S&P500 memang perkasa mendaki gunung.
S&P500 adalah sebuah indeks yang terdiri dari saham emiten 500 perusahaan sekaligus yang berasal dari Amerika Serikat. Terdiri dari Microsoft, Apple, Nvidia, Alphabet ( Google ), Meta, Amazon, Eli lily, Tesla, Bank America, Bank JP morgan, Boeing, Netflix, Intel, Coca cola, Mcdonalds, Lockheed martin, Dell, Starbucks, Blackstone, Coinbase, Ford, Moderna, Ebay, Blueorigin, Warner bros, dan masih banyak lagi.
Membeli indeks S&P500 artinya sama dengan memiliki 500 kepemilikan dari perusahaan asal Amerika Serikat. Intinya seseorang dapat mempunyai potongan potongan kecil dari perusahaan AS tersebut.
Oh ya, jika teman teman bertanya kepada Afrid Fransisco..?
Apakah saya ikut ikutan membeli atau memiliki indeks S&P500.
Maka jawaban saya adalah TIDAK.
Alasannya belum punya uang. Wkwkwk...,
Dan jikapun andaikata saya punya uang Rp 100 Triliun. Saya bersikukuh tidak berinvestasi di S&P500.
Alasannya, masih ada aset lain diluaran sana yang sanggup cuan 100% - 110% per tahun.
Namanya adalah BITCOIN.
Tapi bukan rekomendasi kepada anda ya, mengingat itu bisa nyungsep juga.
Saya bukan financial advisor. Saya adalah penggemar makan ayam kampung goreng.
Pertimbangkan konsultasi investasi terlebih dahulu dengan ninja Hatori. Siapa tahu Hatori punya rekomendasi cuan 1.000% dengan cara mendaki gunung lewati lembah.