Lompat ke konten Lompat ke footer

11 kesalahan fatal peternakan babi untuk pemula dari rangkuman berbagai sumber (2020)

Ternak babi merupakan salah satu usaha pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam menyuplai pasokan daging.
 
Harga jual panen 1 babi pada tahun 2020. Berkisar antara Rp 2.500.000 – Rp 5.000.000 juta ke atas.
 
Berikut merupakan 11 kesalahan fatal berternak babi untuk pemula yang dirangkum dari beberapa sumber.
 
1]. Keterbatasan skill ilmu pengetahuan

 
Beternak babi membutuhkan skill ilmu pengetahuan.
 
Seperti mempelajari tentang pendidikan nutrisi untuk babi, pengolahan pakan, kesehatan lingkungan, mengenal jenis penyakit pada babi, pengaturan limbah kotoran, biosecurity, pengaturan sirkulasi udara, teknik formulasi, manajemen bisnis keuangan dan banyak lagi.
 
Menurut bapak Soegeng. Cara untuk mendapatkan ilmu pengetahuan yaitu melalui orang tua yang berpengalaman tinggi dalam hal berternak babi dan menggali sumber harta karun dari internet yang kini referensi tersedia cukup banyak.
 
2]. Fokus

 
Menurut bapak Sutomo Hurint dari Flores. Pemilik ternak aktif 28 ekor babi. 

Untuk menjadi peternak babi yang sukses membutuhkan keterampilan, kemauan untuk kerja dan fokus.
 
3]. Strategi penjualan yang handal

 
Banyak orang mengeluh soal pemasaran babi yang sulit dan melelahkan. Seperti mengunjungi dari satu rumah ke rumah yang lain atau harga yang tak sesuai di pasaran. Dalam bahasa lainnya besar pasak daripada tiang.  
 
Niko Beoang mengatakan cara yang beliau tempuh yaitu cukup dengan menjual ke calo saja dengan harga babi yang lebih murah dari pesaing. Calo ada banyak yang datang sendiri ke rumah. Kita berikan 10% kepada calo sehingga kita tak lelah memasarkannya sendiri dalam hal pemasaran.
 
Untuk mengurangi biaya pakan babi agar menjadi murah. Niko Beoang menggunakan umbi umbian, buah jagung, pepaya, dll dari hasil tanam kebun sendiri dicampur dengan dedak.
 
4]. Ketersediaan air dan listrik

 
Untuk berternak babi pastikan lokasi mendapatkan banyak curah air yang deras.
 
Air adalah sumber kehidupan untuk babi.
 
Babi minum banyak air dalam sehari. Air adalah faktor paling penting karena ngga bisa digantikan oleh apapun juga. Selain untuk minum, air juga digunakan sebagai pembersih.
 
Kekurangan air maka babi mengalami dehidrasi, pertumbuhan terganggu dan ngga bisa mencerna makanan secara maksimal.
 
2 hari saja mati listrik atau hilangnya ketersediaan sumber air. Maka fatal akibatnya bagi babi. Jadi usahakan bertenak babi di wilayah yang banyak airnya. Hindari wilayah kabupaten yang minim air (tandus).
 
5]. Ketersediaan pakan makanan

 
Ada 2 jenis pakan untuk ternak babi.
 
Yaitu :
 
1]. Berasal dari alam ( mencari sendiri dari sisa rumah tangga, kebun, sampah, limbah restoran, dll sebagainya)
 
2]. Berasal dari pabrik atau toko.
 
Banyak kesalahan terjadi pada peternak pemula yaitu kurang mencukupi ketersediaan nutrisi bagi babi. Sehingga ternak babi menjadi lesu, malas makan, kurus, dan kerdil akibat makanannya yang kurang bernutrisi dan tak memiliki kandungan zat gizi.  
 
6]. Desain tinggi kandang babi yang keliru

 
Untuk Indonesia beriklim tropis.
 
Usahakan ukuran kandang babi setinggi lebih dari 3,5 meter dari atap dengan maksud memberikan suhu sirkulasi udara terbaik agar terhindar dari kepanasan sinar matahari.
 
7]. Kandang beralaskan tanah

 
Ada banyak peternak babi pemula yang mendesain kandang babi beralaskan tanah saja.
 
Walhasil, babi tidur dipenuhi kotoran, bau busuk, berlumpur, kumuh dan dipenuhi penyakit.
 
Banyak orang beralasan bikin kandang babi hanya bermodalkan kayu dapat menghemat biaya sehingga lebih murah ketimbang harus menggunakan beton yang berbiaya mahal.
 
Padahal desain kandang merupakan hal wajib untuk peternakan babi agar ternak tumbuh dengan sehat dan berkembang dengan cepat.   
 
Peternakan babi pemula yang menganggap bahwa kandang beton ngga penting cukup pakai kayu dan beralaskan tanah saja dapat berimplikasi pada kerugian berikutnya dimana babi menjadi sering sakit akibat terserang virus, cacing dan bakteri.
 
8]. Pembuangan sanitasi limbah kotoran

 
Kesalahan paling umum peternak babi yaitu tak membuang kotoran limbah babi atau jarang membersihkan kandang. Membiarkan babi tidur berdamping bersamaan dengan bau busuk.
 
Kotoran babi di tumpuk sebanyak banyaknya dekat kandang sehingga menghasilkan bau menyengat yang kemudian dihinggapi oleh lalat dan menyebarkan penyakit.

Merebaknya lalat merupakan indikator kebersihan lingkungan yang kurang tertata.

 
9]. Jarang memandikan babi

 
Jika kandang babi jarang dibersihkan dan hewan babi hanya mandi 1x selama 3 bulan saja.  
 
Maka pertumbuhan babi menjadi melambat banget. Ini merupakan kesalahan yang sering dilakukan oleh peternak babi pemula.
 
10]. Memberikan makan limbah sampah rumah tangga tanpa dimasak terlebih dahulu
 

Walaupun babi merupakan hewan.
 
Tapi babi seharusnya ngga diperlakukan dengan cara memaksa makan makanan limbah basi, berjamur dan penuh belatung.
 
Ada banyak peternak mengabaikan hal ini dengan alasan biaya api kompor yang mahal. Sehingga tuangkan saja makanan busuk tersebut ke babi tanpa harus dimasak terlebih dahulu
 
11]. Kelalaian manajemen bio security

 
Menurut channel Youtube. Always. Kebersihan kandang babi mestinya dijaga semaksimal mungkin untuk menghindari wabah penyakit seperti virus ASF ( virus flu babi Africa ). 

Dengan cara membersihkan kandang menggunakan detergen, disinfektan dan mengawasi keluar masuk orang dan pendatang hewan baru lainnya.
 
Terima kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU